tag:blogger.com,1999:blog-34866179904505320102024-03-05T11:02:36.721+07:00sejarahAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-73642039832392014202013-06-13T12:27:00.001+07:002013-06-13T12:27:06.459+07:00Dendam Kultural Lelaki Minang dalam Sastra<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Kedudukan kaum lelaki di Minangkabau memang unik, terutama di dalam
masyarakat tradisionalnya. Keunikan ini berakar dari kultur matrialineal
yang hingga kini masih dianut oleh masyarakat Minangkabau. Salah satu
keunikan itu adalah kaum lelakinya tidak memiliki hak warisan atas
pusaka turunan. Yang berhak menerima warisan pusaka dari orangtuanya
adalah kaum perempuan. Selain dari itu, lelaki minang juga tidak
menurunkan suku (marga)-nya kepada anaknya sendiri, melainkan kepada
anak saudara perempuannya atau kemenakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika pun seorang lelaki berdiam di rumah orangtuanya setelah
berkeluarga dan menggarap sawah ladang orang tuanya sendiri, itu bukan
berarti ia dapat menurunkan warisan itu kepada anak-anaknya kalau ia
meninggal nanti, sekalipun lelaki itu tidak memiliki saudara perempuan
seayah-seibu, toh masih ada saudara perempuan sepupu untuk menerima
warisan itu. Malah, tinggal dan menggarap sawah ladang di rumah dan
tanah orangtua sendiri, di tanah Minang adalah aib.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sudut pandang patrialineal, status kaum lelaki di Minangkabau
itu menyedihkan. Tapi, bagaimanakah hal itu dapat diterima oleh orang
Minangkabau sendiri tanpa protes? Buktinya, hingga saat ini belum ada
perubahan yang signifikan. Kalau pun terjadi anak-anak suku Minang
menerima warisan dari orangtuanya, sudah barang tentu harta warisan itu
tidak berasal dari warisan turun-temurun (pusaka tinggi), melainkan
harta yang berasal dari tetes keringat orangtuanya sendiri atau yang
disebut dengan pusaka rendah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya, bagi kaum lelaki yang ditakdirkan lahir sebagai lelaki
dari etnis Minangkabau, bukan tidak berdampak atas perlakuan adat yang
tidak kenal kompromi itu. Jika diteliti secara cermat, nuansa
melangkolis begitu kental ditemukan di dalam sastra tradisi
masyarakatnya seperti di dalam pantun, kaba dan nyanyian, baik yang
masih lisan maupun yang sudah tertulis di dalam aksara Jawi atau pun
Melayu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nuansa melankolis itu lebih merupakan dendam yang laten ketimbang
protes. Dampak dari dendam laten itu berujud menjadi perilaku merantau
yang pada dasarnya adalah pencarian harga diri. Jika tidak ada yang
memiliki di kampung halaman sendiri, di luar tanah Minang pasti ada,
sekurang-kurangnya pergi belajar dalam arti yang luas untuk mendapatkan
martabat sebagai lelaki. Agaknya, itu merupakan salah satu faktor
mengapa orang Minang sangat concern dengan dunia pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentang kegelisahan anak lelaki yang mulai dewasa di Minangkabau,
terlukis dalam pantun ''merantau'' yang sangat lazim dipakai oleh tukang
kaba (tukang cerita lisan) melalui rebab, saluang, atau teater randai
adalah seperti berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em> </em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>''karatau madang di hulu </em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>berbuah berbunga belum </em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>merantau bujang dahulu </em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>di rumah berguna belum''</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Merantau sejak usia muda pada dasarnya adalah belajar menjadi orang.
Entah akan menjadi pemilik warung padang, meskipun pada awalnya adalah
tukang cuci piring. Mungkin akan menjadi pendekar, karena pada awalnya
kalah berkelahi. Atau menjadi pedagang yang sukses di pasar kota rantau,
meski pada awalnya menjadi pengecer di kaki lima, atau pun mencopet di
atas bus kota. Boleh jadi menjadi da'i kondang karena pada awalnya tidur
di masjid/langgar. Atau juga menjadi ilmuwan karena belajar di
perguruan tinggi formal. Namun, amat jarang terdengar ada orang Minang
sukses merantau karena menjadi tentara, kecuali di zaman Orde Baru yang
memungkinkan tentara atau polisi menjadi bupati atau gubernur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimanakah profil lelaki Minang di dalam sastra Indonesia modern?
Kalau karya sastra itu merupakan cerminan masyarakat di mana sastra itu
lahir, katakanlah sastra Indonesia modern yang berlatar dan ditulis oleh
pengarang Minang, profil lelaki Minang itu sudah barang tentu
terefleksi di dalamnya. Ambillah contoh misalnya novel ''Salah Asuhan''
yang ditulis oleh Abd. Muis sebelum perang (menurut batasan Teeuw), dan
novel ''Warisan'' karya Chairul Harun yang ditulis dan diterbitkan
sesudah perang, keduanya terlukis jelas sosok lelaki Minang yang
menyimpan dendam kultural itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanafi, tokoh utama novel ''Salah Asuhan'', adalah sosok lelaki
Minang yang tidak berterima dengan adat Minang yang mengharuskannya
menjadi suami perempuan Minang (Rafiah). Karena Hanafi yang
berpendidikan Eropa itu sadar betul dengan kedudukan dan martabatnya
sebagai laki-laki. Sementara menurut adat, suami tidak berhak memiliki
apa pun di rumah istrinya, kecuali istrinya sendiri. Ia diperlakukan
sebagai tamu abadi yang terhormat, tetapi tidak berhak mengatur di rumah
itu, sekalipun mendidik anaknya sendiri. Karena pendidikan anaknya
adalah tanggung jawab mamak anak itu sendiri, yakni saudara laki-laki
istrinya. Protes keras Hanafi adalah meninggalkan istrinya dan nekat
mengawini Corrie yang gadis Indo dan berbudaya Eropa. Namun dilema yang
dihadapi Hanafi ialah tercerabut dari akar budaya sendiri dan sekaligus
dibencinya itu, membuatnya hancur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu, novel ''Warisan'' yang ditulis Chairul Harun pada masa
sesudah perang, mengungkapkan bentuk dampak dendam kultural itu dengan
menggauli tiga orang perempuan muda sekaligus, ketika ia berkesempatan
pulang mengurus kematian ayahnya yang juga mewariskan dendam itu.
Sebenarnya, peristiwa itu terjadi juga didukung oleh suasana tradisi, di
mana kaum perempuan justru merasa bangga memiliki banyak suami,
meskipun dengan jalan kawin-cerai (bukan poliandri). Karena menurut
pandangan tradisi (dampak adat), seorang perempuan akan mendapat cap
''tidak laku'' kalau hanya pernah menikah sekali dalam hidupnya. Begitu
juga halnya, status gadis tua jauh lebih hina ketimbang janda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah cerminan masyarakat yang terpantul dari novel-novel itu masih
relevan secara substansial di ujung abad ini, dengan realitas objektif?
Pertanyaan ini hanya mungkin dijawab dengan melihat sejauh mana kini
orang Minang masih memegang teguh tradisinya. Suatu hal yang tak
terelakkan adalah perubahan-perubahan nilai dasar kultural yang
disebabkan oleh koreksian alamiah. Agaknya, koreksian yang paling kuat
itu datang dari tuntutan zaman yang telah mengglobal. Sekarang, di
manapun harga diri dapat ditemukan, meski di kampung sendiri, menjadi
anggota legislatif, misalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : Republika Online edisi 05 Desember 1999</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh Ijal Bakri dan Auliah Azza di Silungkang </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yulizal Yunus Dt. RB</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Bukan Tak Mendapat Warisan Tetapi </strong><strong>Lelaki Sejati Minang</strong><strong>Tak Mau Membawa Warisan</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu keunikan itu adalah kaum lelakinya, bila orang tuannya
wafat, secara kewarisan Islam berlaku. Lelaki mendapat bagian dari
warisan. Tetapi saudara lelaki Minang tidak mau membawa bagiannya
(bahkan pisang sebutir dari kampungnya/ kaumnya, tidak pernah akan
dibawa ke rumah isterinya, itu memalukan bagi lelaki Minang sejati).
justru bagian warisan yang menjadi bagiannya tadi ia tinggalkan pada
saudara perempuannya yang tua dan dijaga secara terus menerus oleh
saudara lelaki tertua pula (tunganai mamak paruik) menjadi cadangan
keluarga di paruiknya. Harta pembagiannya itulah yang diwariskan secara
turun temurun menjadi salah satu bentuk pusaka tinggi di Minangkabau,
yang diwariskan dari mamak kepada kamanakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak ada lelaki Minang yang membawa harta bagiannya keluar untuk
dirinya (apakah dari bagian waris dari orang tuanya yang wafat atau
dari warisan bekas isterinya yang cerai mati atau cerai hidup). Kalau
lelaki Minang mendapat warisan dari orang tuanya meninggal ia tidak
akan membawa warisan itui ke rumah isterinya dan atau untuknya
sendiri. Kalau pun ada lelaki yang membawa bagian warisannya, itu bukan
lelaki sejati Minang, mungkin tinggal di Minang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi lelaki Minang adalah malu membawa harta pusaka orang tuanya
sebagai bagiannya untuk dirinya. Karena itu pula lelaki Minang menikah
dan kemudian cerai (mati atau cerai hidup), berkas suami/ ayah tidak
pernah membawa bagian pencahariannya keluar. Ia akan turun dengan
pakaian yang di yang terpasang di badan saja. Itu filosofi "lelaki
minang yang menyemenda, adalah abu di atas tunggu". Itu bukan berarti
malang nasib kaum lelaki, tetapi lelaki Minang tidak tega membawa harta
bagiannya untuk dirinya sendiri. Karena itu Ia kembali menitipkan
bagiannya itu pada anaknya yang istrinya sudah wafat, atau ditinggalkan
pada bekas isterinya bila cerai hidup untuk tambahan bekal anaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian bentuk pembelaan lelaki sejati Minang pada perempuan dan
anak. Itu sebabnya, bila bercerai lelaki Minang dengan isterinya (mati/
hidup), suami/ ayah anaklah yang turun dari rumah yang dibuat bersama
hasil pencarian bersama isterinya itu. Andaikan isteri/ perempuan yang
turun dan hari tengah malam pula, di mana perempuan akan menumpang,
tidur di palanta, akan dibilang orang lonte, jatuh martabat wanita.
Tetapi kalau lelaki yang turun, di mana saja tidur tidak masalah. Itu
pula sebabanya lelaki Minang bercerai dan tak punya anak ia kembali ke
surau, tujuannya untuk mengangkat martabat perempuan Minang. Kalau
dibilang orang luar, malang betul nasib kaum lelaki di Minang tidak
mendapat warisan itu tidak benar, yang benar hukum waris berlaku ada
bagiannya, tetapi lelaki itu yang tak mau membawa bagiannya. Karena itu
pula kalau ada lelaki Minang yang menuntut bagiannya (pada ayah/ atau
ibunya atau kepada saudaranya) apalagi sampai ke pengadilan, itu bukan
lelaki sejati Minang, itu orang yang mungkin lahir dan besar di Minang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
tuisan dari grup <span class="fsm fwn fcg"><a data-hovercard="/ajax/hovercard/group.php?id=304640699552839" href="https://www.facebook.com/groups/IstanaInderapura/" id="js_17">Minangkabau-Malayu Suwarnabumi</a> </span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-24122173334755232922013-05-27T20:00:00.001+07:002013-05-27T20:00:17.275+07:00MANUSIA DAN PERADABAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">A.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US">PENGERTIAN
DAN SEJARAH PERADABAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level4 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">1.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US">Pengertian
Peradaban<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam
kaitannya dengan masyarakat manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk
merujuk pada suatu masyarakat yang "kompleks": dicirikan oleh praktik
dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain,
anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja
yang rumit dalam struktur hirarki sosial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Istilah peradaban sering digunakan sebagai
persamaan yang lebih luas dari istilah "budaya" </span></div>
<a name='more'></a>yang populer dalam
kalangan akademis. Dimana setiap manusia dapat berpartisipasi dalam sebuah
budaya, yang dapat diartikan sebagai "seni, adat istiadat, kebiasaan ...
kepercayaan, nilai, bahan perilaku dan kebiasaan dalam tradisi yang merupakan
sebuah cara hidup masyarakat". Namun, dalam definisi yang paling banyak
digunakan, peradaban adalah istilah deskriptif yang relatif dan kompleks untuk
pertanian dan budaya kota. Peradaban dapat dibedakan dari budaya lain oleh kompleksitas
dan organisasi sosial dan beragam kegiatan ekonomi dan budaya.<o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Dalam sebuah pemahaman lama tetapi masih sering
dipergunakan adlah istilah "peradaban" dapat digunakan dalam cara
sebagai normatif baik dalam konteks sosial di mana rumit dan budaya kota yang
dianggap unggul lain "ganas" atau "biadab" budaya, konsep
dari "peradaban" digunakan sebagai sinonim untuk "budaya (dan
sering moral) Keunggulan dari kelompok tertentu." Dalam artian yang sama,
peradaban dapat berarti "perbaikan pemikiran, tata krama, atau rasa".
Masyarakat yang mempraktikkan pertanian secara intensif; memiliki pembagian
kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-kota.
"Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk
pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban
manusia atau peradaban global). Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa
digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan
kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari
tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor
tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level4 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">2.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US">Sejarah
Peradaban<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">PENYELIDIKAN mengenai sejarah peradaban manusia
dan dari mana pula asal-usulnya, sebenarnya masih ada hubungannya dengan zaman
kita sekarang ini. Penyelidikan demikian sudah lama menetapkan, bahwa sumber
peradaban itu sejak lebih dari enam ribu tahun yang lalu adalah Mesir. Zaman
sebelum itu dimasukkan orang kedalam kategori pra-sejarah. Oleh karena itu
sukar sekali akan sampai kepada suatu penemuan yang ilmiah. Sarjana-sarjana
ahli purbakala (arkelogi) kini kembali mengadakan penggalian-penggalian di Irak
dan Suria dengan maksud mempelajari soal-soal peradaban Asiria dan Funisia
serta menentukan zaman permulaan daripada kedua macam peradaban itu: adakah ia
mendahului peradaban Mesir masa Firaun dan sekaligus mempengaruhinya, ataukah
ia menyusul masa itu dan terpengaruh karenanya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Apapun juga yang telah diperoleh
sarjana-sarjana arkelogi dalam bidang sejarah itu, samasekali tidak akan
mengubah sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya, yang dalam penggalian
benda-benda kuno Tiongkok dan Timur Jauh belum memperlihatkan hasil yang
berlawanan. Kenyataan ini ialah bahwa sumber peradaban pertama – baik di Mesir,
Funisia atau Asiria – ada hubungannya dengan Laut Tengah; dan bahwa Mesir
adalah pusat yang paling menonjol membawa peradaban pertama itu ke Yunani atau
Rumawi, dan bahwa peradaban dunia sekarang, masa hidup kita sekarang ini, masih
erat sekali hubungannya dengan peradaban pertama itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Apa yang pernah diperlihatkan oleh Timur Jauh
dalam penyelidikam tentang sejarah peradaban, tidak pernah memberi pengaruh
yang jelas terhadap pengembangan peradaban-peradaban Fira’un, Asiria atau
Yunani, juga tidak pernah mengubah tujuan dan perkembangan peradaban-peradaban
tersebut. Hal ini baru terjadi sesudah ada akulturasi dan saling-hubungan
dengan peradaban Islam. Di sinilah proses saling pengaruh-mempengaruhi itu
terjadi, proses asimilasi yang sudah sedemikian rupa, sehingga pengaruhnya
terdapat pada peradaban dunia yang menjadi pegangan umat manusia dewasa ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Peradaban-peradaban itu sudah begitu berkembang
dan tersebar ke pantai-pantai Laut Tengah atau di sekitarnya, di Mesir, di
Asiria dan Yunani sejak ribuan tahun yang lalu, yang sampai saat ini
perkembangannya tetap dikagumi dunia: perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi, dalam bidang pertanian, perdagangan, peperangan dan dalam segala
bidang kegiatan manusia. Tetapi, semua peradaban itu, sumber dan
pertumbuhannya, selalu berasal dari agama. Memang benar bahwa sumber itu
berbeda-beda antara kepercayaan trinitas Mesir Purba yang tergambar dalam
Osiris, Isis dan Horus, yang memperlihatkan kesatuan dan penjelmaan hidup
kembali di negerinya serta hubungan kekalnya hidup dari bapa kepada anak, dan
antara paganisma Yunani dalam melukiskan kebenaran, kebaikan dan keindahan yang
bersumber dan tumbuh dari gejala-gejala alam berdasarkan pancaindera; demikian
sesudah itu timbul perbedaan-perbedaan yang dengan penggambaran semacam itu
dalam pelbagai zaman kemunduran itu telah mengantarkannya ke dalam kehidupan
duniawi. Akan tetapi sumber semua peradaban itu tetap membentuk perjalanan
sejarah dunia, yang begitu kuat pengaruhnya sampai saat kita sekarang ini,
sekalipun peradaban demikian hendak mencoba melepaskan diri dan melawan
sumbernya sendiri itu dari zaman ke zaman. Siapa tahu, hal yang serupa kelak
akan hidup kembali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Dalam lingkungan masyarakat ini, yang
menyandarkan peradabannya sejak ribuan tahun kepada sumber agama, dalam
lingkungan itulah dilahirkan para rasul yang membawa agama-agama yang kita
kenal sampai saat ini. Di Mesir dilahirkan Musa, dan dalam pangkuan Firaun ia
dibesarkan dan diasuh, dan di tangan para pendeta dan pemuka-pemuka agama kerajaan
itu ia mengetahui keesaan Tuhan dan rahasia-rahasia alam. <a href="" name="3"></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Setelah datang ijin Tuhan kepadanya supaya ia
membimbing umat di tengah-tengah Firaun yang berkata kepada rakyatnya: “Akulah
tuhanmu yang tertinggi” iapun berhadapan dengan Firaun sendiri dan tukang-tukang
sihirnya, sehingga akhirnya terpaksa ia bersama-sama orang-orang Israil yang
lain pindah ke Palestina. Dan di Palestina ini pula dilahirkan Isa, Ruh dan
Firman Allah yang ditiupkan ke dalam diri Mariam. Setelah Tuhan menarik kembali
Isa putera Mariam, murid-muridnya kemudian menyebarkan agama Nasrani yang
dianjurkan Isa itu. Mereka dan pengikut-pengikut mereka mengalami
bermacam-macam penganiayaan. Kemudian setelah dengan kehendak Tuhan agama ini
tersebar, datanglah Maharaja Rumawi yang menguasai dunia ketika itu, membawa
panji agama Nasrani. Seluruh Kerajaan Rumawi kini telah menganut agama Isa.
