This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, June 13, 2013

Dendam Kultural Lelaki Minang dalam Sastra

Kedudukan kaum lelaki di Minangkabau memang unik, terutama di dalam masyarakat tradisionalnya. Keunikan ini berakar dari kultur matrialineal yang hingga kini masih dianut oleh masyarakat Minangkabau. Salah satu keunikan itu adalah kaum lelakinya tidak memiliki hak warisan atas pusaka turunan. Yang berhak menerima warisan pusaka dari orangtuanya adalah kaum perempuan. Selain dari itu, lelaki minang juga tidak menurunkan suku (marga)-nya kepada anaknya sendiri, melainkan kepada anak saudara perempuannya atau kemenakan.

Jika pun seorang lelaki berdiam di rumah orangtuanya setelah berkeluarga dan menggarap sawah ladang orang tuanya sendiri, itu bukan berarti ia dapat menurunkan warisan itu kepada anak-anaknya kalau ia meninggal nanti, sekalipun lelaki itu tidak memiliki saudara perempuan seayah-seibu, toh masih ada saudara perempuan sepupu untuk menerima warisan itu. Malah, tinggal dan menggarap sawah ladang di rumah dan tanah orangtua sendiri, di tanah Minang adalah aib.

Dari sudut pandang patrialineal, status kaum lelaki di Minangkabau itu menyedihkan. Tapi, bagaimanakah hal itu dapat diterima oleh orang Minangkabau sendiri tanpa protes? Buktinya, hingga saat ini belum ada perubahan yang signifikan. Kalau pun terjadi anak-anak suku Minang menerima warisan dari orangtuanya, sudah barang tentu harta warisan itu tidak berasal dari warisan turun-temurun (pusaka tinggi), melainkan harta yang berasal dari tetes keringat orangtuanya sendiri atau yang disebut dengan pusaka rendah.

Sebenarnya, bagi kaum lelaki yang ditakdirkan lahir sebagai lelaki dari etnis Minangkabau, bukan tidak berdampak atas perlakuan adat yang tidak kenal kompromi itu. Jika diteliti secara cermat, nuansa melangkolis begitu kental ditemukan di dalam sastra tradisi masyarakatnya seperti di dalam pantun, kaba dan nyanyian, baik yang masih lisan maupun yang sudah tertulis di dalam aksara Jawi atau pun Melayu.

Nuansa melankolis itu lebih merupakan dendam yang laten ketimbang protes. Dampak dari dendam laten itu berujud menjadi perilaku merantau yang pada dasarnya adalah pencarian harga diri. Jika tidak ada yang memiliki di kampung halaman sendiri, di luar tanah Minang pasti ada, sekurang-kurangnya pergi belajar dalam arti yang luas untuk mendapatkan martabat sebagai lelaki. Agaknya, itu merupakan salah satu faktor mengapa orang Minang sangat concern dengan dunia pendidikan.

Tentang kegelisahan anak lelaki yang mulai dewasa di Minangkabau, terlukis dalam pantun ''merantau'' yang sangat lazim dipakai oleh tukang kaba (tukang cerita lisan) melalui rebab, saluang, atau teater randai adalah seperti berikut:

''karatau madang di hulu 
berbuah berbunga belum
merantau bujang dahulu 
di rumah berguna belum''

Merantau sejak usia muda pada dasarnya adalah belajar menjadi orang. Entah akan menjadi pemilik warung padang, meskipun pada awalnya adalah tukang cuci piring. Mungkin akan menjadi pendekar, karena pada awalnya kalah berkelahi. Atau menjadi pedagang yang sukses di pasar kota rantau, meski pada awalnya menjadi pengecer di kaki lima, atau pun mencopet di atas bus kota. Boleh jadi menjadi da'i kondang karena pada awalnya tidur di masjid/langgar. Atau juga menjadi ilmuwan karena belajar di perguruan tinggi formal. Namun, amat jarang terdengar ada orang Minang sukses merantau karena menjadi tentara, kecuali di zaman Orde Baru yang memungkinkan tentara atau polisi menjadi bupati atau gubernur.

Bagaimanakah profil lelaki Minang di dalam sastra Indonesia modern? Kalau karya sastra itu merupakan cerminan masyarakat di mana sastra itu lahir, katakanlah sastra Indonesia modern yang berlatar dan ditulis oleh pengarang Minang, profil lelaki Minang itu sudah barang tentu terefleksi di dalamnya. Ambillah contoh misalnya novel ''Salah Asuhan'' yang ditulis oleh Abd. Muis sebelum perang (menurut batasan Teeuw), dan novel ''Warisan'' karya Chairul Harun yang ditulis dan diterbitkan sesudah perang, keduanya terlukis jelas sosok lelaki Minang yang menyimpan dendam kultural itu.

Hanafi, tokoh utama novel ''Salah Asuhan'', adalah sosok lelaki Minang yang tidak berterima dengan adat Minang yang mengharuskannya menjadi suami perempuan Minang (Rafiah). Karena Hanafi yang berpendidikan Eropa itu sadar betul dengan kedudukan dan martabatnya sebagai laki-laki. Sementara menurut adat, suami tidak berhak memiliki apa pun di rumah istrinya, kecuali istrinya sendiri. Ia diperlakukan sebagai tamu abadi yang terhormat, tetapi tidak berhak mengatur di rumah itu, sekalipun mendidik anaknya sendiri. Karena pendidikan anaknya adalah tanggung jawab mamak anak itu sendiri, yakni saudara laki-laki istrinya. Protes keras Hanafi adalah meninggalkan istrinya dan nekat mengawini Corrie yang gadis Indo dan berbudaya Eropa. Namun dilema yang dihadapi Hanafi ialah tercerabut dari akar budaya sendiri dan sekaligus dibencinya itu, membuatnya hancur.