Tersebarlah agama ini di Mesir, di Syam (Suria-Libanon dan Palestina) dan
Yunani, dan dari Mesir menyebar pula ke Ethiopia. Sesudah itu selama beberapa
abad kekuasaan agama ini semakin kuat juga. Semua yang berada di bawah panji
Kerajaan Rumawi dan yang ingin mengadakan persahabatan dan hubungan baik dengan
Kerajaan ini, berada di bawah panji agama Masehi itu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Berhadapan dengan agama Masehi yang tersebar di
bawah panji dan pengaruh Rumawi itu berdiri pula kekuasaan agama Majusi di
Persia yang mendapat dukungan moril di Timur Jauh dan di India. Selama beberapa
abad itu Asiria dan Mesir yang membentang sepanjang Funisia, telah merintangi
terjadinya suatu pertarungan langsung antara kepercayaan dan peradaban Barat
dengan Timur. Tetapi dengan masuknya Mesir dan Funisia ke dalam lingkungan
Masehi telah pula menghilangkan rintangan itu. Paham Masehi di Barat dan Majusi
di Timur sekarang sudah berhadap-hadapan muka. Selama beberapa abad
berturut-turut, baik Barat maupun Timur, dengan hendak menghormati agamanya
masing-masing, yang sedianya berhadapan dengan rintangan alam, kini telah
berhadapan dengan rintangan moril, masing-masing merasa perlu dengan sekuat tenaga
berusaha mempertahankan kepercayaannya, dan satu sama lain tidak saling
mempengaruhi kepercayaan atau peradabannya, sekalipun peperangan antara mereka
itu berlangsung terus-menerus sampai sekian lama. <a href="" name="4"></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Akan tetapi, sekalipun Persia telah dapat
mengalahkan Rumawi dan dapat menguasai Syam dan Mesir dan sudah sampai pula di
ambang pintu Bizantium, namun tak terpikir oleh raja-raja Persia akan
menyebarkan agama Majusi atau menggantikan tempat agama Nasrani. Bahkan pihak
yang kini berkuasa itu malahan menghormati kepercayaan orang yang dikuasainya.
Rumah-rumah ibadat mereka yang sudah hancur akibat perang dibantu pula
membangun kembali dan dibiarkan mereka bebas menjalankan upacara-upacara
keagamaannya. Satu-satunya yang diperbuat pihak Persia dalam hal ini hanyalah
mengambil Salib Besar dan dibawanya ke negerinya. Bilamana kelak kemenangan itu
berganti berada di pihak Rumawi Salib itupun diambilnya kembali dari tangan
Persia. Dengan demikian peperangan rohani di Barat itu tetap di Barat dan di
Timur tetap di Timur. Dengan demikian rintangan moril tadi sama pula dengan
rintangan alam dan kedua kekuatan itu dari segi rohani tidak saling
berbenturan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Keadaan serupa itu berlangsung terus sampai
abad keenam. Dalam pada itu pertentangan antara Rumawi dengan Bizantium makin
meruncing. Pihak Rumawi, yang benderanya berkibar di benua Eropa sampai ke Gaul
dan Kelt di Inggris selama beberapa generasi dan selama zaman Julius Caesar
yang dibanggakan dunia dan tetap dibanggakan, kemegahannya itu berangsur-angsur
telah mulai surut, sampai akhirnya Bizantium memisahkan diri dengan kekuasaan
sendiri pula, sebagai ahliwaris Kerajaan Rumawi yang menguasai dunia itu.
Puncak keruntuhan Kerajaan Rumawi ialah tatkala pasukan Vandal yang buas itu
datang menyerbunya dan mengambil kekuasaan pemerintahan di tangannya. Peristiwa
ini telah menimbulkan bekas yang dalam pada agama Masehi yang tumbuh dalam
pangkuan Kerajaan Rumawi. Mereka yang sudah beriman kepada Isa itu telah
mengalami pengorbanan-pengorbanan besar, berada dalam ketakutan di bawah
kekuasaan Vandal itu. <a href="" name="4a"></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Mazhab-mazhab agama Masehi ini mulai
pecah-belah.Dari zaman ke zaman mazhab-mazhab itu telah terbagi-bagi ke dalam
sekta-sekta dan golongan-golongan. Setiap golongan mempunyai pandangan dan
dasar-dasar agama sendiri yang bertentangan dengan golongan lainnya.
Pertentangan-pertentangan antara golongan-golongan satu sama lain karena
perbedaan pandangan itu telah mengakibatkan adanya permusuhan pribadi yang
terbawa oleh karena moral dan jiwa yang sudah lemah, sehingga cepat sekali ia
berada dalam ketakutan, mudah terlibat dalam fanatisma yang buta dan dalam
kebekuan. Pada masa-masa itu, di antara golongan-golongan Masehi itu ada yang
mengingkari bahwa Isa mempunyai jasad disamping bayangan yang tampak pada
manusia; ada pula yang mempertautkan secara rohaniah antara jasad dan ruhnya
sedemikian rupa sehingga memerlukan khayal dan pikiran yang begitu rumit untuk
dapat menggambarkannya; dan disamping itu ada pula yang mau menyembah Mariam,
sementara yang lain menolak pendapat bahwa ia tetap perawan sesudah melahirkan
Almasih.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Terjadinya pertentangan antara sesama
pengikut-pengikut Isa itu adalah peristiwa yang biasa terjadi pada setiap umat
dan zaman, apabila ia sedang mengalami kemunduran: soalnya hanya terbatas pada
teori kata-kata dan bilangan saja, dan pada tiap kata dan tiap bilangan itu
ditafsirkan pula dengan bermacam-macam arti, ditambah dengan rahasia-rahasia,
ditambah dengan warna-warni khayal yang sukar diterima akal dan hanya dapat
dikunyah oleh perdebatan-perdebatan sophisma yang kaku saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Salah seorang pendeta gereja berkata: “Seluruh
penjuru kota itu diliputi oleh perdebatan. Orang dapat melihatnya dalam
pasar-pasar, di tempat-tempat penjual pakaian, penukaran uang, pedagang
makanan. Jika ada orang bermaksud hendak menukar sekeping emas, ia akan
terlibat ke dalam suatu perdebatan tentang apa yang diciptakan dan apa yang
bukan diciptakan. Kalau ada orang hendak menawar harga roti maka akan
dijawabnya: Bapa lebih besar dari putera dan putera tunduk kepada Bapa. Bila
ada orang yang bertanya tentang kolam mandi adakah airnya hangat, maka
pelayannya akan segera menjawab: “Putera telah diciptakan dari yang tak ada.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Tetapi kemunduran yang telah menimpa agama
Masehi sehingga ia terpecah-belah kedalam golongan-golongan dan sekta-sekta itu
dari segi politik tidak begitu besar pengaruhnya terhadap Kerajaan Rumawi.
Kerajaan itu tetap kuat dan kukuh. Golongan-golongan itupun tetap hidup dibawah
naungannya dengan tetap adanya semacam pertentangan tapi tidak sampai orang
melibatkan diri kedalam polemik teologi atau sampai memasuki
pertemuan-pertemuan semacam itu yang pernah diadakan guna memecahkan sesuatu
masalah. Suatu keputusan yang pernah diambil oleh suatu golongan tidak sampai
mengikat golongan yang lain. Dan Kerajaanpun telah pula melindungi semua
golongan itu dan memberi kebebasan kepada mereka mengadakan polemik, yang
sebenarnya telah menambah kuatnya kekuasaan Kerajaan dalam bidang administrasi
tanpa mengurangi penghormatannya kepada agama. Setiap golongan jadinya
bergantung kepada belas kasihan penguasa, bahkan ada dugaan bahwa golongan itu
menggantungkan diri kepada adanya pengakuan pihak yang berkuasa itu. <a href="" name="6"></a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Sikap saling menyesuaikan diri di bawah naungan
Imperium itu itulah pula yang menyebabkan penyebaran agama Masehi tetap
berjalan dan dapat diteruskan dari Mesir dibawah Rumawi sampai ke Ethiopia yang
merdeka tapi masih dalam lingkungan persahabatan dengan Rumawi. Dengan demikian
ia mempunyai kedudukan yang sama kuat di sepanjang Laut Merah seperti di
sekitar Laut Tengah itu. Dari wilayah Syam ia menyeberang ke Palestina.
Penduduk Palestina dan penduduk Arab Ghassan yang pindah ke sana telah pula
menganut agama itu, sampai ke pantai Furat, penduduk Hira, Lakhmid dan Mundhir
yang berpindah dari pedalaman sahara yang tandus ke daerah-daerah subur juga
demikian, yang selanjutnya mereka tinggal di daerah itu beberapa lama untuk
kemudian hidup di bawah kekuasaan Persia Majusi.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Dalam pada itu kehidupan Majusi di Persia telah
pula mengalami kemunduran seperti agama Masehi dalam Imperium Rumawi. Kalau
dalam agama Majusi menyembah api itu merupakan gejala yang paling menonjol,
maka yang berkenaan dengan dewa kebaikan dan kejahatan pengikut-pengikutnya
telah berpecah-belah juga menjadi golongan-golongan dan sekta-sekta pula. Tapi
disini bukan tempatnya menguraikan semua itu. Sungguhpun begitu kekuasaan
politik Persia tetap kuat juga. Polemik keagamaan tentang lukisan dewa serta
adanya pemikiran bebas yang tergambar dibalik lukisan itu, tidaklah
mempengaruhinya. Golongan-golongan agama yang berbeda-beda itu semua berlindung
di bawah raja Persia. Dan yang lebih memperkuat pertentangan itu ialah karena
memang sengaja digunakan sebagai suatu cara supaya satu dengan yang lain saling
berpukulan, atas dasar kekuatiran, bila salah satunya menjadi kuat, maka Raja
atau salah satu golongan itu akan memikul akibatnya.<o:p></o:p></span></div>
<h2 style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><a href="http://refleksibudi.wordpress.com/2009/01/12/mencari-peradaban-indonesia/" title="Mencari Peradaban Indonesia"><span style="color: windowtext;">Mencari
Peradaban Indonesia</span></a><o:p></o:p></span></h2>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<strong><span lang="EN-US">Antara
Barat dan Timur. </span></strong><span lang="EN-US">Antara tahun 1935-1936, dan kemudian 1939, di
Indonesia (Hindia Belanda ketika itu) terjadilah apa yang kemudian disebut
sebagai polemik kebudayaan. Polemik ini bermaksud untuk mencari bentuk atau
wajah bagi konsep tentang Indonesia. Bermula dari tulisan Sutan Takdir Alisjahbana
mengenai menuju masyarakat dan budaya baru yang membagi periodisasi kebudayaan
Indonesia menjadi dua kategori besar, masa pra-indonesia dan masa indonesia.
Masa pra-indonesia adalah masa jahiliyah indonesia. Sedang masa Indonesia, yang
bermula di awal abad ke-20, bagi Sutan Takdir haruslah bentuk atau konsep baru
yang memiliki dinamika, yang berbeda total dari masa sebelumnya. Masyarakat
baru Indonesia itu adalah masyarakat dinamis, yang mengadopsi model dinamika
yang berkembang pada masyarakat barat. Intelektualisme, materialisme (dalam
arti hasrat besar untuk membangun dunia ini), dan egoisme (dalam arti tumbuhnya
spirit individual, kebebasan individu); yang merupakan karakter dinamika
masyarakat barat, haruslah menjadi bagian dari masyarakat baru Indonesia. Bagi
Takdir, penilaian negatif atas semangat barat dengan mengemukakan sisi-sisi
semisal barat tidak spiritual, adalah tidak tepat karena pada barat nilai-nilai
spiritual itu dimilikinya. Sedangkan alasan yang menolak kiblat ke barat karena
krisis yang dialami oleh barat (krisis intelektual), bagi Takdir itu adalah
problem barat bukan problem kita, problem kita adalah bagaimana menggapai
intelektualisme itu.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Di sisi lain, bertentangan dengan pendapat
Sutan Takdir, sebagian kalangan menginginkan wujud yang menghargai warisan
Timur menjadi corak yang membangun Indonesia. Sanusi Pane, Dr. Sutomo, Ki Hajar
Dewantara bisa disebut mewakili pandangan ini. Dalam konsep ini bukan berarti
tidak ada nilai-nilai barat yang tidak kita adopsi, nilai intelektualisme
misalnya. Tetapi yang diinginkan oleh pandangan yang berorientasi ke Timur ini
adalah warisan budaya kita menjadi basis utama dalam membina kepribadian
manusia Indonesia dan menghindari efek negatif dari kebudayaan barat. Model
pendidikan, sebagai medium transmisi kebudayaan, yang berakar dalam warisan
budaya kita seperti model pesantren, bisa diberdayakan untuk membina
kepribadian ini. Dalam konteks ini perlu dicatat adanya pembedaan antara
pendidikan dengan pengajaran. Bagi Dr. Sutomo, pendidikan terkait dengan
membentuk kepribadiaan sedangkan pengajaran terkait dengan pencapaian
intelektual. Dari sudut pandangan ini mustahillah membangun konsep
keindonesiaan baru yang tercerabut total dari akar kesejarahannya, sebagaimana
diinginkan oleh Sutan Takdir. Sedangkan bagi Sutan Takdir sendiri pendapat
sintesis ini masih memiliki tendensi anti-intelektualisme, anti-materialisme
dan anti-individualisme (untuk dua terminologi terakhir hendaknya dipahami
dalam konteks praktisnya bukan dalam pengertian metafisis).<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<strong><span lang="EN-US">Antara
Peradaban dan Kebudayaan<o:p></o:p></span></strong></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Bagian yang juga menarik untuk memecahkan
problem ini dalam polemik itu adalah usaha membedakan antara peradaban<em>
(civilization)</em> dan kebudayaan <em>(culture)</em>. Bagi Adinegoro,
peradaban adalah aspek teknis sebuah masyarakat yang dapat dipinjam (misal
pengetahuan dan teknologi); sedangkan kebudayaan adalah jiwa sebuah bangsa yang
berwujud dalam karakter dan tabiat yang tidak dapat ditukar. Dia mencontohkan
Jepang sebagai bangsa yang mempertahankan kulturnya tetapi mencapai peradaban dalam
standar barat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Elaborasi yang cukup luas diberikan oleh Dr. M.
Amir untuk membahas hal ini. Jauh sebelum kata <em>civilization </em>dipakai atau
ditemukan, kata kerja <em>civilize</em> telah dipakai. Tetapi kata
<em>civilization
</em>sendiri baru pada abad ke-18 digunakan untuk membedakan derajat
tinggi suatu bangsa dengan derajat lain yaitu <em>savages</em>(buas, liar) dan <em>barbares</em>(biadab).
Tingkat atau derajat tinggi masyarakat itu berakar pada <em>civilis </em>(kota).
Sedangkan istilah kultur pada awalnya berarti jumlah segala kemajuan; kemajuan
bendawi ataupun kemajuan pikiran yang dicapai oleh manusia. Dari elaborasi
pengertian ini pembedaan antara peradaban dan kebudayaan berasal dari pembedaan
yang dilakukan dalam tradisi pemikiran Jerman. Sedangkan pada tradisi eropa
lainnya (Perancis dan Inggris) dipakai terma <em>civilization </em>saja.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Selanjutnya Dr. M. Amir menegaskan bahwa setiap
masyarakat mempunyai peradabannya sendiri (entah mencapai tingkat yang tinggi
atau rendah). Peradaban itu juga ada yang berpindah atau dipinjam karena faktor
percampuran, hubungan atau kemajuan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Pembedaan tingkatan masyarakat seperti ini
(dari yang primitif hingga yang berperadaban tinggi) tidak sekedar perbedaan
kemajuan masyarakat saja (yang tampak dalam kemajuan materialnya) tetapi juga
terkait dengan pembedaan konstitusi jiwa manusianya. Di sini terdapat dua
pendapat, yang menafsirkan kemajuan peradaban karena perbedaan genetik dan yang
menafsirkan kemajuan peradaban karena faktor lingkuangan.<em> Nature
vs Nurture. </em><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Bagi Dr. Amir persoalan peradaban ini tidak
semata-mata soal sosiologi tetapi juga psikologi. Berapa lama waktu yang
dibutuhkan barat untuk membentuk konstitusi kejiwaan manusia barat seperti
sekarang ini, ribuan tahun. Secara historis tidaklah mungkin kita memutus mata
rantai kesejarahan manusiawi kita untuk membangun peradaban baru.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<strong><span lang="EN-US">Siapa
Pemenangnya ?<o:p></o:p></span></strong></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Secara sekilas pemenang polemik itu adalah
Sutan Takdir. Tetapi, bagi Ajip Rosidi, masalahnya tidak sesederhana itu.
Banyak masalah, seperti dualisme pendidikan dan dualisme antara kebudayaan
nasional dan daerah, belum terselesaikan secara memuaskan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Dapat pula kita nyatakan bahwa pasca
kemerdekaan model pembangunan yang digesa oleh pemerintah kita sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan model yang diinginkan oleh Sutan Takdir. Bolehlah kita
bertanya sudahkah dinamika berperadaban sebagaimana yang diinginkan oleh Sutan
Takdir telah kita capai ?<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<strong><span lang="EN-US">Humanisme<o:p></o:p></span></strong></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Kita juga bisa menambahkan posisi lain yang
diambil oleh kalangan intelektual dalam polemik ini yaitu posisi Sjahrir. Tetap
dalam orbit intelektual Barat modern, Sjahrir menegaskan tidak perlu pilih
antara Barat dan Timur, karena keduanya harus silam dan memang sedang tenggelam
ke masa silam (Barat kapitalis dan Timur feodalis). Pilihan pandangan ini
kemudian menjelma menjadi pilihan humanisme.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<strong><span lang="EN-US">Islam<o:p></o:p></span></strong></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Satu hal lagi yang juga menjadi catatan adalah
tidak dimasukkannya pandangan kalangan Islam dalam polemik ini. Menurut Ajip
Rosidi, hal ini bisa karena memang tidak ada tokoh Islam yang terlibat atau
penyunting buku Polemik Kebudayaan tidak menganggap perlu meniliti majalah atau
surat kabar yang membawa suara Islam. Ajip Rosidi menyebutkan adanya pendapat
yang disampaikan oleh M. Natsir pada tahun 1934, sebelum Polemik Kebudayaan itu
dimulai.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Dalam tulisannya M.Natsir mengingatkan tidak
perlunya membesar-besarkan antagonisme Barat dan Timur. Bagi pendidik Islam,
lanjut Natsir, Islam hanya mengenal antagonisme antara yang haq dan batil.
Semua yang haq diterima, semua yang batil ditolak dari mana pun sumbernya Timur
atau Barat.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">B.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US">PERADABAN
DAN PERUBAHAN SOSIAL<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala
berubahnya <a href="http://blog.unila.ac.id/rone/mata-kuliah/semester-4/struktur-sosial/" title="struktur sosial"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">struktur sosial</span></a> dan pola budaya dalam suatu
masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi
sepanjang masa dalam setiap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">masyarakat</span></a>. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan
sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari
perubahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Perubahan
sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi" title="Komunikasi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">komunikasi</span></a>;
cara dan pola pikir <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat" title="Masyarakat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">masyarakat</span></a>; faktor internal lain seperti perubahan jumlah
penduduk, penemuan baru, terjadinya <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik" title="Konflik"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">konflik</span></a>
atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi" title="Revolusi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">revolusi</span></a>;
dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perang" title="Perang"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">peperangan</span></a>, dan
pengaruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan" title="Kebudayaan"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">kebudayaan</span></a>
masyarakat lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Ada pula
beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang
intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang
lambat; sifat masyarakat yang sangat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisional" title="Tradisional"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">tradisional</span></a>;
ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat;
prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan
pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi" title="Ideologi"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">ideologis</span></a>;
dan pengaruh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Adat" title="Adat"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">adat</span></a>
atau kebiasaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<b><span lang="EN-US">PERSPEKTIF
PERUBAHAN SOSIAL</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Pengelompokkan
teori perubahan sosial telah dilakukan oleh Strasser dan Randall. Perubahan
sosial dapat dilihat dari empat teori, yaitu teori kemunculan diktator dan
demokrasi, teori perilaku kolektif, teori inkonsistensi status dan analisis
organisasi sebagai subsistem sosial.<o:p></o:p></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="margin-left: 18.75pt; mso-cellspacing: 0cm; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 144.0pt;" valign="top" width="192">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Perspektif</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 315.0pt;" valign="top" width="420">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Penjelasan
Tentang Perubahan</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 144.0pt;" valign="top" width="192">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Barrington Moore, teori kemunculan diktator
dan demokrasi<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 315.0pt;" valign="top" width="420">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Teori ini didasarkan pada pengamatan panjang
tentang sejarah pada beberapa negara yang telah mengalami transformasi dari
basis ekonomi agraria menuju basis ekonomi industri.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 144.0pt;" valign="top" width="192">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Teori perilaku kolektif<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 315.0pt;" valign="top" width="420">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Teori dilandasi pemikiran Moore namun lebih
menekankan pada proses perubahan daripada sumber perubahan sosial.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 144.0pt;" valign="top" width="192">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Teori inkonsistensi status<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 315.0pt;" valign="top" width="420">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Teori ini merupakan representasi dari teori <a href="http://blog.unila.ac.id/rone/mata-kuliah/semester-5/psikologi-sosial/" title="psikologi sosial"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">psikologi sosial</span></a>. Pada teori ini, individu
dipandang sebagai suatu bentuk ketidakkonsistenan antara status individu dan
grop dengan aktivitas atau sikap yang didasarkan pada perubahan.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 144.0pt;" valign="top" width="192">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Analisis organisasi sebagai subsistem social<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 315.0pt;" valign="top" width="420">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Alasan kemunculan teori ini adalah anggapan
bahwa organisasi terutama birokrasi dan organisasi tingkat lanjut yang
kompleks dipandang sebagai hasil transformasi sosial yang muncul pada
masyarakat modern. Pada sisi lain, organisasi meningkatkan hambatan antara
sistem sosial dan sistem interaksi.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Teori
Barrington Moore<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Teori
yang disampaikan oleh Barrington Moore berusaha menjelaskan pentingnya faktor
struktural dibalik sejarah perubahan yang terjadi pada negara-negara maju.
Negara-negara maju yang dianalisis oleh Moore adalah negara yang telah
berhasil melakukan transformasi dari negara berbasis pertanian menuju negara
industri modern. Secara garis besar proses transformasi pada negara-negara maju
ini melalui tiga pola, yaitu demokrasi, fasisme dan komunisme.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Demokrasi
merupakan suatu bentuk tatanan politik yang dihasilkan oleh revolusi oleh kaum
borjuis. Pembangunan ekonomi pada negara dengan tatanan politik demokrasi hanya
dilakukan oleh kaum borjuis yang terdiri dari kelas atas dan kaum tuan tanah.
Masyarakat petani atau kelas bawah hanya dipandang sebagai kelompok pendukung
saja, bahkan seringkali kelompok bawah ini menjadi korban dari pembangunan
ekonomi yang dilakukan oleh negara tersebut. Terdapat pula gejala penhancuran
kelompok masyarakat bawah melalui revolusi atau perang sipil. Negara yang
mengambil jalan demokrasi dalam proses transformasinya adalah Inggris, Perancis
dan Amerika Serikat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Berbeda
halnya demokrasi, fasisme dapat berjalan melalui revolusi konserfatif yang
dilakukan oleh elit konservatif dan kelas menengah. Koalisi antara kedua kelas
ini yang memimpin masyarakat kelas bawah baik di perkotaan maupun perdesaan.
Negara yang memilih jalan fasisme menganggap demokrasi atau revolusi oleh
kelompok borjuis sebagai gerakan yang rapuh dan mudah dikalahkan. Jepang dan
Jerman merupakan contoh dari negara yang mengambil jalan fasisme.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Komunisme
lahir melalui revolusi kaun proletar sebagai akibat ketidakpuasan atas usaha
eksploitatif yang dilakukan oleh kaum feodal dan borjuis. Perjuangan kelas yang
digambarkan oleh Marx merupakan suatu bentuk perkembangan yang akan berakhir
pada kemenangan kelas proletar yang selanjutnya akan mwujudkan masyarakat tanpa
kelas. Perkembangan masyarakat oleh Marx digambarkan sebagai bentuk linear yang
mengacu kepada hubungan moda produksi. Berawal dari bentuk masyarakat primitif
(<i>primitive communism</i>) kemudian berakhir pada masyarakat modern tanpa
kelas (<i>scientific communism</i>). Tahap yang harus dilewati antara lain,
tahap masyarakat feodal dan tahap masyarakat borjuis. Marx menggambarkan bahwa
dunia masih pada tahap masyarakat borjuis sehingga untuk mencapai tahap
“kesempurnaan” perkembangan perlu dilakukan revolusi oleh kaum proletar.
Revolusi ini akan mampu merebut semua faktor produksi dan pada akhirnya mampu
menumbangkan kaum borjuis sehingga akan terwujud masyarakat tanpa kelas. Negara
yang menggunakan komunisme dalam proses transformasinya adalah Cina dan
Rusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<b><span lang="EN-US">Teori
Perilaku Kolektif</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Teori
perilaku kolektif mencoba menjelaskan tentang kemunculan aksi sosial. Aksi
sosial merupakan sebuah gejala aksi bersama yang ditujukan untuk merubah norma
dan nilai dalam jangka waktu yang panjang. Pada sistem sosial seringkali
dijumpai ketegangan baik dari dalam sistem atau luar sistem. Ketegangan ini
dapat berwujud konflik status sebagai hasil dari diferensiasi struktur sosial
yang ada. Teori ini melihat ketegangan sebagai variabel antara yang
menghubungkan antara hubungan antar individu seperti peran dan struktur
organisasi dengan perubahan sosial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Perubahan
pola hubungan antar individu menyebabkan adanya ketegangan sosial yang dapat
berupa kompetisi atau konflik bahkan konflik terbuka atau kekerasan. Kompetisi
atau konflik inilah yang mengakibatkan adanya perubahan melalui aksi sosial
bersama untuk merubah norma dan nilai.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<b><span lang="EN-US">Teori
Inkonsistensi Status</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Stratifikasi
sosial pada masyarakat pra-industrial belum terlalu terlihat dengan jelas
dibandingkan pada masyarakat modern. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya
derajat perbedaan yang timbul oleh adanya pembagian kerja dan kompleksitas
organisasi. Status sosial masih terbatas pada bentuk <i>ascribed status</i>,
yaitu suatu bentuk status yang diperoleh sejak dia lahir. Mobilitas sosial
sangat terbatas dan cenderung tidak ada. Krisis status mulai muncul seiring
perubahan moda produksi agraris menuju moda produksi kapitalis yang ditandai
dengan pembagian kerja dan kemunculan organisasi kompleks.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Perubahan
moda produksi menimbulkan maslaah yang pelik berupa kemunculan status-status
sosial yang baru dengan segala keterbukaan dalam stratifikasinya. Pembangunan
ekonomi seiring perkembangan kapitalis membuat adanya pembagian status
berdasarkan pendidikan, pendapatan, pekerjaan dan lain sebagainya. Hal inilah
yang menimbulkan inkonsistensi status pada individu.<o:p></o:p></span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="margin-left: 18.75pt; mso-cellspacing: 0cm; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184;">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 72.0pt;" valign="top" width="96">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Penulis</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 89.2pt;" valign="top" width="119">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Bahan
Kajian</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 120.55pt;" valign="top" width="161">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Proses
Perubahan</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Konsep</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 95.45pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Penyebab
Perubahan</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 72.0pt;" valign="top" width="96">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sosrodihardjo<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 89.2pt;" valign="top" width="119">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Masyarakat Jawa<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 120.55pt;" valign="top" width="161">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kemunculan kelas pemasaran yang
menimbulkan perubahan pada struktur sosial masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Stratifikasi sosial (status sosial), pola
konsumsi.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 95.45pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Moda produksi (kapitalisme) melalui
kolonialisme yang ditandai adanya komersialisasi pertanian.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 72.0pt;" valign="top" width="96">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Sarman<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 89.2pt;" valign="top" width="119">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Komunitas petani plasma PIR Karet Danau Salak
Kalsel<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 120.55pt;" valign="top" width="161">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Perubahan pola konsumsi pada masyarakat serta
fenomena “pembangkangan” oleh petani. Selain itu muncul kelas sosial baru
yaitu pedagang tengkulak.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Stratifikasi sosial (status sosial), hubungan
kerja, gaya hidup, pola konsumsi.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 95.45pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Moda produksi (materialis), peningkatan
pendapatan, permasalahan ekonomi perusahaan inti.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 72.0pt;" valign="top" width="96">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Wertheim<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 89.2pt;" valign="top" width="119">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kawasan asia selatan dan tenggara<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 120.55pt;" valign="top" width="161">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Masuknya kapitalisme di asia menyebabkan
polarisasi pada struktur sosial masyarakat. Kemunculan kelas borjuis membawa
dampak pada semakin sengitnya kompetisi dan konflik dengan borjuis asing.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Stratifikasi sosial (status sosial), gerakan
sosial<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 95.45pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Moda produksi (kapitalisme) melalui
kolonialisme yang ditandai adanya komersialisasi pertanian.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 72.0pt;" valign="top" width="96">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Kuntowijoyo<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 89.2pt;" valign="top" width="119">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Masyarakat agraris Madura<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 120.55pt;" valign="top" width="161">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Terjadinya segmentasi pada masyarakat Madura
yang dapat dipandang sebagai perubahan pola stratifikasi sosial yang ada di
masyarakat. Kemunculan kelompok strategis sebagai bentuk usaha untuk
mempertahankan status sosial yang ada.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 87.6pt;" valign="top" width="117">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Stratifikasi sosial (status sosial),
gerakan sosial.<o:p></o:p></span></div>
</td>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 95.45pt;" valign="top" width="127">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Moda produksi (kapitalisme) melalui
kolonialisme<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<strong><span lang="EN-US">PERUBAHAN
SOSIAL DAN STRUKTUR SOSIAl</span></strong><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Menurut Douglas (1973), mikrososiologi mempelajari
situasi sedangkan makrososiologi mempelajari struktur. George C. Homans yang
mempelajari mikrososiologi mengaitkan struktur dengan perilaku sosial elementer
dalam hubungan sosial sehari-hari, sedangkan Gerhard Lenski lebih menekankan
pada struktur masyarakat yang diarahkan oleh kecenderungan jangka panjang yang
menandai sejarah. Talcott Parsons yang bekerja pada ranah makrososiologi
menilai struktur sebagai kesalingterkaitan antar manusia dalam suatu sistem
sosial. Coleman melihat struktur sebagai pola hubungan antar manusia dan antar
kelompok manusia atau masyarakat. Kornblum (1988) menyatakan struktur merupakan
pola perilaku berulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar
kelompok dalam masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Mengacu pada pengertian struktur sosial menurut
Kornblum yang menekankan pada pola perilaku yang berulang, maka konsep dasar
dalam pembahasan struktur adalah adanya perilaku individu atau kelompok.
Perilaku sendiri merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungannya yang
didalamnya terdapat proses komunikasi ide dan negosiasi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Pembahasan mengenai struktur sosial oleh Ralph
Linton dikenal adanya dua konsep yaitu status dan peran. Status merupakan suatu
kumpulan hak dan kewajiban, sedangkan peran adalah aspek dinamis dari sebuah
status. Menurut Linton (1967), seseorang menjalankan peran ketika ia
menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya. Tipologi lain yang
dikenalkan oleh Linton adalah pembagian status menjadi status yang diperoleh (<em>ascribed
status</em>) dan status yang diraih (<em>achieved status</em>).<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Status yang diperoleh adalah status yang
diberikan kepada individu tanpa memandang kemampuan atau perbedaan antar
individu yang dibawa sejak lahir. Sedangkan status yang diraih didefinisikan
sebagai status yang memerlukan kualitas tertentu. Status seperti ini tidak
diberikan pada individu sejak ia lahir, melainkan harus diraih melalui
persaingan atau usaha pribadi<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<em><span lang="EN-US">Social inequality</span></em><span lang="EN-US">
merupakan konsep dasar yang menyusun pembagian suatu struktur sosial menjadi
beberapa bagian atau lapisan yang saling berkait. Konsep ini memberikan
gambaran bahwa dalam suatu struktur sosial ada ketidaksamaan posisi sosial
antar individu di dalamnya. Terdapat tiga dimensi dimana suatu masyarakat
terbagi dalam suatu susunan atau stratifikasi, yaitu kelas, status dan kekuasaan.
Konsep kelas, status dan kekuasaan merupakan pandangan yang disampaikan oleh
Max Weber (Beteille, 1970).<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Kelas dalam pandangan Weber merupakan
sekelompok orang yang menempati kedudukan yang sama dalam proses produksi,
distribusi maupun perdagangan. Pandangan Weber melengkapi pandangan Marx yang
menyatakan kelas hanya didasarkan pada penguasaan modal, namun juga meliputi
kesempatan dalam meraih keuntungan dalam pasar komoditas dan tenaga kerja.
Keduanya menyatakan kelas sebagai kedudukan seseorang dalam hierarkhi ekonomi.
Sedangkan status oleh Weber lebih ditekankan pada gaya hidup atau pola
konsumsi. Namun demikian status juga dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti
ras, usia dan agama (Beteille, 1970).<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Berbagai kasus yang disajikan oleh beberapa penulis
di depan dapat kita pahami sebagai bentuk adanya peluang mobilitas sosial dalam
masyarakat. Kemunculan kelas-kelas sosial baru dapat terjadi dengan adanya
dukungan perubahan moda produksi sehingga menimbulkan pembagian dan
spesialisasi kerja serta hadirnya organisasi modern yang bersifat kompleks.
Perubahan tatanan masyarakat dari yang semula tradisional agraris bercirikan
feodal menuju masyarakat industri modern memungkinkan timbulnya kelas-kelas
baru. Kelas merupakan perwujudan sekelompok individu dengan persamaan status.
Status sosial pada masyarakat tradisional seringkali hanya berupa <em>ascribed
status</em> seperti gelar kebangsawanan atau penguasaan tanah secara
turun temurun. Seiring dengan lahirnya industri modern, pembagian kerja dan
organisasi modern turut menyumbangkan adanya <em>achieved status</em>, seperti pekerjaan,
pendapatan hingga pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Teori inkonsistensi status telah mencoba
menelaah tentang adanya inkonsistensi dalam individu sebagai akibat berbagai
status yang diperolehnya. Konsep ini memberikan gambaran bagaimana tentang
proses kemunculan kelas-kelas baru dalam masyarakat sehingga menimbulkan
perubahan stratifikasi sosial yang tentu saja mempengaruhi struktur sosial yang
telah ada<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Apabila dilihat lebih jauh, kemunculan kelas
baru ini akan menyebabkan semakin ketatnya kompetisi antar individu dalam
masyarakat baik dalam perebutan kekuasaan atau upaya melanggengkan status yang
telah diraih. Fenomena kompetisi dan konflik yang muncul dapat dipahami sebagai
sebuah mekanisme interaksional yang memunculkan perubahan sosial dalam
masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US">C.<span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US">MODERNISASI<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Modernisasi diartikan sebagai <a href="http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/20/proses-akomodasi-baru-dan-kesinambungan-masyarakat-di-tengah-arus-perubahan-sosial-makalah-sosiologi/">perubahan</a>-perubahan
<a href="http://dahlanforum.wordpress.com/2009/02/22/etika-pergaulan-dalam-masyarakat/" target="_blank">masyarakat</a> yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau
dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Pengertian
modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">a)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US">Widjojo
Nitisastro</span></b><span lang="EN-US">, modernisasi adalah suatu transformasi total
dari <a href="http://dahlanforum.wordpress.com/2008/01/28/kunci-emas-dari-realitas-kehidupan/">kehidupan</a>
bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta <a href="http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/03/pengertian-organisasi-dan-kantor.html" target="_blank">organisasi</a> sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">b)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><b><span lang="EN-US">Soerjono
Soekanto</span></b><span lang="EN-US">, modernisasi adalah suatu bentuk dari
perubahan <a href="http://dahlanforum.wordpress.com/2009/01/13/sistim-sosial-dan-budaya/" target="_blank">sosial</a> yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan
yang biasanya dinamakan social planning. (dalam <a href="http://bukudi.blogspot.com/2009/04/daftar-buku.html" target="_blank">buku</a>
Sosiologi: suatu pengantar) <o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Dengan dasar pengertian di atas maka secara
garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">a)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Modern
berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya tarat
penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">b)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Modern
berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat. <o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<b><span lang="EN-US">Soerjono Soekanto</span></b><span lang="EN-US">
mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu
sebagai berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">a)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Cara
berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">b)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Sistem
administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">c)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Adanya
sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga
atau badan tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">d)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Penciptaan
iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara
penggunaan alat-alat
komunikasi massa.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US">e)<span style="font-size: 7pt; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Tingkat
organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain
pihak berarti pengurangan kemerdekaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<b><span lang="EN-US"><a href="http://learning-of.slametwidodo.com/2008/02/01/modernisasi-dan-pembangunan/" title="Permanent Link: MODERNISASI DAN PEMBANGUNAN"><span style="color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;">MODERNISASI DAN PEMBANGUNAN </span></a><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 20.25pt;">
<span lang="EN-US">Pembangunan
merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terncana melalui berbagai
macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
Bangsa Indonesia seperti termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
telah mencantumkan tujuan pembangunan nasionalnya. Kesejahteraan masyarakat
adalah suatu keadaan yang selalu menjadi cita-cita seluruh bangsa di dunia ini.