Sementara itu, novel ''Warisan'' yang ditulis Chairul Harun pada masa sesudah perang, mengungkapkan bentuk dampak dendam kultural itu dengan menggauli tiga orang perempuan muda sekaligus, ketika ia berkesempatan pulang mengurus kematian ayahnya yang juga mewariskan dendam itu. Sebenarnya, peristiwa itu terjadi juga didukung oleh suasana tradisi, di mana kaum perempuan justru merasa bangga memiliki banyak suami, meskipun dengan jalan kawin-cerai (bukan poliandri). Karena menurut pandangan tradisi (dampak adat), seorang perempuan akan mendapat cap ''tidak laku'' kalau hanya pernah menikah sekali dalam hidupnya. Begitu juga halnya, status gadis tua jauh lebih hina ketimbang janda.

Apakah cerminan masyarakat yang terpantul dari novel-novel itu masih relevan secara substansial di ujung abad ini, dengan realitas objektif? Pertanyaan ini hanya mungkin dijawab dengan melihat sejauh mana kini orang Minang masih memegang teguh tradisinya. Suatu hal yang tak terelakkan adalah perubahan-perubahan nilai dasar kultural yang disebabkan oleh koreksian alamiah. Agaknya, koreksian yang paling kuat itu datang dari tuntutan zaman yang telah mengglobal. Sekarang, di manapun harga diri dapat ditemukan, meski di kampung sendiri, menjadi anggota legislatif, misalnya.
Sumber : Republika Online edisi 05 Desember 1999

Oleh Ijal Bakri dan Auliah Azza di Silungkang   

Yulizal Yunus Dt. RB
Bukan Tak Mendapat Warisan Tetapi Lelaki Sejati MinangTak Mau Membawa Warisan

Salah satu keunikan itu adalah kaum lelakinya, bila orang tuannya wafat, secara kewarisan Islam berlaku. Lelaki mendapat bagian dari warisan. Tetapi saudara lelaki Minang tidak mau membawa bagiannya (bahkan pisang sebutir dari kampungnya/ kaumnya, tidak pernah akan dibawa ke rumah isterinya, itu memalukan bagi lelaki Minang sejati). justru bagian warisan yang menjadi bagiannya tadi ia tinggalkan pada saudara perempuannya yang tua dan dijaga secara terus menerus oleh saudara lelaki tertua pula (tunganai mamak paruik) menjadi cadangan keluarga di paruiknya. Harta pembagiannya itulah yang diwariskan secara turun temurun menjadi salah satu bentuk pusaka tinggi di Minangkabau, yang diwariskan dari mamak kepada kamanakan.

Tak ada lelaki Minang yang membawa harta bagiannya keluar untuk dirinya (apakah dari bagian waris dari orang tuanya yang wafat atau dari warisan bekas isterinya yang cerai mati atau cerai hidup). Kalau lelaki Minang mendapat warisan dari orang tuanya meninggal ia tidak akan membawa warisan itui ke rumah isterinya dan atau untuknya sendiri. Kalau pun ada lelaki yang membawa bagian warisannya, itu bukan lelaki sejati Minang, mungkin tinggal di Minang.

Bagi lelaki Minang adalah malu membawa harta pusaka orang tuanya sebagai bagiannya untuk dirinya. Karena itu pula lelaki Minang menikah dan kemudian cerai (mati atau cerai hidup), berkas suami/ ayah tidak pernah membawa bagian pencahariannya keluar. Ia akan turun dengan pakaian yang di yang terpasang di badan saja. Itu filosofi "lelaki minang yang menyemenda, adalah abu di atas tunggu". Itu bukan berarti malang nasib kaum lelaki, tetapi lelaki Minang tidak tega membawa harta bagiannya untuk dirinya sendiri. Karena itu Ia kembali menitipkan bagiannya itu pada anaknya yang istrinya sudah wafat, atau ditinggalkan pada bekas isterinya bila cerai hidup untuk tambahan bekal anaknya.

Demikian bentuk pembelaan lelaki sejati Minang pada perempuan dan anak. Itu sebabnya, bila bercerai lelaki Minang dengan isterinya (mati/ hidup), suami/ ayah anaklah yang turun dari rumah yang dibuat bersama hasil pencarian bersama isterinya itu. Andaikan isteri/ perempuan yang turun dan hari tengah malam pula, di mana perempuan akan menumpang, tidur di palanta, akan dibilang orang lonte, jatuh martabat wanita. Tetapi kalau lelaki yang turun, di mana saja tidur tidak masalah. Itu pula sebabanya lelaki Minang bercerai dan tak punya anak ia kembali ke surau, tujuannya untuk mengangkat martabat perempuan Minang. Kalau dibilang orang luar, malang betul nasib kaum lelaki di Minang tidak mendapat warisan itu tidak benar, yang benar hukum waris berlaku ada bagiannya, tetapi lelaki itu yang tak mau membawa bagiannya. Karena itu pula kalau ada lelaki Minang yang menuntut bagiannya (pada ayah/ atau ibunya atau kepada saudaranya) apalagi sampai ke pengadilan, itu bukan lelaki sejati Minang, itu orang yang mungkin lahir dan besar di Minang.

tuisan dari grup  Minangkabau-Malayu Suwarnabumi

Monday, May 27, 2013

MANUSIA DAN PERADABAN



A.    PENGERTIAN DAN SEJARAH PERADABAN
1.      Pengertian Peradaban
Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.
Istilah peradaban sering digunakan sebagai persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya"