Berbagai teori tentang pembangunan telah banyak dikeluarkan oleh ahli-ahli
sosial barat, salah satunya yang juga dianut oleh Bangsa Indonesia dalam
program pembangunannya adalah teori modernisasi. Modernisasi merupakan
tanggapan ilmuan sosial barat terhadap tantangan yang dihadapi oleh negara
dunia kedua setelah berakhirnya Perang Dunia II.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 25.5pt;">
<span lang="EN-US">Modernisasi
menjadi sebuah model pembangunan yang berkembang dengan pesat seiring keberhasilan
negara dunia kedua. Negara dunia ketiga juga tidak luput oleh sentuhan
modernisasi ala barat tersebut. berbagai program bantuan dari negara maju untuk
negara dunia berkembang dengan mengatasnamakan sosial dan kemanusiaan semakin
meningkat jumlahnya. Namun demikian kegagalan pembangunan ala modernisasi di
negara dunia ketiga menjadi sebuah pertanyaan serius untuk dijawab. Beberapa
ilmuan sosial dengan gencar menyerang modernisasi atas kegagalannya ini.
Modernisasi dianggap tidak ubahnya sebagai bentuk kolonialisme gaya baru,
bahkan Dube (1988) menyebutnya seolah musang berbulu domba.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Modernisasi;
Konsep Awal Spencer, Optimisme Schoorl dan Pesimisme Dube</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Pemikiran
Herbert Spencer (1820-1903), sangat dipengaruhi oleh ahli biologi pencetus ide
evolusi sebagai proses seleksi alam, Charles Darwin, dengan menunjukkan bahwa
perubahan sosial juga adalah proses seleksi. Masyarakat berkembang dengan
paradigma Darwinian: ada proses seleksi di dalam masyarakat kita atas
individu-individunya. Spencer menganalogikan masyarakat sebagai layaknya
perkembangan mahkluk hidup. Manusia dan masyarakat termasuk didalamnya
kebudayaan mengalami perkembangan secara bertahap. Mula-mula berasal dari
bentuk yang sederhana kemudian berkembang dalam bentuk yang lebih kompleks
menuju tahap akhir yang sempurna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Menurut
Spencer, suatu organisme akan bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan
terjadi diferensiasi antar organ-organnya. Kesempurnaan organisme dicirikan
oleh kompleksitas, differensiasi dan integrasi. Perkembangan masyarakat pada
dasarnya berarti pertambahan diferensiasi dan integrasi, pembagian kerja dan
perubahan dari keadaan homogen menjadi heterogen. Spencer berusaha meyakinkan
bahwa masyarakat tanpa diferensiasi pada tahap pra industri secara intern
justru tidak stabil yang disebabkan oleh pertentangan di antara mereka sendiri.
Pada masyarakat industri yang telah terdiferensiasi dengan mantap akan terjadi
suatu stabilitas menuju kehidupan yang damai. Masyarakat industri ditandai
dengan meningkatnya perlindungan atas hak individu, berkurangnya kekuasaan
pemerintah, berakhirnya peperangan antar negara, terhapusnya batas-batas negara
dan terwujudnya masyarakat global.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Pemikiran
Spencer dapat dikatakan sebagai dasar dalam teori modernisasi, walaupun Webster
(1984) tidak memasukkan nama Spencer sebagai dasar pemikiran teori modernisasi.
Teorinya tentang evolusi masyarakat dari masyarakat tradisional menuju
masyarakat industri yang harus dilalui melalui perubahan struktur dan fungsi
serta kompleksitas organisasi senada dengan asumsi dasar konsep modernisasi
yang disampaikan oleh Schoorl (1980) dan Dube (1988). Asumsi modernisasi yang
disampaikan oleh Schoorl melihat modernisasi sebagai suatu proses transformasi,
suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek-aspeknya. Dibidang ekonomi,
modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri dengan pertumbuhan ekonomi
sebagai akses utama. Berhubung dengan perkembangan ekonomi, sebagian penduduk
tempat tinggalnya tergeser ke lingkungan kota-kota. Masyarakat modern telah
tumbuh tipe kepribadian tertentu yang dominan. Tipe kepribadian seperti itu
menyebabkan orang dapat hidup di dalam dan memelihara masyarakat modern.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Sedangkan
Dube berpendapat bahwa terdapat tiga asumsi dasar konsep modernisasi yaitu
ketiadaan semangat pembangunan harus dilakukan melalui pemecahan masalah
kemanusiaan dan pemenuhan standart kehidupan yang layak, modernisasi
membutuhkan usaha keras dari individu dan kerjasama dalam kelompok, kemampuan
kerjasama dalam kelompok sangat dibutuhkan untuk menjalankan organisasi modern
yang sangat kompleks dan organisasi kompleks membutuhkan perubahan kepribadian
(sikap mental) serta perubahan pada struktur sosial dan tata nilai. Kedua
asumsi tersebut apabila disandingkan dengan pemikiran Spencer tentang proses
evolusi sosial pada kelompok masyarakat, terdapat kesamaan. Tujuan akhir dari
modernisasi menurut Schoorl dan Dube adalah terwujudnya masyarakat modern yang
dicirikan oleh kompleksitas organisasi serta perubahan fungsi dan struktur
masyarakat. Secara lebih jelas Schoorl menyajikan proses petumbuhan struktur
sosial yang dimulai dari proses perbesaran skala melalui integrasi. Proses ini
kemudian dilanjutkan dengan diferensiasi hingga pembentukan stratifikasi dan
hirarki.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Ciri
manusia modern menurut Dube ditentukan oleh struktur, institusi, sikap dan
perubahan nilai pada pribadi, sosial dan budaya. Masyarakat modern mampu
menerima dan menghasilkan inovasi baru, membangun kekuatan bersama serta
meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Oleh karenanya modernisasi
sangat memerlukan hubungan yang selaras antara kepribadian dan sistem sosial
budaya. Sifat terpenting dari modernisasi adalah rasionalitas. Kemampuan
berpikir secara rasional sangat dituntut dalam proses modernisasi. Kemampuan
berpikir secara rasional menjadi sangat penting dalam menjelaskan berbagai
gejala sosial yang ada. Masyarakat modern tidak mengenal lagi penjelasan yang
irasional seperti yang dikenal oleh masyarakat tradisional. Rasionalitas
menjadi dasar dan karakter pada hubungan antar individu dan pandangan
masyarakat terhadap masa depan yang mereka idam-idamkan. Hal yang sama
disampaikan oleh Schoorl, walaupun tidak sebegitu mendetail seperti Dube. Namun
demikian terdapat ciri penting yang diungkapkan Schoorl yaitu konsep masyarakat
plural yang diidentikkan dengan masyarakat modern. Masyarakat plural merupakan
masyarakat yang telah mengalami perubahan struktur dan stratifikasi sosial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Lerner
dalam Dube (1988) menyatakan bahwa kepribadian modern dicirikan oleh :<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Empati : kemampuan untuk merasakan apa
yang dirasakan oleh orang lain.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Mobilitas : kemampuan untuk melakukan
“gerak sosial” atau dengan kata lain kemampuan “beradaptasi”. Pada
masyarakat modern sangat memungkinkan terdapat perubahan status dan peran
atau peran ganda. Sistem stratifikasi yang terbuka sangat memungkinkan
individu untuk berpindah status.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Partisipasi : Masyarakat modern sangat
berbeda dengan masyarakat tradisional yang kurang memperhatikan
partisipasi individunya. Pada masyarakat tradisional individu cenderung
pasif pada keseluruhan proses sosial, sebaliknya pada masyarakat modern
keaktifan individu sangat diperlukan sehingga dapat memunculkan gagasan
baru dalam pengambilan keputusan.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Konsep
yang disampaikan oleh Lerner tersebut semakin memperkokoh ciri masyarakat
modern Schoorl, yaitu pluralitas dan demokrasi. Perkembangan masyarakat
tradisional menuju masyarakat modern baik yang diajukan oleh Schoorl maupun
Dube tak ubahnya analogi pertumbuhan biologis mahkluk hidup, suatu analogi yang
disampaikan oleh Spencer.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Schoorl
dan Dube yang keduanya sama-sama mengulas masalah modernisasi menunjukkan ada
perbedaan pandangan. Schoorl cenderung optimis melihat modernisasi sebagai
bentuk teori pembangunan bagi negara dunia ketiga, sebaliknya Dube mengkritik
modernisasi dengan mengungkapkan kelemahan-kelemahannya. Schoorl bahkan
menawarkan modernisasi di segala bidang sebagai sebuah kewajiban negara
berkembang apabila ingin menjadi negara maju, tidak terkecuali modernisasi
pedesaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Modernisasi
yang lahir di Barat akan cenderung ke arah Westernisasi, memiliki tekanan yang
kuat meskipun unsur-unsur tertentu dalam kebudayaan asli negara ketiga dapat
selalu eksis, namun setidaknya akan muncul ciri kebudayaan barat dalam
kebudayaannya (Schoorl, 1988). Schoorl membela modernisasi karena dengan
gamblang menyatakan modernisasi lebih baik dari sekedar westernisasi. Dube
memberikan pernyataan yang tegas bahkan cenderung memojokkan modernisasi dengan
mengungkapkan berbagai kelemahan modernisasi, antara lain keterlibatan negara
berkembang diabaikan, konsep persamaan hak dan keadilan sosial tidak menjadi
sesuatu yang penting untuk dibicarakan. Lebih lanjut Dube menjelaskan kelemahan
modernisasi antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Modernisasi yang mendasarkan pada
penggunaan ilumu pengetahuan dan teknologi pada organisasi modern tidak
dapat diikuti oleh semua negara.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tidak adanya indikator sosial pada
modernisasi.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Keterlibatan negara berkembang diabaikan,
konsep persamaan hak dan keadilan sosial antara negara maju dan berkembang
tidak menjadi sesuatu yang penting untuk dibicarakan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Modernisasi yang mendasarkan pada
penggunaan iptek pada organisasi modern tidak dapat diikuti oleh semua
negara.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tidak adanya indikator sosial pada
modernisasi.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Keberhasilan negara barat dalam melakukan
modernisasi disebabkan oleh kekuasaan kolonial yang mereka miliki sehingga
mampu mengeruk SDA dengan mudah dari negara berkembang dengan murah dan
mudah.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Keberhasilan
negara barat dalam melakukan modernisasi disebabkan oleh kekuasaan kolonial
yang mereka miliki sehingga mampu mengeruk sumberdaya alam dari negara berkembang
dengan murah dan mudah. Modernisasi tidak ubahnya seperti kolonialisme gaya
baru dan engara maju diibaratkan sebagai musang berbulu domba oleh Dube. Dube
selain mengkritik modernisasi juga memberikan berbagai masukan untuk
memperbaiki modernisasi. Pendekatan-pendekatan yang digunakan lebih
“memanusiakan manusia”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> <b>Kegagalan
Modernisasi; Kajian Empirik Dove dan Sajogyo</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Pembangunan
yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia selama ini juga tidak lepas dari
pendekatan modernisasi. Asumsi modernisasi sebagai jalan satu-satunya dalam
pembangunan menyebabkan beberapa permasalahan baru yang hingga kini menjadi
masalah krusial Bangsa Indonesia. Penelitian tentang modernisasi di Indonesia
yang dilakukan oleh Sajogyo (1982) dan Dove (1988). Kedua hasil penelitian
mengupas dampak modernisasi di beberapa wilayah Indonesia. Hasil penelitian
keduanya menunjukkan dampak negatif modernisasi di daerah pedesaan. Dove
mengulas lebih jauh kegagalan modernisasi sebagai akibat benturan dua budaya
yang berbeda dan adanya kecenderungan penghilangan kebudayaan lokal dengan
nilai budaya baru. Budaya baru yang masuk bersama dengan modernisasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Dove
dalam penelitiannya di membagi dampak modernisasi menjadi empat aspek yaitu
ideologi, ekonomi, ekologi dan hubungan sosial. Aspek ideologi sebagai
kegagalan modernisasi mengambil contoh di daerah Sulawesi Selatan dan Jawa
Tengah. Penelitian Dove menunjukkan bahwa modernisasi yang terjadi pada Suku
Wana telah mengakibatkan tergusurnya agama lokal yang telah mereka anut sejak
lama dan digantikan oleh agama baru. Modernisasi seolah menjadi sebuah kekuatan
dahsyat yang mampu membelenggu kebebasan asasi manusia termasuk di dalamnya
kebebasan beragama. Pengetahuan lokal masyarakat juga menjadi sebuah komoditas
jajahan bagi modernisasi. Pengetahuan lokal yang sebelumnya dapat menyelesaikan
permasalahan masyarakat harus serta merta digantikan oleh pengetahuan baru yang
dianggap lebih superior.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US">Sajogyo
membahas proses modernisasi di Jawa yang menyebabkan perubahan budaya
masyarakat. Masyarakat Jawa dengan tipe ekologi sawah selama ini dikenal dengan
“budaya padi” menjadi “budaya tebu”. Perubahan budaya ini menyebabkan perubahan
pola pembagian kerja pria dan wanita. Munsulnya konsep sewa lahan serta batas
kepemilikan lahan minimal yang identik dengan kemiskinan menjadi berubah. Pola
perkebunan tebu yang membutuhkan modal lebih besar dibandingkan padi
menyebabkan petani menjadi tidak merdeka dalam mengusahakan lahannya. Pola
hubungan antara petani dan pabrik gula cenderung lebih menggambarkan eksploitasi
petani sehingga semakin memarjinalkan petani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US">Modernisasi,
Masih Bisakah Dipertahankan ?</span></b><span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 22.5pt;">
<span lang="EN-US">Berbagai
ulasan tentang modernisasi yang telah disajikan di depan membawa kita pada
pertanyaan akhir yang layak untuk didiskusikan. Modernisasi masih bisakah dipertahankan
sebagai perspektif pembangunan bangsa kita. Modernisasi tentu harus kita oleh
lebih jauh lagi dan tidak menerimanya sebagai teori Tuhan yang berharga mati.
Perbaikan-perbaikan konsep modernisasi yang diselaraskan dengan budaya serta
pengetahuan lokal masyarakat akan menjadi sebuah konsep pembangunan yang
berwawasan lingkungan dan kemanusiaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-28981666688837266452013-05-25T09:05:00.000+07:002013-05-25T09:14:31.987+07:00Bahasa Daerah yang paling banyak Penuturnya <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak bahasa daerah. Menurut data dari Ethnologue,
Indonesia memiliki 726 bahasa yang dituturkan oleh berbagai etnis di
seluruh wilayah Indonesia. Berikut ini adalah 10 bahasa daerah yang
memiliki jumlah penutur terbanyak di Indonesia.</div>
<div class="wp-caption aligncenter" style="width: 510px;">
Persebaran suku bangsa dan bahasa daerah di Indonesia<a name='more'></a><br /><div class="wp-caption-text">
<em><br /></em></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. Bahasa Jawa (84.300.000 jiwa)</strong></div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Jawa
dituturkan oleh masyarakat Indonesia terutama di pulau Jawa bagian
tengah dan timur. Namun, di pulau-pulau yang lainnya juga terdapat
penutur bahasa Jawa. Bahkan di luar negeri pun juga terdapat
penutur-penutur bahasa Jawa, di antaranya negara Suriname, Kaledonia
Baru, Malaysia, dan Singapura. Bahasa Jawa memiliki beberapa tingkatan,
seperti Ngoko, Madya, dan Krama. Menurut data sensus tahun 2000, penutur
bahasa Jawa di Indonesia adalah sebanyak 84 juta jiwa lebih.</div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Jawa memiliki
beberapa dialek, di antaranya dialek Banten, Banyumas, Blora, Brebes,
Bumiayu, Cirebon, Kedu, Madiun, Malang, Pantura Timur (Jepara, Rembang,
Demak, Kudus, Pati), Pantura Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro) Pekalongan,
Semarang, Serang, Surabaya, Surakarta, Suriname, dan Tegal.</div>
<div class="wp-caption aligncenter" style="width: 519px;">
<img alt="" height="138" src="http://pswxca.blu.livefilestore.com/y1p6yysxloURxfmI8CwZcnX8T996koJk-gOQB-lFmbVplzfV-fxOEH0Sh_7kt5qw6KKDHYr2XOqDhFN1bJ-j7iVatPZU3Xng5H5/Languages%20Map%20Java-Bali.jpg" title="Bahasa Jawa-Bali" width="400" /><div class="wp-caption-text">
<em><br /></em></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. Bahasa Sunda (34.000.000 jiwa)</strong></div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Sunda
dituturkan oleh masyarakat Indonesia terutama di pulau Jawa bagian
barat. Bahasa ini tidak hanya dituturkan di daerah Jawa bagian Barat,
namun juga dituturkan di berbagai pulau di Indonesia oleh warga Sunda
yang migrasi ke tempat tersebut. Bahasa Sunda juga dituturkan di luar
negeri terutama di daerah yang menjadi tempat migrasi warga Sunda.
Menurut data sensus tahun 2000 bahasa Sunda dituturkan oleh 34 juta
jiwa.</div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Sunda
memiliki beberapa dialek, di antaranya dialek barat (Banten Selatan),
dialek utara (Bogor, dan sekitarnya), dialek selatan/dialek Priangan
(Bandung dan sekitarnya, dialek tengah timur (Majalengka dan
sekitarnya), dialek timur laut (Kuningan dan sekitarnya), dialek
tenggara (Ciamis dan sekitarnya).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>3. Bahasa Madura (13.600.000 jiwa)</strong></div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Madura
dituturkan oleh masyarakat Indonesia terutama di pulau Madura dan
kawasan pantai utara Jawa Timur (Probolinggo dan sekitarnya). Bahasa
Madura juga banyak dituturkan di Surabaya dan sekitarnya, Malang dan
sekitarnya, kepulauan Masalembo, hingga Kalimantan. Bahasa Madura banyak
terpengaruh oleh bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa, dan sebagainya.
Banyak pula kata-kata dari bahasa ini yang berakar pada bahasa Melayu,
bahkan sampai bahasa Minangkabau. Namun tentunya dengan pelafalan yang
berbeda. Bahas Madura memiliki pelafalan yang unik, sehingga orang luar
Madura akan merasa kesulitan dalam mempelajarinya. Menurut data sensus
tahun 2000, penutur bahasa Madura sekitar 13 juta jiwa.</div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Madura
memiliki beberapa dialek, di antaranya dialek Bangkalan, Sampang,
Pamekasan, Sumenep, dan Kangean. Dialek yang lainnya merupakan dialek
rural yang telah tercampur dengan dialek-dialek dari bahasa lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>4. Bahasa Minangkabau (5.530.000 jiwa)</strong></div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Minangkabau
dituturkan oleh masyarakat di provinsi Sumatera Barat, bagian barat
Riau, dan Negeri Sembilan, Malaysia. Selain itu juga terdapat di
berbagai daerah, karena orang Minangkabau banyak yang merantau ke luar
daerahnya. Menurut sensus tahun 2007, bahasa Minangkabau dituturkan oleh
sedikitnya 5 juta jiwa.</div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Minangkabau
memiliki banyak sekali dialek, di antaranya bahasa Minangkabau Baku
(dialek Padang), Mandahiling Kuti Anyie, Padang Panjang, Pariaman,
Ludai, Sungai Batang, Kurai, Kuranji, Salimpaung Batusangkar, dan
Rao-Rao Batusangkar.</div>
<div class="wp-caption aligncenter" style="width: 410px;">
<img alt="" class=" " height="425" src="http://pswxca.blu.livefilestore.com/y1p3wVGXObk-zDMZaXVgt1aFy31Zt4rRHN-1EmH8rN9QYBmUBYnu_ZAMHP1DaXFZpk56DCaE0dztKe8yNfO8oKkJAFKjehLfk2T/Etnis%20dan%20bahasa%20Sumatera.png" title="Etnis dan bahasa Sumatera" width="400" /><div class="wp-caption-text">
<em><br /></em></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>5. Bahasa Musi (3.930.000 jiwa)</strong></div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Musi adalah
bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di sepanjang hulu dan hilir
sungai Musi, Provinsi Sumatera Selatan. Bahasa Musi juga dikenal sebagai
bahasa Sekayu dan bahasa Palembang. Penutur bahasa ini menurut sensus
tahun 2000 adalah 3,9 juta jiwa.</div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Musi memiliki
beberapa dialek, di antaranya dialek Pegagan, Musi Sekayu, Penukal,
Kelingi, Rawas; Palembang, Palembang Lama, Meranjat, Penesak, Belide,
Burai, dan Lematang Ilir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>6. Bahasa Bugis (3.500.000 jiwa)</strong></div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Bugis adalah
bahasa yang dituturkan oleh masyarakat di Sulawesi Selatan. Selain itu,
bahasa ini juga dituturkan di daerah lain di antaranya provinsi di
sulawesi selain Sulawesi Selatan, Kalimantan, Maluku, Papua, Sumatera,
dan juga di Sabah, Malaysia. Menurut sensus tahun1991 bahasa ini
dituturkan oleh sekitar 3,5 juta jiwa.</div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Bugis
memiliki beberapa dialek, di antaranya dialek Bone, Pangkep, Camba,
Sidrap, Pasangkayu, Sinjai, Soppeng, Wajo, Barru, Sawitto, dan Luwu.</div>
<div class="wp-caption aligncenter" style="width: 319px;">
</div>
<div class="wp-caption aligncenter" style="width: 319px;">
<img alt="" height="381" src="http://pswxca.blu.livefilestore.com/y1pYHhb8v67UUue5BEMtCfaujGCfbpfJVEQbYM7vD6l7kAUYyVWGFYyPKhjycApzBDYkyqZN2nIKbB2hoPFgnVOPDvmfjBm7TsF/Etnis%20dan%20bahasa%20Sulawesi.png" title="Etnis dan bahasa Sulawesi" width="309" /><div class="wp-caption-text">
<em><br /></em></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>7. Bahasa Banjar (3.500.000 jiwa)</strong></div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Banjar adalah
bahasa yang dituturkan oleh suku Banjar di Kalimantan Selatan. Bahasa
ini juga dituturkan di daerah lain seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan
Timur, dan Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Di luar negeri, bahasa
Banjar juga dituturkan oleh suku Banjar di Malaysia. Bahasa ini banyak
dipengaruhi oleh bahasa Melayu, Jawa, dan Dayak. Menurut sensus penduduk
tahun 2000 penutur bahasa ini berjumlah 3,5 juta jiwa.</div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa ini memiliki
dua dialek utama, yaitu dialek Kuala dan Hulu. Dialek Banjar Kuala
dituturkan oleh penduduk Banjarmasin, Martapura, dan Pelaihari.
Sedangkan dialek hulu dituturkan oleh penduduk di daerah hulu sungai.</div>
<div class="wp-caption aligncenter" style="width: 410px;">
<img alt="" class=" " src="http://pswxca.blu.livefilestore.com/y1pECfp5FB-Ae10o5SYqQmifAw7XoVGbmAfuuWEdu12O6QmX-OETPGFAJHgjEFBf-wkUAIQGNtA2Rye7bytJkKTRQg-tW3U5oZL/Etnis%20dan%20bahasa%20Kalimantan.png" title="Etnis dan bahasa di Kalimantan" width="400" /><div class="wp-caption-text">
<em><br /></em></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>8. Bahasa Aceh (3.500.000 jiwa)</strong></div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Aceh adalah
bahasa yang dituturkan oleh suku Aceh yang terdapat di pesisir, sebagian
pedalaman, dan sebagian kepulauan Aceh. Bahasa ini dituturkan di
Provinsi Aceh kecuali 3 kecamatan di Aceh Timur yang menggunakan bahasa
Gayo, dan 1 kecamatan di Aceh Barat Daya yang menggunakan bahasa Kluet.
Menurut sensus tahun 2000 penutur bahasa ini berjumlah 3,5 juta jiwa.</div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa aceh memiliki beberapa dialek, di antaranya dialek Banda Aceh, Baruh, Bueng, Daja, Pase, Pidie (Pedir, Timu), dan Tunong.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>9. Bahasa Bali (3.330.000 jiwa)</strong></div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Bali adalah
bahasa yang dituturkan oleh Masyarakat di pulau Bali, Lombok bagian
barat, dan sedikit ujung timur pulau Jawa. Di Lombok, bahasa Bali
dituturkan terutama di sekitar kota Mataram, sedangkan di pulau Jawa
dituturkan di beberapa desa di kabupaten Banyuwangi. Sebagaimana bahasa
Jawa, bahasa Bali juga terdapat beberapa tingkatan, seperti Bali Kasar,
Bali Madya, dan Bali Alus. Bahasa Bali berkerabat dengan bahasa Sasak,
dan beberapa bahasa di pulau Sumbawa. Kemiripan dengan bahasa Jawa hanya
karena pengaruh kosakata atas bahasa Jawa karena penaklukan Bali oleh
kerajaan di Jawa terutama abad ke-14 oleh Gajah Mada. Secara fonologis,
bahasa Bali lebih mirip bahasa Melayu daripada bahasa Jawa. Kemiripan
dengan bahasa Jawa hanya pada tingkatan bahasa sehingga bahasa Bali Alus
sangat mirip dengan bahasa Jawa Krama. Menurut sensus tahun 2000 bahasa
Bali dituturkan oleh 3,3 juta jiwa.</div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Bali memiliki
berbagai macam dialek, di antaranya dialek Dataran Rendah Bali
(Klungkung, Karangasem, Buleleng, Gianyar, Tabanan, Jembrana, Badung),
Dataran Tinggi Bali (“Bali Aga” ), dan Nusa Penida.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>10. Bahasa Betawi (2.700.000 jiwa)</strong></div>
<div style="padding-left: 15px; text-align: justify;">
Bahasa Betawi adalah
bahasa yang dituturkan oleh orang Betawi di daerah Jakarta. Bahasa ini
merupakan anak dari bahasa Melayu. Bahasa Betawi merupakan bahasa kreol
(percampuran) yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah unsur
bahasa Sunda, Jawa, Bali, Cina Selatan (terutama Hokkian), Arab, dan
Eropa (terutama Belanda dan Portugis). Tidak ada struktur baku dalam
bahasa ini yang membedakan dengan bahasa Melayu, karena bahasa ini
berkembang secara alami. Menurut sensus tahun 1993, penutur bahasa
Betawi adalah 2,7 juta jiwa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah 10 bahasa daerah dengan penutur
terbanyak di indonesia. Banyak sekali bahasa daerah yang saat ini
terancam kelestariannya dikarenakan sifat kurang peduli dari penutur
bahasa itu sendiri. Saat ini banyak anak yang diajari dengan bahasa
Indonesia bahkan bahasa asing oleh para orang tuanya, dan tidak diajari
bahasa ibu. Sehingga menjadikan mereka tidak mengerti bahasa ibu mereka.
Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa penting, namun bahasa Indonesia
dapat dengan mudah dipelajari di sekolah-sekolah. Sedangkan bahasa
daerah, tidak semua sekolah mengajarkannya. Sehingga perlu adanya
kesadaran para orang tua untuk mengenalkan bahasa ibu kepada
anak-anaknya.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-74687200308921186322013-05-25T07:22:00.002+07:002013-05-25T07:22:55.950+07:0010 Negara Populasi Muslim Terbanyak di Dunia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;">Taukah
Anda, negara yang memiliki populasi muslim paling banyak di dunia??
saya coba cari data nya dan alhamdulillah menemukan data yang
terpercaya, berikut ini saya coba informasikan 10 negara dengan populasi
muslim terbanyak di dunia lengkap dengan jumlah populasi nya</span></span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Indonesia : 182,570,000 orang</span><br />
Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di seluruh dunia. Meskipun
88% penduduknya beragama Islam, Indonesia bukanlah negara Islam. Muslim
di Indonesia juga dikenal dengan sifatnya yang moderat dan toleran. Pada
tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari
wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi
ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam
perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman
ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian,
tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang
di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia
dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus
berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan
hijau ini sambil berdakwah.
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><img border="0" src="http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Islam/istiqlal.jpg" style="height: 226px; width: 373px;" /></span></span></span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">2. Pakistan : 134,480,000 orang</span><br />
Pakistan adalah sebuah negara yang terletak di Asia Selatan. Dengan
lebih dari 150 juta penduduk, Nama Pakistan diambil dari awalan daerah
Punjab, Afghan, Kashmir, Sind dan Baluchistan. Sedangkan dalam bahasa
Persi Pak berarti suci dan Stan bermakna negara sehingga para pendiri
Pakistan mengharapkan adanya negara suci menurut ajaran Islam.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><img border="0" src="http://farm2.static.flickr.com/1319/1101058334_370b205765.jpg" style="height: 312px; width: 441px;" /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">3. India : 121,000,000 orang</span><br />
Islam adalah agama yang kedua terbesar kedua setelah agama Hindu
(80.5%). Ada sekitar 174 juta Muslim, 16.4% dari jumlah penduduk. Sejak
pengenalannya ke India, Islam telah membuat penyumbangan keagamaan,
kesenian, falsafah, kebudayaan, kemasyarakatan dan politik kepada
sejarah, warisan dan kehidupan India.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">4. Bangladesh : 114,080,000 orang</span><br />
Islam adalah agama terbesar Bangladesh, yang muslim penduduk lebih dari
130 juta dan merupakan hampir 88% dari total jumlah penduduk,
berdasarkan sensus 2001. Islam datang ke wilayah Bengal sejak abad
ke-13, terutama oleh kedatangan para pedagang Arab, Persia Saints dan
penaklukan daerahl Salah satu yang terkenal adalah suci Islam, Shah
Jalal.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdDvpWg3up1eWoF223y0Wbkn_HpRPGv0C-x9nLI_edNZwJubHNOVspjBxi0QcZu8ANLodYkQes8xqsjBWaeKLkNr1Qrqe_pn9rb6phetZ3LUy3vMRHeUXMdMFLEG8RRQkRXD3a8qlbbS6K/s320/B_0061A.JPG" /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">5. Turki : 65,510,000 orang</span><br />
Daerah yang terdiri dari Turki moden mempunyai tradisi Islam yang lama
dan kaya melatar belakang ke zaman permulaan Seljuk dan Empayar
Uthmaniyyah. Orang Turki secara kebudayaan dan sejarah adalah umat
Islam.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><img border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ms/thumb/7/73/Sultanahmet_Camii_2006.jpg/300px-Sultanahmet_Camii_2006.jpg" /><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">6. Iran : 62,430,000 orang</span><br />
Sejarah awal Iran meliputi negara Iran dan juga negara-negara
tetangganya yang mempunyai persamaan dalam kebudayaan dan bahasa. Ketika
itu, negara-negara ini diperintah oleh kekaisaran-kekaisaran seperti
Media dan Akhemenid. Sassania adalah kekaisaran Persia terakhir sebelum
kedatangan Islam. Kemudian Persia bergabung menjadi sebagian khilafah
Islam awal. </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><img border="0" src="http://aziachmad.files.wordpress.com/2009/05/masjid-jowharshad-iran.jpg" style="height: 326px; width: 434px;" /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">7. Mesir : 58,630,000 orang</span><br />
Islam menyentuh wilayah Mesir pada 628 Masehi. Ketika itu Rasulullah
mengirim surat pada Gubernur Mukaukis -yang berada di bawah kekuasaan
Romawi-mengajak masuk Islam. Rasul bahkan menikahi gadis Mesir, Maria.
Pada 639 Masehi, ketika Islam di bawah kepemimpinan Umar bin Khattab,
3000 pasukan Amru bin Ash memasuki Mesir dan kemudian diperkuat pasukan
Zubair bin Awwam berkekuatan 4000 orang. Mukaukis didukung gereja Kopti
menandatangani perjanjian damai. Sejak itu, Mesir menjadi wilayah
kekuasaan pihak Islam. Di masa kekuasaan Keluarga Umayah, dan kemudian
Abbasiyah, Mesir menjadi salah satu provinsi seperti semula. Khalifah
Muiz membangun Masjid Besar Al-Azhar (dari “Al-Zahra”, nama panggilan
Fatimah) yang dirampungkan pada 17 Ramadhan 359 Hijriah, 970 Masehi.
Inilah yang kemudian bekembang menjadi Universitas Al-Azhar sekarang,
yang juga merupakan universitas tertua di dunia saat ini.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><img border="0" src="http://buletin.melsa.net.id/nop/1021/images/EgyptMosque_sm-1.jpg" /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">8. Nigeria : 53,000,000 orang</span><br />
Islam dianut oleh 50% dari total penduduk Nigeria, Penyebaran Islam di
Nigeria dibagi dalam tiga periode, yaitu periode Trans Sahara dan Afrika
Utara, periode Atlantik dan periode kemerdekaan. di samping melakukan
perdagangan, para pedagang Muslim juga memperkenalkan misi utama ajaran
Islam, yaitu mengembangkan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan. </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><img border="0" src="http://www.elshinta.com/v2003a/images/foto/mesjid%20nigeria.JPG" /></span></span></span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">9. Algeria (Al-Jazair) : 30,530,000 orang</span><br />
Islam pertama kali dibawa ke Aljazair oleh Bani Umayyah setelah invasi
dinasti dari Uqba bin Nafi, dalam berlarut-larut proses penaklukan dan
konversi yang membentang 670-711. Namun, seperti di Timur Tengah itu
sendiri, mereka berusaha untuk menggabungkan baru mereka Islam dengan
perlawanan terhadap aturan luar negeri kekhalifahan - sebuah ceruk yang
Khawarij dan Syiah "ajaran sesat" diisi dengan sempurna.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><img border="0" src="http://icervg.googlepages.com/03constantine04.jpg" style="height: 661px; width: 440px;" /><br />
<br />
</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><span style="font-weight: bold;">10. Maroko : 28,780,000 orang</span><br />
Maroko modern pada abad ke-7 M merupakan sebuah wilayah Barbar yang
dipengaruhi Arab. Bangsa Arab yang datang ke Maroko membawa adat,
kebudayaan dan ajaran Islam. Sejak itu, bangsa Barbar pun banyak yang
memeluk ajaran Islam.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-size: 16px;"><span style="font-family: trebuchet ms,helvetica,sans-serif;"><img border="0" src="http://www.netuse.co.uk/clients/salawaat/images/casablanca14.jpg" style="height: 330px; width: 439px;" /></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
terimakasih... semoga bermanfaat :)</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-60614948167381690402013-05-24T13:47:00.003+07:002013-05-24T13:47:59.641+07:00Sejarah Perkembangan dan Dinamika Islam di DUNIA (mulai th 570 M - sekarang)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Dinamika Islam mulai dari periode awal kemunculannya sampai sekarang,
telah tercatat dalam sejarah dunia. Berbagai peristiwa penting yang
terjadi memberi warna bagi perkembangan kehidupan umat, khususnya dalam
syiar Islam.<br />
<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">570</span> M</b><br />Nabi Muhammad SAW lahir
di Mekah, sebuah kota yang amat penting dan terkenal di Semenanjung
Arabia pada masa itu. Nabi Muhammad SAW berasal dari Bani Hasyim,
kabilah yang paling mulia dalam suku Quraisy yang mendominasi masyarakat
Arab. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikenal dengan nama "Tahun
Gajah", karena bertepatan dengan datangnya pasukan gajah yang dipimpin
Abrahah (gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) menyerbu Mekah untuk
menghancurkan Ka'bah dan memindahkan pusat kegamaan ini ke negerinya.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">611</span> M</b><br />Menjelang usia 40 tahun,
Nabi Muhammad SAW sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Pada 17
Ramadhan 11 SH/6 Agustus 611, Malaikat Jibril datang dan menyampaikan
wahyu pertama dari Allag SWT kepada Muhammad: "Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu Yang Menciptakan ..." (QS. 96:1-5). Dengan turunnya wahyu
pertama itu, Muhammad SAW dipilih Allah SWT sebagai rasul.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">615</span> M</b><br />Hijrah Pertama. Dakwah
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW mendapat banyak rintangan dari
penduduk dan penguasa Mekah. Kekejaman yang dilakukan terhadap kaum
muslimin itu mendorong Nabi Muhammad SAW untuk mengungsikan para
sahabatnya ke luar mekah. dengan pertimbangan yang mendalam, pada tahun
kelima kerasulannya, Nabi Muhammad SAW menetapkan Abessinia (Ethiopia)
sebagai negeri tempat berhijrah.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">620</span> M</b><br />Pada tahun ke-10
kenabiannya, Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa Isra Mi'raj. Isra
adalah perjalanan Nabi SAW dari Masjidilharam (Mekah) ke Masjidilaksa
(Yerusalem), sedangkan Mi'raj adalah perjalanan dari Masjidilaksa ke
Sidratulmuntaha di langit ke tujuh. Isra Mi'raj terjadi secara
bersambung dalam satu malam dengan ditemani Malaikat Jibril. Inti Isra
Mi'raj adalah perintah salat yang diterima Nabi SAW di Sidratulmuntaha.