Saturday, May 25, 2013

Bahasa Daerah yang paling banyak Penuturnya

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak bahasa daerah. Menurut data dari Ethnologue, Indonesia memiliki 726 bahasa yang dituturkan oleh berbagai etnis di seluruh wilayah Indonesia. Berikut ini adalah 10 bahasa daerah yang memiliki jumlah penutur terbanyak di Indonesia.
Persebaran suku bangsa dan bahasa daerah di Indonesia

10 Negara Populasi Muslim Terbanyak di Dunia

Taukah Anda, negara yang memiliki populasi muslim paling banyak di dunia?? saya coba cari data nya dan alhamdulillah menemukan data yang terpercaya, berikut ini saya coba informasikan 10 negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia lengkap dengan jumlah populasi nya

Friday, May 24, 2013

Sejarah Perkembangan dan Dinamika Islam di DUNIA (mulai th 570 M - sekarang)

Dinamika Islam mulai dari periode awal kemunculannya sampai sekarang, telah tercatat dalam sejarah dunia. Berbagai peristiwa penting yang terjadi memberi warna bagi perkembangan kehidupan umat, khususnya dalam syiar Islam.

Tahun 570 M
Nabi Muhammad SAW lahir di Mekah, sebuah kota yang amat penting dan terkenal di Semenanjung Arabia pada masa itu. Nabi Muhammad SAW berasal dari Bani Hasyim, kabilah yang paling mulia dalam suku Quraisy yang mendominasi masyarakat Arab. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikenal dengan nama "Tahun Gajah", karena bertepatan dengan datangnya pasukan gajah yang dipimpin Abrahah (gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) menyerbu Mekah untuk menghancurkan Ka'bah dan memindahkan pusat kegamaan ini ke negerinya.
Tahun 611 M
Menjelang usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Pada 17 Ramadhan 11 SH/6 Agustus 611, Malaikat Jibril datang dan menyampaikan wahyu pertama dari Allag SWT kepada Muhammad: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan ..." (QS. 96:1-5). Dengan turunnya wahyu pertama itu, Muhammad SAW dipilih Allah SWT sebagai rasul.
Tahun 615 M
Hijrah Pertama. Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW mendapat banyak rintangan dari penduduk dan penguasa Mekah. Kekejaman yang dilakukan terhadap kaum muslimin itu mendorong Nabi Muhammad SAW untuk mengungsikan para sahabatnya ke luar mekah. dengan pertimbangan yang mendalam, pada tahun kelima kerasulannya, Nabi Muhammad SAW menetapkan Abessinia (Ethiopia) sebagai negeri tempat berhijrah.
Tahun 620 M
Pada tahun ke-10 kenabiannya, Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa Isra Mi'raj. Isra adalah perjalanan Nabi SAW dari Masjidilharam (Mekah) ke Masjidilaksa (Yerusalem), sedangkan Mi'raj adalah perjalanan dari Masjidilaksa ke Sidratulmuntaha di langit ke tujuh. Isra Mi'raj terjadi secara bersambung dalam satu malam dengan ditemani Malaikat Jibril. Inti Isra Mi'raj adalah perintah salat yang diterima Nabi SAW di Sidratulmuntaha. Sebagai ulama berpendapat bahwa yang melakukan Isra Mi'raj adalah roh Nabi SAW, bukan jasadnya. Sebagaian lainnya berpendapat Isra Mi'raj dilakukan dengan jasad dan rohnya, bukan dalam mimpi.
Tahun 622 M
Karena perlakukan kaum Quraisy semakin kejam terhadap kaum muslimin di Mekah, maka Nabi SAW segera memerintahkan para sahabat dan pengikutnya untuk hijrah ke Yatsrib (yang kemudian disebut Madinaturrasul). Setelah Nabi SAW tiba dan diterima penduduk Madinah, Nabi SAW menjadi pemimpin kota itu. Ia meletakkan dasar-dasar kehidupan yang kokoh, antara lain dengan menetapkan Piagam Madinah bagi pembentukan suatu masyarakat baru yang biasa disebut "negara Madinah". Dengan terbentuknya negara Madinah, Islam semakin bertambah kuat
Tahun 622 M
Tahun Hijriah, awal zaman Islam. Awal tarikh Hijrah terhitung sejak Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah pada 622 M. Penetapan tahun Hijriah ditentukan belakang oleh Khalifah Umar pada 17 H/638 M dengan mendengar usulan para sahabat. Dari berbagai usulan yang muncul, Umar menerima usulan Ali bin Abi Thalib yang mengangkat peristiwa hijrah Nabi SAW dari Mekan ke Madinah sebagai awal tahun Islam. Alasannya, hijrah merupakan titik pemisah antara masa Mekah dan masa Madinah, dan merupakan momentum terbesar perjuangan Nabi SAW dalam menyebarkan Islam
Tahun 624 M
Puncak pertikaian antara kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy ditandai dengan perang pada 17 Ramadhan 2 H/624 M yang terjadi di Wadi Badar, 125 km selatan Madinah. Perang ini dikenal dengan nama Perang Badar.
Tahun 625 M
Perang meletus di Bukit Uhud dan disebut Perang Uhud. Perang ini disebabkan keinginan balas dendam kaum musyrikin Quraisy Mekah yang kalah dalam Perang Badar. Awalnya pasukan muslim berhasil membuat tentara Quraisy mundur, namun karena kelalaian pasukan muslim, terjadi serangan balik yang membuat pasukan Islam terjepit sehingga Hamzah bin Abdul Muthalib yang dijuluki "Singa Allah" terbunuh.