Sebagai ulama berpendapat bahwa yang melakukan Isra Mi'raj adalah roh
Nabi SAW, bukan jasadnya. Sebagaian lainnya berpendapat Isra Mi'raj
dilakukan dengan jasad dan rohnya, bukan dalam mimpi.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">622</span> M</b><br />Karena perlakukan kaum
Quraisy semakin kejam terhadap kaum muslimin di Mekah, maka Nabi SAW
segera memerintahkan para sahabat dan pengikutnya untuk hijrah ke
Yatsrib (yang kemudian disebut Madinaturrasul). Setelah Nabi SAW tiba
dan diterima penduduk Madinah, Nabi SAW menjadi pemimpin kota itu. Ia
meletakkan dasar-dasar kehidupan yang kokoh, antara lain dengan
menetapkan Piagam Madinah bagi pembentukan suatu masyarakat baru yang
biasa disebut "negara Madinah". Dengan terbentuknya negara Madinah,
Islam semakin bertambah kuat<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">622</span> M</b><br />Tahun Hijriah, awal zaman
Islam. Awal tarikh Hijrah terhitung sejak Nabi Muhammad SAW hijrah ke
Madinah pada 622 M. Penetapan tahun Hijriah ditentukan belakang oleh
Khalifah Umar pada 17 H/638 M dengan mendengar usulan para sahabat. Dari
berbagai usulan yang muncul, Umar menerima usulan Ali bin Abi Thalib
yang mengangkat peristiwa hijrah Nabi SAW dari Mekan ke Madinah sebagai
awal tahun Islam. Alasannya, hijrah merupakan titik pemisah antara masa
Mekah dan masa Madinah, dan merupakan momentum terbesar perjuangan Nabi
SAW dalam menyebarkan Islam<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">624</span> M</b><br />Puncak pertikaian antara
kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy ditandai dengan perang
pada 17 Ramadhan 2 H/624 M yang terjadi di Wadi Badar, 125 km selatan
Madinah. Perang ini dikenal dengan nama Perang Badar.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">625</span> M</b><br />Perang meletus di Bukit
Uhud dan disebut Perang Uhud. Perang ini disebabkan keinginan balas
dendam kaum musyrikin Quraisy Mekah yang kalah dalam Perang Badar.
Awalnya pasukan muslim berhasil membuat tentara Quraisy mundur, namun
karena kelalaian pasukan muslim, terjadi serangan balik yang membuat
pasukan Islam terjepit sehingga Hamzah bin Abdul Muthalib yang dijuluki
"Singa Allah" terbunuh.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">627</span> M</b><br />Perang Khandaq atau
Perang Azhab (ahzab, sekutu) terjadi pada bulan Syawal 5 H/627 M. Ini
perang antara kaum muslim dan orang Yahudi yang bersekutu dengan kaum
Quraisy dan suku lainnya untuk memerangi Nabi SAW beserta pengikutnya.
Perang ini disebut Perang Khandaq (khandaq : parit) karena berkaitan
dengan strategi kaum muslim yang menggali parit pertahanan di dataran
barat laut kota Madinah untuk menghambat gerak maju musuh.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">628</span> M</b><br />Pada bulan Zulkaidah 6 H
(628 M), kaum muslim dan musyrikin Mekah membuat Perjanjian Hudaibiyah.
Perjanjian ini dibuat berkaitan dengan larangan terhadap rombongan Nabi
SAW memasuki kota Mekah untuk berziarah (haji) oleh kaum Quraisy yang
menyangka akan diserang. Setelah saling mengirim utusan, akhirnya kaum
Quraisy mengutus Suhayl bin Amr untuk menemui Nabi SAW dan membuat
perjanjian damai. Kalimat perjanjian ditulis Ali bin Abi Thalib atas
perintah Nabi SAW<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">630</span> M</b><br />Penaklukan kota Mekah
(Fath Al -Makkah) dan pembersihan berhala-hala di sekeliling Ka'bah.
Kaum Quraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah dan membantu sekutu mereka
menyerang sekutu kaum muslimin. Mengetahui hal itu, Rasulullah SAW
bersama 10.000 orang tentara bertolak ke Mekah. Kecuali mendapat
perlawanan kecil dari kaum Ikrimah dan Safwan, Nabi Muhammad SAW tidak
mengalami kesukaran memasuki kota Mekah. Pasukan Islam memasuki kota
Mekah tanpa kekerasan. Seluruh berhala di sekeliling Ka'bah di Mekah
dihancurkan. Sejak penaklukan itu Mekah berada di bawah kekuasaan Nabi
Muhammad SAW.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">632</span> M</b><br />Pada 10 H, Nabi Muhammad
SAW menunaikan ibadah haji terakhir (haji wadak) bersama sekitar 100.000
pengikutnya. Dua bulan setelah menunaikan ibadah haji wadak, Nabi SAW
menderita sakit. Pada 13 Rabiulawal 11 H/8 Juni 632 M, Nabi Muhammad SAW
wafat.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">633-642</span> M</b><br />Setelah kedudukan
Islam di Mekah semakin kuat, Islam mulai membentangkan sayapnya. Dengan
cepat Islam berkembang ke Persia, Suriah, Palestina dan Mesir. Pada 641
kaum muslim Arab menguasai Mesir, lalu menaklukan seluruh Afrika Utara.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">650</span> M</b><br />Atas usul Umar bin
Khattab, pada masa kekhalifahan Abu Bakar, tulisan Al-Qur'an yang
berserakan muulai dikumpulkan dan disatukan. Abu Bakar menugaskan Zaid
bin Sabit untuk mengumpulkan dan menyusun Al-Qur'an ke dalam satu
mushaf, yang kemudian dikenal sebagai Mushaf Usmani (Usman bin Affan)<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">661</span> M</b><br />Setelah masa Al-Khulafa 'ar-Rasyidun, Mu'awiyah yang berasal dari Bani Umayah mendirikan Dinasti Umayah, di Suriah.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">711</span> M</b><br />Pasukan muslim Umayah
yang berada di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad berhasil menaklukan
Spanyol Selatan. Ini merupakan awal penaklukan Andalusia.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">712</span> M</b><br />Islam mulai memasuki Asia Tengah, antara lain Bukhara dan Samarkand<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">750</span> M</b><br />Khalifah terakhir Umayah
Damascus (Suriah), Marwan II (744-750), kalah dalam pertempuran di
Sungai Zab. Peristiwa ini sekaligus menandai berakhirnya Dinasti Umayah
dan berdirinya Dinasti Abbasiyah dengan Abu Abbas as-Saffah sebagai
khalifah pertamanya<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">751</span> M</b><br />Peperangan Atlakh di
Talas (kini masuk dalam wilayah Kirghistan). Pasukan muslim mengalahkan
tentara Cina dan mulai mengenal kertas dari tawanan perang Cina.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">756</span> M</b><br />Setelah kekuasaan Umayah
di Damascus berakhir (750 M), satu-satunya anggora keluarga Bani Umayah
yang tersisa, Abdurrahman, berhasil meloloskan diri dan menyeberang ke
Spanyol. Di sana ia membangun Dinasti Umayah yang baru dengan pusat
kekuasaan di Cordoba.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">762</span> M</b><br />Al-Mansur, penguasa
Abbasiyah kedua, memindahkan ibukota Abbasiyah dari Hasyimiyah ke
Baghdad, dan menjadikannya pusat kebudayaan sarta perdagangan dunia
Islam.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">800</span> M</b><br />Setelah semakin luas hubungan dunia Islam dengan dunia luar, para saudagar muslim mulai berdagang ke negeri Cina.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">827</span> M</b><br />Awal penaklukan Sicilia oleh pasukan muslim<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">830</span> M</b><br />Baitulhikmah, sebuah
lembaga ilmu pengetahuan dan pusat penerjemahaan karya Yunani ke bahasa
Arab, didirikan di Baghdad oleh Khalifah al-Ma'mum<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">868</span> M</b><br />Dinasti Tulun berdiri di Mesir<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">870</span> M</b><br />Penaklukan Malta oleh pasukan muslim.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">909</span> M</b><br />Dinasti Fatimiyah yang
beraliran Syiah Ismailiyah berdiri di Afrika Utara dan Mesir. Dinasti
ini melepaskan diri dari Abbasiyah di Baghdad.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">912-961</span> M</b><br />Di bawah kekuasaan Islam, Cordoba menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan di Eropa<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">970</span> M</b><br />Penguasa Fatimiyah
mendirikan Masjid Al Azhar di Cairo. Pada mulanya, al-Azhar hanya
berfungsi sebagai jami (masjid besar) tetapi kemudian menjadi jami'ah
(universitas). Universitas al-Azhar tercatat sebagai universitas tertua
di dunia.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1096-1099</span> M</b><br />Permulaan Perang
Salin I (periode penaklukan). Perang Salib adalah perang keagamaan
antara umat Kristen Eropa dan umat Islam Asia. Perang ini terjadi karena
reaksi umat Kristen terhadap umat Islam yang dianggap menyerang dan
menduduki kota-kota penting serta tempat suci umat Kristen. Selain
melibatkan pasukan dengan jumlah sangat besar dan kedua belah pihak,
Perang Salib juga mengikutsertakan sejumlah pemimpin umat. Pasukan Salib
pertama dapat dikalahkan pasukan Dinasti Seljuk. Penyerangan pasukan
salib berikutnya yang dipimpin Godfrey of Bouillon berhasil menduduki
Yerusalem pada tahun 1099.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1144-1192</span> M</b><br />Perang Salib II
(periode reaksi umat Islam). Pasukan muslim yang dipimpin Imanuddin
Zangi, Gubernur Mosul, berhasil merebut Allepo dan Edessa (1144).
Setelah Imanuddin wafat, kepemimpinannya digantikan oleh putranya
Nuruddin Zangi, yang berhasil menguasai Damascus (1147), Antiokia (1149)
dan Mesir (1169)<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1171-1773</span> M</b><br />Sultan Salahudin
al-Ayyubi (Saladin) mengambil alih kekuasaan atas Mesir. Ini merupakan
kekuasaan Dinasti Ayubiyah dan sekaligus menandai berakhirnya kekuasaan
Dinasti Fatimiyah.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1187</span> M</b><br />Sultan Salahudin
al-Ayyubi mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Hattin (di sebelah
barat Danau Tiberias, timur laut Yarusalem) dan berhasil merebut
kekuasaan atas kota Yarusalem dan membebaskan Palestina secara
keseluruhan.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1189-1192</span> M</b><br />Perang Salib III.
Pasukan Salib di bawah pimpinan Philip II dan Richard I merbut Acre
(Yarusalem). Sultan Salahudin mengadakan gencatan senjata dan perjanjian
damai dengan Richard I.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1202-1204</span> M</b><br />Perang Salib IV. Constantinopel dikuasai oleh Baldwin. Ia menjadi raja Roma-Latin pertama di kota tersebut.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1206</span> M</b><br />Pasukan Islam merebut
Delhi. Kesultanan Delhi berdiri (1206-1555) sebagai kerajaan Islam
pertama di India Utara, dengan rajanya Qutbuddin Aibak dari Dinasti
Mamluk India<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1217-1221</span> M</b><br />Perang Salib V. Pasukan muslim merebut kembali kota Damiette di Mesir (1221), setelah sebelumnya dikuasai pasukan Salib.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1228-1229</span> M</b><br />Perang Salilb VI. Pasukan Salib di bawah pimpinan Frederik II menduduki kembali Yarusalem<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1250</span> M</b><br />Dinasti Mamluk Mesir berdiri, dengan Izzuddin Aibak (1250-1257) sebagai sultan pertamanya<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1258</span> M</b><br />Kehancuran Abbasiyah
disebabkan oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor
internal meliputi antara lain persaingan yang tidak sehat di antaranya
beberapa bangsa yang terhimpun di dalamnya, terutama Arab, Persia dan
Turki; konflik aliran pemikiran Islam yang sering menyebabkan
pertumbahan darah; munculnya dinasti-dinasti kecil yang ingin
memerdekakan diri dari kekuasaan pusat Abbasiyah di Baghdad; dan
kemerosotan di bidang perekonomian sebagai akibat dari kemunduran di
bidang politik. Adapun faktor eksternal adalah Perang Salib yang terjadi
dalam beberapa gelombang serta hadirnya tentara Mongol di bawah Hulagu
Khan yang membumihanguskan kota Baghdad.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1270</span> M</b><br />Pasukan Salib di bawah
pimpinan Ludwig merebut Tunis. Banyak tentara Salib menjadi korban
karena diserang penyakit pes, termasuk Ludwig sendiri. Lalu, kota demi
kota dapat kembali direbut dan dikuasai oleh pasukan Islam.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1291</span> M</b><br />Perang Salib berakhir
(periode kehancuran pasukan Salib). Dalam Perang Salib periode ini
muncul seorang pahlawan wanita Islam, Syajar ad-Durr. Ia berhasil
mengalahkan pasukan Salib dan menangkap Raja Louis IX, namun membebaskan
raja Perancis tersebut serta mengizinkannya kembali ke negaranya.
Bangsa Turki kembali menguasai Acre (Yerusalem). Kekuatan pasukan Salib
terakhir jatuh ke tangan pasukan Mamluk.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1300</span> M</b><br />Dinasti Usmani didirikan di Turki. Dinasti Usmani didirikan oleh Usman, putra Atogrol dari kabilah Oghus di daerah Mongol<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1420-1437</span> M</b><br />Observatorium Ulugh
Beg didirikan di Samarkand. Observatorium ini merupakan observatorium
terbaik dan termegah dalam dunia Islam dan banyak digunakan para ilmuwan
pada masa itu.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1453</span> M</b><br />Pasukan Usmani berhasil
merebut kota Constantinopel dari tangan penguasa Bizantium. Ini
merupakan akhir kekaisaran Bizantium Constantinopel kemudian menjadi
ibukota kerajaan Usmani dan pusat spiritual baru dunia Islam.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1492</span> M</b><br />Granada, kerajaan muslim
terakhir di Spanyol, jatuh ke tangan para raja Katolik, Ferdinand dari
Aragon dan Isabella dari Gastille<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1526</span> M</b><br />Dinasti Mughal berdiri.
Dinasti ini didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (1482-1530), salah
seorang keturunan Timur Lenk dari kelompok etnik Mongol (keturunan
Jengiz Khan yang telah masuk Islam) <br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1609-1614</span> M</b><br />Setelah kekuasaan Islam di Spanyol hilang, kaum muslim Spanyol (Moriscos) diusir dari Spanyol<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1746</span> M</b><br />Muhammad bin Abdul
Wahhab memperkenalkan paham Wahabi di Semenanjung Arabia. Paham ini
menegaskan agar kaum muslimin kembali ke sumber ajaran Islam yang murni
seperti yang termuat dalam Al-Qur'an dan sunah Nabi Muhammad SAW<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1821</span> M</b><br />Terjadi pemberontakan muslim Cina di daerah Sinkiang, Cina<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1838-1897</span> M</b><br />Jamaluddin al-Afghani mencetuskan paham pan-Islamisme (persatuan negara-negara Islam)<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1858</span> M</b><br />Dinasti Mughal di India
berakhir. Setelah kedatangan Inggris, Kesultanan Mughal berada di bawah
pengaruh Inggris. Penguasa Mughal berusaha melepaskan diri dari
penjajahan Inggirs, namun mengalami kegagalan. Akhirnya \, raja Mughal
berakhir, Bahadur II (1837-1858), diusir Inggris dari istananya<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1905</span> M</b><br />Awal gerakan Salafiyah,
yaitu gerakan yang berupaya mengungkapkan kembali doktrin Islam atau
kembali ke kitab suci. Gerakan Salafiyah disebut juga "Gerakan
Reformasi" karena mengadakan pembaruan keagamaan dan reformasi moral.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1922</span> M</b><br />Kerajaan Usmani Turki
runtuh. Dalam usaha menjatuhkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid II
(1876-1922), kelompok militer membentuk komite rahasia untuk
menggulingkan sultan, seperti Komite Perkumpulan Persatuan dan Kemajuan.
Salah seorang pemimpinnya adalah Mustafa Kemal Ataturk. Setelah
kekuasaan sultan runtuh, Turki menjadi republik (1923) dengan Mustafa
Kemal Ataturk sebagai presiden pertama.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1926</span> M</b><br />Al-Mu'tamar al-'Alam
al-Islami (World Islamic Congress) melahirkan organisasi Islam
internasional pertama di Mekah, yaitu Rabitah al-'Alam al-Islami (Liga
Dunia Islam)<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1941</span> M</b><br />Abu A'la al-Maududi
mendirikan gerakan Jamaah Islam di Lahore, India. Organisasi ini
bertujuan melaksanakan islamisasi di berbagai segi kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat India.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1947</span> M</b><br />Ide pembentukan negara
Pakistan, yang bermula dari gagasan Ahmad Khan dan dicetuskan oleh
Muhammad Iqbal, akhirnya diwujudkan oleh Muhammad Ali Jinnah. Setelah
pihak Inggris menyerahkan kedaulatan kepada Pakistan pada tanggal 14
Agustus 197, berdirilah negara Islam Pakistan<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1955</span> M</b><br />Kongres Pemuda Islam Sedunia (Internasional Asembly of Muslim Youth [IAMY]) berlangsung di Karachi, India<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1965</span> M</b><br />Malcolm X, seorang tokoh
muslim dan pejuang hak asasi manusia di AS yang pernah memimpin gerakan
Black Muslim, terbunuh. Malcolm X berhasil menarik orang kulit hitam
mengikuti gerakan ini melalui pidato dan tulisannya<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1967</span> M</b><br />Perang Arab-Israel
("Perang Enam Hari") meletus. Perang ini pecah karena masalah Palestin.
Sejak negara Israel didirikan, bangsa Palestina merasa terjajah dan
terusir dari tanah air mereka. Negara-negara Arab (Timur Tengah) merasa
turut berkepentingan dengan masalah Palestina ini karena Masjidilaksa
terdapat di Yerusalem, Palestina salah satu situs suci kaum muslimin.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1969</span> M</b><br />Pembakaran Masjidilaksa
oleh Israel pada 21 Agustus 1969 menggemparkan umat Islam sedunia.