Tahun 627 M
Perang Khandaq atau Perang Azhab (ahzab, sekutu) terjadi pada bulan Syawal 5 H/627 M. Ini perang antara kaum muslim dan orang Yahudi yang bersekutu dengan kaum Quraisy dan suku lainnya untuk memerangi Nabi SAW beserta pengikutnya. Perang ini disebut Perang Khandaq (khandaq : parit) karena berkaitan dengan strategi kaum muslim yang menggali parit pertahanan di dataran barat laut kota Madinah untuk menghambat gerak maju musuh.
Tahun 628 M
Pada bulan Zulkaidah 6 H (628 M), kaum muslim dan musyrikin Mekah membuat Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian ini dibuat berkaitan dengan larangan terhadap rombongan Nabi SAW memasuki kota Mekah untuk berziarah (haji) oleh kaum Quraisy yang menyangka akan diserang. Setelah saling mengirim utusan, akhirnya kaum Quraisy mengutus Suhayl bin Amr untuk menemui Nabi SAW dan membuat perjanjian damai. Kalimat perjanjian ditulis Ali bin Abi Thalib atas perintah Nabi SAW
Tahun 630 M
Penaklukan kota Mekah (Fath Al -Makkah) dan pembersihan berhala-hala di sekeliling Ka'bah. Kaum Quraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah dan membantu sekutu mereka menyerang sekutu kaum muslimin. Mengetahui hal itu, Rasulullah SAW bersama 10.000 orang tentara bertolak ke Mekah. Kecuali mendapat perlawanan kecil dari kaum Ikrimah dan Safwan, Nabi Muhammad SAW tidak mengalami kesukaran memasuki kota Mekah. Pasukan Islam memasuki kota Mekah tanpa kekerasan. Seluruh berhala di sekeliling Ka'bah di Mekah dihancurkan. Sejak penaklukan itu Mekah berada di bawah kekuasaan Nabi Muhammad SAW.
Tahun 632 M
Pada 10 H, Nabi Muhammad SAW menunaikan ibadah haji terakhir (haji wadak) bersama sekitar 100.000 pengikutnya. Dua bulan setelah menunaikan ibadah haji wadak, Nabi SAW menderita sakit. Pada 13 Rabiulawal 11 H/8 Juni 632 M, Nabi Muhammad SAW wafat.
Tahun 633-642 M
Setelah kedudukan Islam di Mekah semakin kuat, Islam mulai membentangkan sayapnya. Dengan cepat Islam berkembang ke Persia, Suriah, Palestina dan Mesir. Pada 641 kaum muslim Arab menguasai Mesir, lalu menaklukan seluruh Afrika Utara.
Tahun 650 M
Atas usul Umar bin Khattab, pada masa kekhalifahan Abu Bakar, tulisan Al-Qur'an yang berserakan muulai dikumpulkan dan disatukan. Abu Bakar menugaskan Zaid bin Sabit untuk mengumpulkan dan menyusun Al-Qur'an ke dalam satu mushaf, yang kemudian dikenal sebagai Mushaf Usmani (Usman bin Affan)
Tahun 661 M
Setelah masa Al-Khulafa 'ar-Rasyidun, Mu'awiyah yang berasal dari Bani Umayah mendirikan Dinasti Umayah, di Suriah.
Tahun 711 M
Pasukan muslim Umayah yang berada di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad berhasil menaklukan Spanyol Selatan. Ini merupakan awal penaklukan Andalusia.
Tahun 712 M
Islam mulai memasuki Asia Tengah, antara lain Bukhara dan Samarkand
Tahun 750 M
Khalifah terakhir Umayah Damascus (Suriah), Marwan II (744-750), kalah dalam pertempuran di Sungai Zab. Peristiwa ini sekaligus menandai berakhirnya Dinasti Umayah dan berdirinya Dinasti Abbasiyah dengan Abu Abbas as-Saffah sebagai khalifah pertamanya
Tahun 751 M
Peperangan Atlakh di Talas (kini masuk dalam wilayah Kirghistan). Pasukan muslim mengalahkan tentara Cina dan mulai mengenal kertas dari tawanan perang Cina.
Tahun 756 M
Setelah kekuasaan Umayah di Damascus berakhir (750 M), satu-satunya anggora keluarga Bani Umayah yang tersisa, Abdurrahman, berhasil meloloskan diri dan menyeberang ke Spanyol. Di sana ia membangun Dinasti Umayah yang baru dengan pusat kekuasaan di Cordoba.
Tahun 762 M
Al-Mansur, penguasa Abbasiyah kedua, memindahkan ibukota Abbasiyah dari Hasyimiyah ke Baghdad, dan menjadikannya pusat kebudayaan sarta perdagangan dunia Islam.
Tahun 800 M
Setelah semakin luas hubungan dunia Islam dengan dunia luar, para saudagar muslim mulai berdagang ke negeri Cina.
Tahun 827 M
Awal penaklukan Sicilia oleh pasukan muslim
Tahun 830 M
Baitulhikmah, sebuah lembaga ilmu pengetahuan dan pusat penerjemahaan karya Yunani ke bahasa Arab, didirikan di Baghdad oleh Khalifah al-Ma'mum
Tahun 868 M
Dinasti Tulun berdiri di Mesir
Tahun 870 M
Penaklukan Malta oleh pasukan muslim.
Tahun 909 M
Dinasti Fatimiyah yang beraliran Syiah Ismailiyah berdiri di Afrika Utara dan Mesir. Dinasti ini melepaskan diri dari Abbasiyah di Baghdad.
Tahun 912-961 M
Di bawah kekuasaan Islam, Cordoba menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan di Eropa
Tahun 970 M
Penguasa Fatimiyah mendirikan Masjid Al Azhar di Cairo. Pada mulanya, al-Azhar hanya berfungsi sebagai jami (masjid besar) tetapi kemudian menjadi jami'ah (universitas). Universitas al-Azhar tercatat sebagai universitas tertua di dunia.
Tahun 1096-1099 M
Permulaan Perang Salin I (periode penaklukan). Perang Salib adalah perang keagamaan antara umat Kristen Eropa dan umat Islam Asia. Perang ini terjadi karena reaksi umat Kristen terhadap umat Islam yang dianggap menyerang dan menduduki kota-kota penting serta tempat suci umat Kristen. Selain melibatkan pasukan dengan jumlah sangat besar dan kedua belah pihak, Perang Salib juga mengikutsertakan sejumlah pemimpin umat. Pasukan Salib pertama dapat dikalahkan pasukan Dinasti Seljuk. Penyerangan pasukan salib berikutnya yang dipimpin Godfrey of Bouillon berhasil menduduki Yerusalem pada tahun 1099.
Tahun 1144-1192 M
Perang Salib II (periode reaksi umat Islam). Pasukan muslim yang dipimpin Imanuddin Zangi, Gubernur Mosul, berhasil merebut Allepo dan Edessa (1144). Setelah Imanuddin wafat, kepemimpinannya digantikan oleh putranya Nuruddin Zangi, yang berhasil menguasai Damascus (1147), Antiokia (1149) dan Mesir (1169)
Tahun 1171-1773 M
Sultan Salahudin al-Ayyubi (Saladin) mengambil alih kekuasaan atas Mesir. Ini merupakan kekuasaan Dinasti Ayubiyah dan sekaligus menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti Fatimiyah.
Tahun 1187 M
Sultan Salahudin al-Ayyubi mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Hattin (di sebelah barat Danau Tiberias, timur laut Yarusalem) dan berhasil merebut kekuasaan atas kota Yarusalem dan membebaskan Palestina secara keseluruhan.
Tahun 1189-1192 M
Perang Salib III. Pasukan Salib di bawah pimpinan Philip II dan Richard I merbut Acre (Yarusalem). Sultan Salahudin mengadakan gencatan senjata dan perjanjian damai dengan Richard I.
Tahun 1202-1204 M
Perang Salib IV. Constantinopel dikuasai oleh Baldwin. Ia menjadi raja Roma-Latin pertama di kota tersebut.
Tahun 1206 M
Pasukan Islam merebut Delhi. Kesultanan Delhi berdiri (1206-1555) sebagai kerajaan Islam pertama di India Utara, dengan rajanya Qutbuddin Aibak dari Dinasti Mamluk India
Tahun 1217-1221 M
Perang Salib V. Pasukan muslim merebut kembali kota Damiette di Mesir (1221), setelah sebelumnya dikuasai pasukan Salib.
Tahun 1228-1229 M
Perang Salilb VI. Pasukan Salib di bawah pimpinan Frederik II menduduki kembali Yarusalem
Tahun 1250 M
Dinasti Mamluk Mesir berdiri, dengan Izzuddin Aibak (1250-1257) sebagai sultan pertamanya
Tahun 1258 M
Kehancuran Abbasiyah disebabkan oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi antara lain persaingan yang tidak sehat di antaranya beberapa bangsa yang terhimpun di dalamnya, terutama Arab, Persia dan Turki; konflik aliran pemikiran Islam yang sering menyebabkan pertumbahan darah; munculnya dinasti-dinasti kecil yang ingin memerdekakan diri dari kekuasaan pusat Abbasiyah di Baghdad; dan kemerosotan di bidang perekonomian sebagai akibat dari kemunduran di bidang politik. Adapun faktor eksternal adalah Perang Salib yang terjadi dalam beberapa gelombang serta hadirnya tentara Mongol di bawah Hulagu Khan yang membumihanguskan kota Baghdad.
Tahun 1270 M
Pasukan Salib di bawah pimpinan Ludwig merebut Tunis. Banyak tentara Salib menjadi korban karena diserang penyakit pes, termasuk Ludwig sendiri. Lalu, kota demi kota dapat kembali direbut dan dikuasai oleh pasukan Islam.
Tahun 1291 M
Perang Salib berakhir (periode kehancuran pasukan Salib). Dalam Perang Salib periode ini muncul seorang pahlawan wanita Islam, Syajar ad-Durr. Ia berhasil mengalahkan pasukan Salib dan menangkap Raja Louis IX, namun membebaskan raja Perancis tersebut serta mengizinkannya kembali ke negaranya. Bangsa Turki kembali menguasai Acre (Yerusalem). Kekuatan pasukan Salib terakhir jatuh ke tangan pasukan Mamluk.
Tahun 1300 M
Dinasti Usmani didirikan di Turki. Dinasti Usmani didirikan oleh Usman, putra Atogrol dari kabilah Oghus di daerah Mongol
Tahun 1420-1437 M
Observatorium Ulugh Beg didirikan di Samarkand. Observatorium ini merupakan observatorium terbaik dan termegah dalam dunia Islam dan banyak digunakan para ilmuwan pada masa itu.
Tahun 1453 M
Pasukan Usmani berhasil merebut kota Constantinopel dari tangan penguasa Bizantium. Ini merupakan akhir kekaisaran Bizantium Constantinopel kemudian menjadi ibukota kerajaan Usmani dan pusat spiritual baru dunia Islam.
Tahun 1492 M
Granada, kerajaan muslim terakhir di Spanyol, jatuh ke tangan para raja Katolik, Ferdinand dari Aragon dan Isabella dari Gastille
Tahun 1526 M
Dinasti Mughal berdiri. Dinasti ini didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (1482-1530), salah seorang keturunan Timur Lenk dari kelompok etnik Mongol (keturunan Jengiz Khan yang telah masuk Islam)
Tahun 1609-1614 M
Setelah kekuasaan Islam di Spanyol hilang, kaum muslim Spanyol (Moriscos) diusir dari Spanyol
Tahun 1746 M
Muhammad bin Abdul Wahhab memperkenalkan paham Wahabi di Semenanjung Arabia. Paham ini menegaskan agar kaum muslimin kembali ke sumber ajaran Islam yang murni seperti yang termuat dalam Al-Qur'an dan sunah Nabi Muhammad SAW