Negara anggota Liga Arab mengadakan pertemuan darurat dan menghasilkan
keputusan untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara Islam
secepatnya. KTT pertama diselenggarakan di Rabat, Maroko, pada 22-25
September 1969. Pada KTT inilah Organisasi Konferensi Islam (OKI)
dibentuk, tepatnya pada 25 September 1969.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1979</span> M</b><br />Abdus Salam, ilmuwan muslim pertama meraih hadiah Nobel dalam bidang fisika, berkat temuan teorinya tentang "medan terpadu".<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1979</span> M</b><br />Revolusi Islam Iran
digerakkan dan dipimpin oleh Ayatullah Khomeini. Revolusi ini merupakan
gerakan sosial melawan monarki yang berlangsung di bawah pemerintah Syah
Mohammad Reza Pahlevi yang berkuasa sejak 1919. Setelah Syah Iran dan
keluarganya meninggalkan Iran, Ayatullah Khomeini mengambil alih
kekuasaan dan mengubah Iran menjadi Republik Islam Iran.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1980</span> M</b><br />Dewan Dakwah Islam Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik (Regional Islamic Da'wah Council of Southeast and Pasific) didirikan.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1991</span> M</b><br />Uni Soviet bubar. Negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim di Asia Tengah merdeka<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">1991-1992</span> M</b><br />Bosnia-Hercegovina
merdeka dari Yugoslavia. Pada tanggal 7 April 1992, Amerika Serikat dan
Masyarakat Eropa (Uni Eropa) mengakui kemerdekaan Bosnia-Hercegovina.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">2001</span> M</b><br />Amerika Serikat (USA),
Inggris, dan beberapa negara sekutunya, melakukan serangan militer
terhadap pemerintahan Taliban di Afghanistan. Taliban dituduh melindungi
Usamah bin Ladin (Osama bin Laden), orang yang menurut pihak USA
bertanggung jawab atas kehancuran gedung World Trade Center (WTC) di New
York, USA dan sebagian gedung Pentagon di Washington. Penyerangan itu
memicu kecaman dari berbagai negara di dunia.<br />
<b>Tahun <span style="font-size: medium;">2003</span> M</b><br />Irak diserang Amerika
Serikat, Inggris, dan beberapa negara sekutunya; karena dicurigai
memproduksi senjata pembunuh massal. Aksi serangan ini mendapatkan
kecaman PBB dan berbagai negara di dunia. Rezim Saddam Husein berakhir
pada 10 April 2003, bersamaan dengan dirobohkannya patung Saddam<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/null" id="7" name="7"></a>
<div class="ay2">
Referensi</div>
<ul>
<li>Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Prof. Dr. Abdul Aziz Dahlan, Prof. Dr. Nurcholish Madjid, etc. <i>Ensiklopedi Islam</i>, Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2005.
</li>
<li>Prof. Dr. Nurcholish Madjid, Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Dr. Ahmad Qodri Abdillah Azizy, MA, Dr. A. Chaeruddin, SH., etc. <i>Ensiklopedi Tematis Dunia Islam</i>,
Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2008, Editor : Prof. Dr.
Taufik Abdullah, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Prof. Dr. H. Ahmad
Sukardja, MA.
</li>
<li>Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, <i>Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah</i>, Obeikan Riyadh, Almahira Jakarta, 2008.
</li>
<li>Dr. Syauqi Abu Khalil, <i>Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur'an secara Akurat disertai Peta dan Foto</i>, Dar al-Fikr Damaskus, Almahira Jakarta, 2008.
</li>
<li>Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq Nasution), <i>Al-Quran Terjemah Indonesia</i>, Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004
</li>
<li>Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, <i>Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata,</i> Syaamil International, 2007.
</li>
<li>alquran.bahagia.us, al-quran.bahagia.us, dunia-islam.com, <i>Al-Quran web</i>, PT. Gilland Ganesha, 2008.
</li>
<li>Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, <i>Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim</i>, PT. Bina Ilmu, 1979.
</li>
<li>Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhum Al Mundziri, <i>Ringkasan Shahih Muslim</i>, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
</li>
<li>M. Nashiruddin Al-Albani, <i>Ringkasan Shahih Bukhari</i>, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 2008.
</li>
<li>Al-Bayan, <i>Shahih Bukhari Muslim</i>, Jabal, Bandung, 2008.
</li>
<li>Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, <i>Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir</i>, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 1999.
</li>
</ul>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-7631733410140130772013-05-21T15:00:00.000+07:002013-05-21T15:00:33.101+07:00Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (Part 7)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Aplikasi Yuridis ABSSBK</span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Seperti telah diuraikan di atas, masyarakat Minang menerima Islam sebagai
agama(addin). Mereka menerima ajaran tentang tauhid, ma’rifatullah, iman, ihsan,
ibadah, dsb. Malah bukanlah orang Minang namanya kalau tidak Islam. Tetapi
berkenaan dengan syariat (hukum Islam) sepanjang menyangkut hubungan antar
manusia di dunia ini, mengenai aturan yang akan dipakai dalam hidup bersama
yang secara tegas ditetapkan padahan (sanksi)nya, tunggu dulu. Mereka menerima
hukum Islam apabila menyangkut dengan dosa, pahala, halal dan haram.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level2 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Hukum Perkawinan</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Mengenai
peminangan, pertunangan, pesta, domisili, hak dan kewajiban suami isteri,
penguasaan harta perkawinan dan status anak tetap dipakai hukum adat. Hukum
Islam hanya dipakai dalam formalitas pengesahan perkawinan, karena adalah dosa
kalau perkawinan tidak dilaksanakan melalui ijab kabul antara wali mempelai
perempuan dengan mempelai laki-laki, pembayaan mahar, dihadiri dua saksi dan
dilangsungkan karena Allah. Demikian pula dalam pengesahan perceraian, karena
adalah dosa kalau seorang perempuan yang perceraiannya dengan suami terdahulu
belum disyahkan melalui pengucapan talak oleh suami atau putusan hakim, kawin
lagi dengan laki-laki lain.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dengan
demikian terlihat bahwa selama ini telah terjadi pelanggaran HAM dalam
penyelesaian sengketa perkawinan anak Minang oleh pengadilan agama karena
kehidupan perkawinan mereka diatur oleh hukum adat, sementara perceraian mereka
diadili menurut hukum Islam saja. </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level2 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Hukum Kekerabatan</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Berkenaan dengan hukum kekerabatan, yang menyangkut dengan hukum pertalian
darah, mayoritas masyarakat Minang (kecuali perantau) tetap menggunakan hukum
adat, yakni berupa ikatan ibu-anak, mamak - kamanakan, ayah - anak, ipa-bisan, bako-anak
pisang, dsb. Hanya mereka yang hidup di rantau, tidak merasakan bagaimna hidup
menurut tatanan hukum adat Minangkabau, sehingga muncul keinginan untuk
merombak sistem kekerabatan ini.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level2 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Hukum Waris</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Dalam Seminar Hukum Tanah dan Waris Minangkabau
tahun 1968 disimpulkan bahwa pewarisan harta pusaka dilaksanakan sesuai dengan
hukum adat. Sedangkan harta pancarian laki-laki, yaitu setengah dari harta yang
diperoleh selama perkawinan berlangsung ditambah harta bawaan sendiri, diwarisi
menurut al faraidh dan dapat dihibahkan kepada kamanakan maksimal sepertiga.
Berbeda dengan pepatah ABSSBK yang lahir dari rapat urang Tigo Luhak, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kesimpulan Seminar tentu tidak dapat menjadi
sumber hukum dalam rangka yudikasi. Dalam kenyataan hidup masyarakat, tidak
pernah terlaksana. Bila suami meninggal dunia, harta dikuasai oleh janda secara
keseluruhan untuk digunakan bagi kepentingan semua anaknya sesuai dengan
kebutuhan. Jika seorang anak perempuan akan menikah, harta yang digunakan untuk
keperluannya tidak diklaim oleh saudara laki-laki. Tidak pernah janda
membagi-bagi harta pancarian suaminya sesuai al faraidh, jika tidak punya anak janda
memperoleh seperempat, jika punya anak hanya seperdelapan. Di antara anak-anak
demikian pula, tidak pernah saudara laki-laki menuntut dua kali bagian anak
perempuan. Anak laki-laki pada umumnya sadar bahwa kalau harta digunakan untuk
keperluan saudara perempuannya mereka tidak keberatan.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level2 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Hukum Tanah </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Pada asasnya hukum tanah adat tetap berlaku di Minangkabau, sehingga
hak-hak komunal atas tanah masih ada, seperti ulayat suku, paruik, kaum dan
nagari. Awalnya semua tanah adalah hak komunal dari persekutuan hukum adat,
dengan prinsip tanah nan sabingkah, rumpuik nan saalai pangulu nan punyo. Mamaklah
yang mengurus dan mengatur pencadangan, pemanfatan, penggunaan, pemberian izin,
dsb. terhadap bidang-bidang tanah ulayat. Akibatnya mamak dihormati kamanakan,
karena hidup kamanakan tergantung mamak. </span><span lang="EN-US">Dengan
masuknya sistem kewarisan individual Islam yang memperkenalkan hak milik,
muncul keinginan sebagian anak Minang untuk memiliki secara individual bidang
tanah persekutuan. Ganggam bauntuak yang pada asasnya hanya hak pakai,
diperlakukan seperti hak milik oleh anggota kaum yang perempuan. Pemanfaatannya
tidak lagi di bawah kontrol mamak, seolah-olah mamak tidak lagi punya hak atas
tanah itu. Mamak baru dibawaserta kalau tanah akan digadaikan. Akibatnya,
martabat mamak di mata kamanakan menjadi luntur. Terjadi pula individualisering
lahan, menjadi lahan kecil-kecil yang dikelola secara individual, sehingga
tidak mungkin dikembangkan menjadi usaha skala besar dengan teknologi tinggi.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level2 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Hukum Ekonomi</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Awalnya suku, paruik,
kaum dan nagari itu merupakan lembaga ekonomi. Niniak mamak, pangulu, dan
nagari mengatur pengelolaan irigasi, jalan, turun ke sawah, pasar, dsb. secara
tradisional. Walaupun nagari mendirikan pasar nagari, pasar serikat, dsb. namun
sistem perdagangan yang dipakai adalah sistem pasif. Anak nagari membawa
produknya ke pasar lokal, menunggu datangnya konsumun, pedagang antar kota, antar pulau dan
eksportir. Pihak luar datang secara aktif dan langsung<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dengan lembaga yang kuat seperti VOC, NV,
Fa, CV, dsb. dengan berbagai model marketing sehingga merekalah yang menentukan
harga, baik harga jual produk maupun harga kebutuhan anak nagari. Akibatnya apa
yang dijual anak nagari murah dan apa yang mereka beli mahal.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Inilah yang perlu kita fikirkan mengatasinya,
dengan membentuk Badan Usaha Nagari dan kosorsiumnya untuk memasarkan produk
anak nagari secara aktif sampai ke konsumen, di dalam maupun luar negeri. Jika
tidak kehidupan anak nagari tidak akan mengalami perubahan. Allah mengingatkan
bahwa merubah nasib harus dengan berkaum. </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level2 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US"><span style="mso-list: Ignore;">f.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Hukum
Perjanjian</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dalam kehidupan
sehari-hari, perjanjian-perjanjian tetap dilaksanakan menurut hukum adat,
seperti perjnjian jual beli, sewa menyewa, bagi hasil, pinjam meminjam, salang
pinjam (gadai),<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tuka imbuah, dsb. baik
dalam transaksi tanah maupun yang bukan tanah. </span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Paling-paling ke dalam transaksi adat itu
ditambahkan kewajiban ijab kabul di antara para pihak, namun itupun tidak
terlaksana. </span><span lang="EN-US">Dengan munculnya Bank Syariah di Mianngkabau,
seolah-olah digunakan hukum Islam. Namun setelah diteliti, ternyata maksud
sesungguhnya adalah agar orang Islam yang memandang bunga<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>adalah haram mau berhubungan dengan bank.
Kalau dalam perjanjian kredit dikatakan perjanjian bagi hasil, namun ternyata
hanya bagi untung saja. Padahal bagi hasil sesungguhnya adalah bagi untung
rugi. Kalau untung sama untung, rugi sama rugi. Tetapi bank syariah, tetap
menuntut debitur untuk membayar bagian hasil yang telah ditetapkan lebih dulu,
walaupun<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>si debitur mengalami kerugian
dalam usahanya.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level2 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;">g.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="EN-US">Hukum Administrasi Pemerintahan </span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">(adat)</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Ketentuan hukum mengenai kewenangan memimpin dalam
masyarakat Minang tetap seperti sediakala, menggunakan hukum adat, misalnya
tentang syarat, kewenangan, dan kekuasaan pangulu, anggota dan pimpinan
Kerapatan Adat Nagari, mamak kepala waris, tungganai, dsb. Ke dalam struktur
pemerintahan adat telah dimasukkan unsur syarak, seperti adanya imam, malin, labai
dan katik dalam jabatan adat sebagai jabatan di bidang keagamaan. Dalam sistem
ketatanegaraan RI kewengangan persekutuan hukum adat untuk mengurus kepentingan
masyarakat setempat diakui dan dihormati seperti dimuat dalam Pasal 18 B UUD
1945 dan Pasal 1 ayat 12 UU No. 32/2004. Karena itu melalui Perda No. 9 Tahun
2000 tentang Pemerintahan Nagari telah terjadi pelanggaran HAM di Sumatera
Barat, karena perda ini mencampuri kewenangan nagari dalam mengurus kepentingan
masyarakatnya. Karena itu, sistem pemerintahan nagari harus dikembalikan sesuai
dengan asas otonomi asli, asas pengakuan persekutuan hukum adat sebagai
pelaksana pemerintahan terendah seperti yang ditetapkan UU No. 32/2004, dengan
menetapkan KAN sebagai pelaksana pemerintahan terendah, memilih calon Wali
Nagari untuk dipilih anak nagari dan ditetapkan Bupati melalui SK pengangkatan
Wali Nagari.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-72069079784967589672013-05-21T14:58:00.001+07:002013-05-21T15:02:33.007+07:00Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (Part 5)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Perbedaan Makna Sandi dan
Asas</span></b><br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="page-break-before: auto; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Variabel kedua adalah Sandi yang harus dib</span><span lang="EN-US">edakan
dengan asas. Dipilihnya istilah sandi dalam pepatah ABSSBK ini merupakan hasil
dari hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan yang terjadi di Bukik Marapalam,
karena dengan dipakainya istilah ini konflik berkepanjangan yang terjadi di
Minangkabau dapat diakiri. Selama ini sering<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>terjadi salah faham mengenai pepatah ABSSBK karena kesadaran menggunakan
Bahasa Indonesia yang tinggi dari anak Minang, yang dahulu disebut Bahasa
Melayu Tinggi, yang menterjemahkan istilah sandi menjadi sendi sehingga berarti
asas atau dasar.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Di dalam ilmu hukum
dan penegakan hukum, pemberian makna terhadap suatu aturan hukum dilakukan dengan
menggunakan penafsiran hukum (recht interpretatie), terdiri dari : penafsiran
otentik, gramatikal, sosiologis, ekstensif, restriktif,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>analogis, dan argumentum a contrario.
Terhadap istilah sandi dalam pepatah ini harus digunakan penafsiran gramatikal,
berdasarkan tata bahasa yang berlaku pada saat dibentuknya aturan hukum itu. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Di Minangkabau, pada awal abad ke 19 orang membangun rumah dari kayu, belum
ada rumah permanen. Beda dengan pembangunan rumah permanen sekarang yang
dimulai dengan pembuatan fondasi, pada rumah kayu, tiang kayu didirikan lebih
dahulu di atas tanah. Jika tiang kayu berdiri di atas tanah saja, tiang itu
akan cepat lapuk karena<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kayu yang lembab
akan diamakan rayap. Karena itu, setelah bentuk rumahnya harmonis, diadakanlah
upacara manyandi. </span><span lang="EN-US">Masing-masing tiang diangkat dengan
pengungkit dan diselipkan batu kali, batu kali itulah yang disebut dengan
istilah sandi.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Dari cara penempatan sandi itu terlihat bahwa tiang ditegakkan dahulu, baru
kemudian diberi sandi. Sandi bukan unsur esensial dari tiang, karena tanpa
sandi tiang tetap bisa berdiri, cuma akan cepat lapuk. Dengan demikian fungsi
sandi adalah untuk memperkokoh tiang. </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Apabila yang dimaksudkan dalam rapat di Bukik Marapalam itu istilah sandi
diartikan sebagai dasar, alas atau fondasi, tidak akan mereka gunakan istilah
sandi, sebab dalam bahasa Arab, dasar, alas atau fondasi itu ada istilah
khusus, yaitu asas. </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-67601723469560307022013-05-21T14:57:00.001+07:002013-05-21T15:03:10.972+07:00Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (Part 6)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -17.85pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><span dir="LTR"></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Penyamaan Persepsi Tentang
ABSSBK</span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Terjadinya konflik antara kaum Wahabi dengan niniak mamak yang juga telah
menganut agama Islam disebabkan karena kaum Wahabi ingin memaksakan berlakunya
syariat Islam sepenuhnya dengan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>mengaharamkan hukum adat Minangkabau yang telah ada selama ini dan
memerangi mereka yang mempertahankannya. Niniak mamak memandang bahwa bila
hukum Islam diterapkan seluruhnya, Minangkabau akan kehilangan minangnya,
karena ciri khas Minangkabau seperti hukum keluarga dengan sistem matrilineal,
hukum harta kekayaan, pewarisan kolektif harta pusaka, tanah ulayat, nagari
dengan suku ibu, hukum perkawinan, hukum perjanjian, pemerintahan nagari, dsb.
harus diganti dengan sistem patrlineal dengan segala akibat hukumnya. Suku
harus diganti dengan suku ayah, nagari yang tersusun atas empat suku ibu harus
dibubarkan, pangulu dan ninieak mamak sebagai pimpinan suku ibu harus
diberhentikan, Kerapatan Adat Nagari yang merupakan kerapatan dari wakil-wakil
suku ibu harus dibubarkan, harta bersama harus dibagi secara al faraidh, dsb.