Tahun 1821 M
Terjadi pemberontakan muslim Cina di daerah Sinkiang, Cina
Tahun 1838-1897 M
Jamaluddin al-Afghani mencetuskan paham pan-Islamisme (persatuan negara-negara Islam)
Tahun 1858 M
Dinasti Mughal di India berakhir. Setelah kedatangan Inggris, Kesultanan Mughal berada di bawah pengaruh Inggris. Penguasa Mughal berusaha melepaskan diri dari penjajahan Inggirs, namun mengalami kegagalan. Akhirnya \, raja Mughal berakhir, Bahadur II (1837-1858), diusir Inggris dari istananya
Tahun 1905 M
Awal gerakan Salafiyah, yaitu gerakan yang berupaya mengungkapkan kembali doktrin Islam atau kembali ke kitab suci. Gerakan Salafiyah disebut juga "Gerakan Reformasi" karena mengadakan pembaruan keagamaan dan reformasi moral.
Tahun 1922 M
Kerajaan Usmani Turki runtuh. Dalam usaha menjatuhkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid II (1876-1922), kelompok militer membentuk komite rahasia untuk menggulingkan sultan, seperti Komite Perkumpulan Persatuan dan Kemajuan. Salah seorang pemimpinnya adalah Mustafa Kemal Ataturk. Setelah kekuasaan sultan runtuh, Turki menjadi republik (1923) dengan Mustafa Kemal Ataturk sebagai presiden pertama.
Tahun 1926 M
Al-Mu'tamar al-'Alam al-Islami (World Islamic Congress) melahirkan organisasi Islam internasional pertama di Mekah, yaitu Rabitah al-'Alam al-Islami (Liga Dunia Islam)
Tahun 1941 M
Abu A'la al-Maududi mendirikan gerakan Jamaah Islam di Lahore, India. Organisasi ini bertujuan melaksanakan islamisasi di berbagai segi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat India.
Tahun 1947 M
Ide pembentukan negara Pakistan, yang bermula dari gagasan Ahmad Khan dan dicetuskan oleh Muhammad Iqbal, akhirnya diwujudkan oleh Muhammad Ali Jinnah. Setelah pihak Inggris menyerahkan kedaulatan kepada Pakistan pada tanggal 14 Agustus 197, berdirilah negara Islam Pakistan
Tahun 1955 M
Kongres Pemuda Islam Sedunia (Internasional Asembly of Muslim Youth [IAMY]) berlangsung di Karachi, India
Tahun 1965 M
Malcolm X, seorang tokoh muslim dan pejuang hak asasi manusia di AS yang pernah memimpin gerakan Black Muslim, terbunuh. Malcolm X berhasil menarik orang kulit hitam mengikuti gerakan ini melalui pidato dan tulisannya
Tahun 1967 M
Perang Arab-Israel ("Perang Enam Hari") meletus. Perang ini pecah karena masalah Palestin. Sejak negara Israel didirikan, bangsa Palestina merasa terjajah dan terusir dari tanah air mereka. Negara-negara Arab (Timur Tengah) merasa turut berkepentingan dengan masalah Palestina ini karena Masjidilaksa terdapat di Yerusalem, Palestina salah satu situs suci kaum muslimin.
Tahun 1969 M
Pembakaran Masjidilaksa oleh Israel pada 21 Agustus 1969 menggemparkan umat Islam sedunia. Negara anggota Liga Arab mengadakan pertemuan darurat dan menghasilkan keputusan untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara Islam secepatnya. KTT pertama diselenggarakan di Rabat, Maroko, pada 22-25 September 1969. Pada KTT inilah Organisasi Konferensi Islam (OKI) dibentuk, tepatnya pada 25 September 1969.
Tahun 1979 M
Abdus Salam, ilmuwan muslim pertama meraih hadiah Nobel dalam bidang fisika, berkat temuan teorinya tentang "medan terpadu".
Tahun 1979 M
Revolusi Islam Iran digerakkan dan dipimpin oleh Ayatullah Khomeini. Revolusi ini merupakan gerakan sosial melawan monarki yang berlangsung di bawah pemerintah Syah Mohammad Reza Pahlevi yang berkuasa sejak 1919. Setelah Syah Iran dan keluarganya meninggalkan Iran, Ayatullah Khomeini mengambil alih kekuasaan dan mengubah Iran menjadi Republik Islam Iran.
Tahun 1980 M
Dewan Dakwah Islam Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik (Regional Islamic Da'wah Council of Southeast and Pasific) didirikan.
Tahun 1991 M
Uni Soviet bubar. Negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim di Asia Tengah merdeka
Tahun 1991-1992 M
Bosnia-Hercegovina merdeka dari Yugoslavia. Pada tanggal 7 April 1992, Amerika Serikat dan Masyarakat Eropa (Uni Eropa) mengakui kemerdekaan Bosnia-Hercegovina.
Tahun 2001 M
Amerika Serikat (USA), Inggris, dan beberapa negara sekutunya, melakukan serangan militer terhadap pemerintahan Taliban di Afghanistan. Taliban dituduh melindungi Usamah bin Ladin (Osama bin Laden), orang yang menurut pihak USA bertanggung jawab atas kehancuran gedung World Trade Center (WTC) di New York, USA dan sebagian gedung Pentagon di Washington. Penyerangan itu memicu kecaman dari berbagai negara di dunia.
Tahun 2003 M
Irak diserang Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara sekutunya; karena dicurigai memproduksi senjata pembunuh massal. Aksi serangan ini mendapatkan kecaman PBB dan berbagai negara di dunia. Rezim Saddam Husein berakhir pada 10 April 2003, bersamaan dengan dirobohkannya patung Saddam

Referensi
  • Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Prof. Dr. Abdul Aziz Dahlan, Prof. Dr. Nurcholish Madjid, etc. Ensiklopedi Islam, Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2005.
  • Prof. Dr. Nurcholish Madjid, Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Dr. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA, Dr. A. Chaeruddin, SH., etc. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2008, Editor : Prof. Dr. Taufik Abdullah, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, MA.
  • Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Almahira Jakarta, 2008.
  • Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur'an secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus, Almahira Jakarta, 2008.
  • Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq Nasution), Al-Quran Terjemah Indonesia, Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004
  • Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.
  • alquran.bahagia.us, al-quran.bahagia.us, dunia-islam.com, Al-Quran web, PT. Gilland Ganesha, 2008.
  • Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, PT. Bina Ilmu, 1979.
  • Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
  • M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 2008.
  • Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, Jabal, Bandung, 2008.
  • Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 1999.

Tuesday, May 21, 2013

Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (Part 7)



Aplikasi Yuridis ABSSBK
Seperti telah diuraikan di atas, masyarakat Minang menerima Islam sebagai agama(addin). Mereka menerima ajaran tentang tauhid, ma’rifatullah, iman, ihsan, ibadah, dsb. Malah bukanlah orang Minang namanya kalau tidak Islam. Tetapi berkenaan dengan syariat (hukum Islam) sepanjang menyangkut hubungan antar manusia di dunia ini, mengenai aturan yang akan dipakai dalam hidup bersama yang secara tegas ditetapkan padahan (sanksi)nya, tunggu dulu. Mereka menerima hukum Islam apabila menyangkut dengan dosa, pahala, halal dan haram.

Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (Part 5)


Perbedaan Makna Sandi dan Asas

Variabel kedua adalah Sandi yang harus dibedakan dengan asas. Dipilihnya istilah sandi dalam pepatah ABSSBK ini merupakan hasil dari hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan yang terjadi di Bukik Marapalam, karena dengan dipakainya istilah ini konflik berkepanjangan yang terjadi di Minangkabau dapat diakiri. Selama ini sering  terjadi salah faham mengenai pepatah ABSSBK karena kesadaran menggunakan Bahasa Indonesia yang tinggi dari anak Minang, yang dahulu disebut Bahasa Melayu Tinggi, yang menterjemahkan istilah sandi menjadi sendi sehingga berarti asas atau dasar.

Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (Part 6)



 Penyamaan Persepsi Tentang ABSSBK
Terjadinya konflik antara kaum Wahabi dengan niniak mamak yang juga telah menganut agama Islam disebabkan karena kaum Wahabi ingin memaksakan berlakunya syariat Islam sepenuhnya dengan  mengaharamkan hukum adat Minangkabau yang telah ada selama ini dan memerangi mereka yang mempertahankannya. Niniak mamak memandang bahwa bila hukum Islam diterapkan seluruhnya, Minangkabau akan kehilangan minangnya, karena ciri khas Minangkabau seperti hukum keluarga dengan sistem matrilineal, hukum harta kekayaan, pewarisan kolektif harta pusaka, tanah ulayat, nagari dengan suku ibu, hukum perkawinan, hukum perjanjian, pemerintahan nagari, dsb. harus diganti dengan sistem patrlineal dengan segala akibat hukumnya. Suku harus diganti dengan suku ayah, nagari yang tersusun atas empat suku ibu harus dibubarkan, pangulu dan ninieak mamak sebagai pimpinan suku ibu harus diberhentikan, Kerapatan Adat Nagari yang merupakan kerapatan dari wakil-wakil suku ibu harus dibubarkan, harta bersama harus dibagi secara al faraidh, dsb. Masyarakat Minang akan kocar-kacir, dan  akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat. Mudaharatnya lebih besar dari manfaatnya.

Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (PART 4)



Perbedaan Makna Syarak dan Addin
Variabel kedua adalah syarak,  yang harus dibedakan dengan addin. Syarak berasal dari bahasa Arab syar’i, yang sering pula diterjemahkan menjadi syari’at. Istilah ini sering disalahtafsirkan dengan addin yang berarti agama. Agama Islam sebagai  dinullahi intinya adalah ajaran tentang akhlak, sesuai dengan hadis: bahwa sesungguhnya aku diutus untuk kesempurnaan akhlak yang mulia, akhlakul karimah. Agama Islam dimulai dari ajaran tauhid atau monoteisme dengan mengesakan Tuhan, La ilaha illa Allah. Ma’rifat, tarikat dan ibadat yang bertujuan untuk mengabdikan diri tidak lain kepada Allah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah untuk memperoleh keredaannya. Di samping itu Islam juga membawa ajaran tentang hukum yang disebut dengan istilah syar’i.

Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (PART 3)



 Makna Adat Dalam Pepatah ABSSBK

Variabel pertama yang perlu difahami dari pepatah ABSBSK adalah adat. Dalam catatan kakinya yang cukup panjang, Idrus Hakimi Dt. Rajo Pangulu menjelaskan  bahwa kata “Adat” lebih tua dari ‘adat. Adat bahasa Sangskerta dibentuk dari “a” artinya tidak dan “dato” artinya sesuatu yang bersifat kebendaan. Adat pada hakekatnya adalah segala sesuatu yang tidak bersifat kebendaan. Adat pada tingkat pertama tak lain dari pada kesempurnaan rohani. Hasil usaha melepaskan diri dari pengaruh alam sanggup mengantarkan seseorang asseet, orang saleh ketingkat beradat. Asseet dan pengikut demikian terdapat di India sejak beribu tahun silam. Tutur bahasanya dan tingkah-lakunya memberi manfaat di tengah-tengah masyarakat. Pada taraf berikutnya adat ikut mengatur masyarakat, yang meliputi seluruh dataran Asia. Setelah melalui berbagai pergolakan ekonomi dan politik, adat ikut mengatur alam kebendaan. Mulanya adat menjadi kepercayaan untuk dunia dan akhirat, tetapi setelah masuknya agama Hindu dan Budha adat lalu terpisah menjadi urusan dunia saja. Menurut Idrus, Adat Minangkabau adalah suatu pandangan hidup yang berpangkal pada budi yang berdasar pada ketentuan yang nyata pada alam yang bersifat memberi tidak mengharap balas.

Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (Part 2)


Status Pepatah ABSSBK Secara Yuridis


Pepatah ABSSBK dimulai dengan sampiran : Alah bakarih samparono dan Tajam alah calakpun ado. Pepatah yang dimulai dengan menyebut nama senjata (karih=keris) atau sifat dari senjata (tajam) merupakan sumpah satie yang isinya akan dipertahankan sampai mati, jika perlu dengan peperangan dan pertumpahan darah.

Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (PART 1)


Lahirnya Pepatah Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABSSBK)

Menurut Prof. Dr. Hamka Dt. Indomo, dalam bukunya : Islam dan Adat Minangkabau, Minangkabau sudah pernah menempuh zaman kebesaran dan kejaaan semasa 500 tau 600 tahun yang lalu, tidak lah dapat dipungkiri lagi. Dalam tahun 1286 Baginda Maharaja Kertanegara mengirimkan patung Budha ke Minangkabau sebagai tanda perhubungannya dengan raja-raja keturunan Jawa itu. Di Pariaman terjadi perebutan kekuasaan Portugis dengan Aceh, dan di zaman Iskandar Muda yang mula memerintah tahun 1604, terjadi perebutan pengaruh yang hebat. Bersamaan dengan serangan politik, Aceh membawa juga penyiaran agama Islam. Dua faham bertentangan pada masa itu, yaitu faham Syekh Abdurrauf dan Nuruddin Arraniri yang mempertahankan faham Ahlissunnah, Wihdatussyuhud yang menyatakan, bahwa alam itu bekas kuasa Tuhan. Dengan faham Hamzah Al Fanshuri dan Syamsuddin As Samatrani yang berfaham Wihdatul Wujud, beriktikad bahwa alam itu adalah sebagian dari pada Tuhan, laksana buih lautan itu sebagain dari pada ombak. Murid Abdurrauf datang ke Minangkabau, bertempat di Ulakan Pariaman, bernama Burhanuddin, karena mendengar bahwa pengikut Hamzah Fanshuri telah masuk pula ke Minangabau dan memilih Cangking sebagai pusatnya.

Tuesday, May 14, 2013

Filosofi Tata letak candi Prambanan

siapa sih yang ngak kenal ama candi yang satu ini, candi prambanan? Candi yang beralamat di Sleman, Yokyakarta ini konon katanya adalah candi kutukan dari Puteri yang cantik yang bernama Roro Jonggrang, tapi sahabat sejaarah taugk sih kenapa bangunan candi ini berbentuk seperti tersebut....?
candi tersebut mempunyai makna yang bisa ditafsirkan lho...
dan saya akan menjelaskan apa makna dari gaya bangunan candi tersebut....
candi prambanan didirikan pada masa pemerintaan dinasti sanjaya

Saturday, May 11, 2013

ISLAM DAN PERADABAN (Relasi Wahyu Ilahiyyah dan Budaya Insaniyyah)

A. Antaran
Sejarah peradaban Islam merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang banyak menarik perhatian para peneliti baik dari kalangan Muslim maupun non Muslim. Dengan mempelajari sejarah Islam, kita memungkinkan mengetahui masa-­masa atau zaman kejayaan Islam, sehingga memungkinkan kita untuk bangga dan percaya diri sebagai umat Islam dan mengambil I’tibar. Demikian pula masa-masa kemunduran Islam dapat kita ketahui, dan kita dapat mengambil pelajaran dan pengalaman agar tidak terulang kembali (al muhafadzah ala qadim ash shalih wal ahdzu bi al jadid al ashlah) serta kita dapat menentukan langkah ke depan demi menemukan jalan alternatif demi kejayaan Islam. Kita semua sadar tentunya bahwa  al-Islam  ya’lu wala yu’la ‘alaihi.