Masyarakat Minang akan kocar-kacir, dan<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat. Mudaharatnya lebih besar
dari manfaatnya. </span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Berdasarkan makna sandi yang digunakan dalam pepatah ini seperti diuraikan
di muka, maka pepatah ini harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Adat diperkokoh oleh syarak, syarak
diperkokoh oleh kitabullah. </b>Hal ini sesuai dengan sejarah, bahwa di
Minangkabau hukum adat lebih dahulu adanya dari hukum Islam. Demikian pula
dengan syariat Islam, karena ‘urf atau adat Saudi Arabia yang kemudian menjadi
sebagian hukum Islam itu telah ada sebelum turunnya kitabullah.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Adat jo syarak sanda manyanda bak tabiang jo aua, tabiang indak runtuah aua
indak taban. Syarak mangato adat mamakai. Adat bapaneh syarak balindung. </span><span lang="EN-US">Antara hukum adat dengan syarak seperti anyaman tikar, helaian
vertikal (syarak) jalin menjalin dengan helaian horizontal (adat). Dalam bidang
tertentu dipakai adat, di bidang lain dipakai syarak. Sepanjang menyangkut
dosa, pahala, halal, dan haram dipakailah syarak, selebihnya tetap dipakai
hukum adat.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Untuk menjelaskan
berlakunya hukum Islam di Minangkabau dapat digunakan teori resepsi dari Snouck
Hurgronje atau teori keputusan (beslissingen leer) dari Ter Haar. Menurut
Snouck Hurgronje, hukum agama yang berlaku bagi pemeluk agama itu sepanjang
yang telah diterima menjadi bagian dari hukum adat mereka. Jadi bagian yang
belum diterima, tidak dapat diterapkan begitu saja oleh hakim. Menurut Ter
Haar, hukum agama diterapkan bagi pemeluknya apabila telah diputuskan oleh
fungsionaris hukum masyarakat yang bersangkutan. </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Menurut J.Prins, yang
membedakan antara agama Kristen dengan agama Islam ialah bahwa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>agama Kristen tidak mengembangkan ilmu
pengetahuan undang-undang, agama kristen bukanlah undang-undang. </span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Sebaliknya agama Islam mempunyai ajaran
fikhnya yang mengatakan memberikan peraturan Tuhan Allah untuk segala bidang
kehidupan, dalam segala keadaan dan berlaku untuk segala zaman. Tentu sudah
anda ketahui, bahwa betapa besarpun keinginan tersebut, di bagian-bagian
Indonesia yang bergama Islam dan negeri muslim lainnya hanya terdapat beberapa
aturan atau pasal saja dari fikh itu yang berlaku bagi kehidupan hukum penganut
agama Islam. </span><span lang="EN-US">Untuk selanjutnya hukum fikh itu dianggap
sebagai hukum idaman.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kekeliruan pemahaman selama ini
adalah karena diterjemahkannya istilah sandi ke dalam bahasa Indonesia menjadi
sendi, sehingga berarti dasar, alas atau asas. Akibatnya, hukum Islam dipandang
sebagai hukum yang tinggi (lex superior) sedangkan hukum adat sebagai hukum
yang rendah (lex inferiori). Akibatnya berlaku asas dalam hukum yang berbunyi :
lex superior derogaat lex inferiori, hukum yang tinggi menghacurkan hukum yang
rendah. Pemahaman inilah yang dimaksudkan oleh penganut kaum Wahabi, yang ingin
mengganti semua hukum di ranah Minang ini dengan syariat Islam yang katanya, sejati.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kalaulah, makna pepatah ini seperti
yang dimaksudkan kaum Wahabi, tentu niniak mamak tidak akan mau menyetujuinya. Kalau
memang mereka setuju, tentu kini suku Koto telah berganti dengan suku Quraisy,
setidaknya jadi orang yang tak bersuku. Tapi nyatanya, sistem kekerabatan,
pemerintahan, kewarisan, dsb di Minangkabau tetap seperti sedia kala, malah
dewasa ini kita telah kembali lagi ke dalam sistem pemerintahan nagari.</span></div>
<span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: IT; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Dari uraian ini, mungkin di antara pembaca yang
budiman, akan mencap penulis sebagai anti syariat Islam. Di satu sisi mungkin
ada benarnya, jika yang mereka artikan dengan syariat Islam adalah apa yang
dimaksudkan oleh pengikut Wahabi. Tetapi mereka yang memandang syariat Islam
seperti yang dimaksudkan oleh Drs. H. Asymuni A. Rahman, ‘urf atau adat
kebiasaan yang membawa kemaslahatan masyarakat diakui di dalam hukum Islam, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hukum adat adalah hukum, akan mengatakan bahwa
penulis bukanlah demikian</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-28508572200018675182013-05-21T14:55:00.000+07:002013-05-21T15:04:52.262+07:00Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (PART 4)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-bottom: 6.0pt; margin-left: 17.85pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -17.85pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Perbedaan
Makna Syarak dan Addin</span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Variabel kedua adalah
syarak,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang harus dibedakan dengan addin.
Syarak berasal dari bahasa Arab syar’i, yang sering pula diterjemahkan menjadi
syari’at. Istilah ini sering disalahtafsirkan dengan addin yang berarti agama. Agama
Islam sebagai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dinullahi intinya adalah
ajaran tentang akhlak, sesuai dengan hadis: bahwa sesungguhnya aku diutus untuk
kesempurnaan akhlak yang mulia, akhlakul karimah. </span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Agama Islam dimulai dari ajaran tauhid atau
monoteisme dengan mengesakan Tuhan, La ilaha illa Allah. Ma’rifat, tarikat dan
ibadat yang bertujuan untuk mengabdikan diri tidak lain kepada Allah dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah untuk memperoleh keredaannya. </span><span lang="EN-US">Di samping itu Islam juga membawa ajaran tentang hukum yang disebut
dengan istilah syar’i. </span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Ada</span><span lang="EN-US"> berbagai faham
mengenai syar’i ini dalam perkembangan Islam, khususnya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di Minangkabau. Menurut Prof. Hamka, kaum
Wahabi di tanah Arab berpendapat bahwa <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perjalanan agama secara damai selama ini,
menghilangkan sifat pelajaran agama yang sejati, sehingga tercampur dengan
pelajaran agama lain, yang bukan berasal dari agama itu sendiri. Mereka
memandang orang yang tidak sefaham dengan dia sebagai musuh, walaupun sama-sama
Islam. Sebab keislaman mereka tinggal nama saja, mereka telah memperserikatkan
Tuhan dengan yang lain. Kaum Padri Minangkabau juga berpendirian begitu, maka
amat hebatlah pergerakan Padri sejak bagian pertama (1801 – 1806), yaitu zaman
menyusun, dan bagian kedua (1826 – 1837) zaman berperang menyiarkan faham,
sampai jatuhnya Bonjol ke tangan Belanda.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Tuanku nan Renceh
termasuk penganut faham ini, sehingga dia tega membunuh ibunya yang tidak mau
dilarangnya makan sirih dan tembakau. Para
penganut faham Wahabi, termasuk Haji Miskin dari Pandai Sikek dan Haji
Sumaniek, menghendaki diberlakukannya syariat Islam sepenuhnya. Dia ingin
merombak secara total hukum adat Minangkabau, ingin mengganti sistem
matrilineal ke patrilineal atau parental, membagi-bagi harta pusaka sesuai al
faraidh.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Padahal di dalam
hukum Islam sendiri, seperti dikemukakan oleh Drs. H. Asymuni A. Rahman, Dosen
IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ‘urf atau adat kebiasaan diakui di dalam hukum
Islam. ‘urf atau adat kebiasaan dapat diterima jika membawa kemaslahatan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan telah terkenal dalam masyarakat dan
dipandang baik. </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Berdasarkan uraian di
atas, terlihat bahwa ada dua pandangan mengenai syarak. Pertama, pandangan yang
menginginkan berlakunya hukum Islam seluruhnya dengan merubah seluruh adat
kebiasaan yang ada dalam masyarakat yang telah ada sebelumnya yang diekanal
dengan kaum Wahabi. Kedua, pandangan yang membenarkan berlakunya hukum adat
(‘urf) yang ada dalam masyarakat setempat.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-40760872446666760112013-05-21T14:53:00.004+07:002013-05-21T15:04:02.656+07:00Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (PART 3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><span dir="LTR"></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Makna
Adat Dalam Pepatah ABSSBK</span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="page-break-before: auto; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Variabel pertama yang perlu difahami dari pepatah ABSBSK adalah adat. Dalam
catatan kakinya yang cukup panjang, Idrus Hakimi Dt. </span><span lang="EN-US">Rajo
Pangulu menjelaskan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bahwa kata “Adat”
lebih tua dari ‘adat. Adat bahasa Sangskerta dibentuk dari “a” artinya tidak
dan “dato” artinya sesuatu yang bersifat kebendaan. Adat pada hakekatnya adalah
segala sesuatu yang tidak bersifat kebendaan. </span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Adat pada tingkat pertama tak lain dari pada
kesempurnaan rohani. Hasil usaha melepaskan diri dari pengaruh alam sanggup
mengantarkan seseorang asseet, orang saleh ketingkat beradat. Asseet dan
pengikut demikian terdapat di India sejak beribu tahun silam. Tutur bahasanya
dan tingkah-lakunya memberi manfaat di tengah-tengah masyarakat. Pada taraf
berikutnya adat ikut mengatur masyarakat, yang meliputi seluruh dataran Asia.
Setelah melalui berbagai pergolakan ekonomi dan politik, adat ikut mengatur
alam kebendaan. Mulanya adat menjadi kepercayaan untuk dunia dan akhirat,
tetapi setelah masuknya agama Hindu dan Budha adat lalu terpisah menjadi urusan
dunia saja. Menurut Idrus, Adat Minangkabau adalah suatu pandangan hidup yang
berpangkal pada budi yang berdasar pada ketentuan yang nyata pada alam yang
bersifat memberi tidak mengharap balas.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dalam bahasa Minang sehari-hari
dikenal pula istilah ‘datu’, artinya dukun ilmu hitam, yang perangainya tidak
senonoh. Sehingga bila digabung dengan istilah ‘a’ yang artinya tidak maka adat
artinya adalah perangai orang yang bukan datu, tetapi perangai orang yang
baik-baik. Dengan demikian, perangai jahat, seperti orang yang suka maling,
menipu, judi, dsb. tidak dapat diakatakan sebagai adat.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Menurut Drs. Asymuni A.Rahman, Dosen IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, ‘adat
menurut bahasa berarti perulangan. Menurut pengertian ahli ushul fiqih, ‘adat
(kebiasaaan) ialah sesuatu yang berulang terjadi. Menurut Ibnu Abidien, ‘adat
itu diambil dari kata mu’widah (bahasa Arab); yaitu mengulang-ulangi. Karena
diulang-ulangi menjadi terkenal dan dipandang baik atau dapat diterima oleh
akal sehat dan perasaan. ‘adat dan ‘urf searti walaupun berlainan mafhum. Adat
dalam pengertian luasnya mencakup setiap keadaan yang berulang-ulang, baik
sebab alami seperti umur baligh seseorang, masaknya buah-buahan atau hal-hal
yang ditimbulkan karena keinginan syahwat manusia seperti makan-minum, atau
hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan akhlak.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dari makna yang diberikan orang
terhadap istilah adat tersebut, manakah yang diapakai dalam pepaah ABSSBK?.
Pertama dari segi ucapan, orang Minang tidak pernah menyebut istilah ‘adat,
walaupun orang Minang pada azasnya dapat menyebut huruf<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>‘ain, kecuali orang yang terpengaruh oleh
bahasa Arab, tetapi mereka tetap menyebut istilah adat. Kedua, bila berasal dari
bahasa Arab ‘adat, maka ke dalamnya akan termasuk perbuatan-perbuatan jelek,
maka perbuatan orang yang suka main judi, maling, minum arak, adu ayam, adu
kerbau, dsb. dipandang sebagai adat juga. Berdasarkan pertimbangan itu, penulis
berkesimpulan bahwa yang dimaksud adat dalam Rapek Urang Tigo Luhak adalah adat
dalam makna pertama, ke dalamnya hanya masuk prilaku yang baik-baik saja.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Di dalam
pepatah ABSSBK, adat dihadapkan dengan syarak. </span><span lang="EN-US">Syarak
berasal dari istilah syar’i dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menyebut
hukum yang berkenaan dengan aturan-aturan yang ditetapkan manusia untuk
digunakan dalam kehidupan bersama. Dalam bahasa Arab, istilah hukum yang
berasal dari istilah hakama, yang ertinya bijaksana, juga diartikan dalam arti
luas. </span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Contoh : nun mati atau
tanwin disambut huruf dal hukumnya echfa, di sini hukum artinya tata bahasa. </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka istilah adat dalam pepatah ini berarti hukum adat,
seperti yang dimaksudkan oleh Van Vollenhoven sebagai Bapak Ilmu Hukum Adat.
Menurut Seminar hukum adat di Yogyakarta tahun 1975, hukum adat diartikan
sebagai hukum asli bangsa Indonesia yang di sana sini dipengaruhi oleh
unsur-usur agama.. Hukum adat tersebut adalah aturan hidup yang oleh masyarakat
dalam kehidupannya sehari-hari ditetapkan padahanhannya. Aturan-aturan tersebut
dapat berasal dari kebiasaan positif dalam masyarakat maupun dari aturan hukum
agama yang direspsi menjadi bagian dari hukum adat itu.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-54286334351078734132013-05-21T14:51:00.001+07:002013-05-21T15:05:06.509+07:00Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (Part 2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Status Pepatah ABSSBK Secara Yuridis</span></b><br />
<br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="//img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Pepatah
ABSSBK dimulai dengan sampiran : <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Alah
bakarih samparono </b>dan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Tajam alah
calakpun ado. </b>Pepatah yang dimulai dengan menyebut nama senjata (karih=keris)
atau sifat dari senjata (tajam) merupakan sumpah satie yang isinya akan
dipertahankan sampai mati, jika perlu dengan peperangan dan pertumpahan darah. </span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></b><span lang="EN-US">Memang tepat apa yang dikatakan oleh Darwis Tahaib Dt. </span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Sidi Bandaro, bahwa Piagam Bukik Marapalam
tentang ABSSBK tersebut </span><span lang="EN-US">merupakan keputusan yang amat
penting di antara keputusan-keputusan yang diambil dalam Kerapatan Luhak Nan
Tigo. Bila ditinjau secara yuridis, pepatah ini merupakan dasar hukum bagi
berlaku tidaknya hukum adat dan hukum Islam di Minangkabau. Pepatah ini wajib
menjadi panduan, tidak saja bagi hakim yang bertugas mengadili sengketa, tatapi
juga bagi para ahli hukum, baik ahli hukum adat maupun hukum Islam yang akan
memberi pendidikan kepada generasi penerus baik di Unand, UNP, IAIN, UMSB, UBH,
TAMSIS, dsb., pemuka adat, pemuka agama, legislator, petugas Pamong Praja, serta
bagi semua anak Minang untuk diimplementasikan dalam prilaku sehari-hari.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Menurut Pasal 25 ayat (1)
Undang-undang No.4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, segala putusan
pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan tersebut, memuat pula
pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber
hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili. Menurut Pasal 28 ayat
(1), hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa
keadilan yang hidup dalam masyarakat. </span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sumber hukum tidak tertulis, nilai-nilai hukum
dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat Minang adalah adat dan syarak
seperti dimuat dalam pepatah ABSSBK. Seorang hakim Pengadilan Negeri ataupun
Pengadilan Agama yang akan memutus perkara anak Minang, harus menyebutkan
pepatah ini sebagai dasar hukum berlakunya hukum adat dan Islam di ranah
Minang, karena bagaimanapun seseorang secara yuridis harus diadili menurut
hukum mereka masing-masing. Adalah melanggar HAM bila anak Minang diadili
dengan hukum Saudi Arabia, Iran,
dsb. walaupun dengan baju Hukum Islam, Kompilasi Hukum Islam, Quran dan Hadis. Adalah
mimpi di siang bolong, jika seorang hakim akan menerapkan hukum Mesir yang
dipelajarinya di Universitas Al Azhar Kairo, hukum Belanda yang dipelajarinya
di Uversitas Leiden
bagi anak Minang.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dengan demikian terhadap pepatah
ABSSBK ini harus diadakan penyamaan persepsi dan pemahaman, karena pemahaman
yang keliru akan menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam pembuatan aturan hukum
(legislasi), penerapan aturan hukum (aplikasi) dan penegakan aturan hukum
(yudikasi), yang akan memperkosa rasa kaedilan yang telah hidup dan berkembang
sejak nenek moyang masyarakat Minang.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-92063296403327689322013-05-21T14:49:00.002+07:002013-05-21T15:06:04.733+07:00Penyamaan Persepsi Atas Makna Adat Basandi Syarak Dalam Hukum Adat Minangkabau (PART 1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style>
<![endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Lahirnya
Pepatah Adat Basandi Syarak Syarak Basandi Kitabullah (ABSSBK)</span></b><br />
<br />
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Menurut Prof. Dr. Hamka Dt. Indomo,
dalam bukunya : Islam dan Adat Minangkabau, Minangkabau sudah pernah menempuh
zaman kebesaran dan kejaaan semasa 500 tau 600 tahun yang lalu, tidak lah dapat
dipungkiri lagi. Dalam tahun 1286 Baginda Maharaja Kertanegara mengirimkan
patung Budha ke Minangkabau sebagai tanda perhubungannya dengan raja-raja
keturunan Jawa itu. Di Pariaman terjadi perebutan kekuasaan Portugis dengan
Aceh, dan di zaman Iskandar Muda yang mula memerintah tahun 1604, terjadi
perebutan pengaruh yang hebat. Bersamaan dengan serangan politik, Aceh membawa
juga penyiaran agama Islam. Dua faham bertentangan pada masa itu, yaitu faham
Syekh Abdurrauf dan Nuruddin Arraniri yang mempertahankan faham Ahlissunnah,
Wihdatussyuhud yang menyatakan, bahwa alam itu bekas kuasa Tuhan. Dengan faham
Hamzah Al Fanshuri dan Syamsuddin As Samatrani yang berfaham Wihdatul Wujud,
beriktikad bahwa alam itu adalah sebagian dari pada Tuhan, laksana buih lautan
itu sebagain dari pada ombak. Murid Abdurrauf datang ke Minangkabau, bertempat
di Ulakan Pariaman, bernama Burhanuddin, karena mendengar bahwa pengikut Hamzah
Fanshuri telah masuk pula ke Minangabau dan memilih Cangking sebagai pusatnya.</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Demikianlah duduknya iktikad dan agama
sampai kepada permulaan abad<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kesembilan
belas. Pada waktu itu datanglah gerakan baru yang amat hebat, yang mula-mula
menggoncang batu sendi adat istiadat, dengan datangnya kaum Paderi dari Mekkah
di bawah pimpinan Haji Miskin di Pandai Sikek. Mereka telah melihat kekerasan
beragama yang digerakkan kaum Wahabi di tanah Arab. Menurut keyakinan mereka,
perjalanan agama secara damai sebagai selama ini, menghilangkan sifat pelajaran
agama yang sejati, sehingga tercampur dengan pelajaran agama lain. Orang Wahabi
di tanah Arab memandang orang yang tidak sefaham dengan dia sebagai musuh,
walaupun sama-sama Islam. Sebab keislaman mereka<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hanya tinggal nama saja, mereka telah
meperserikatkan Tuhan dengan yang lain. Kaum Padri memandang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tidak ada tanda-tanda Islam yang hidup,
raja-raja masih mecampurkan upara Hindu dan Islam. Guru-guru agama masih
berkhidmat kepada kubur-kubur orang yang dianggap keramat Pemuda masih mengadu
ayam. Negeri baru akan selamat kalau pemerintahan yang lemah dan tidak baragama
itu dihapuskan dan diganti dengan pemerintahan kaum agama semata-mata.
Pergerakan Padri amatlah hebat sampai ajtuhnya Bonjol ke tangan Belanda.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Dengan jatuhnya Bonjol, banyak
perubahan terjadi di Minangkabau, Islam telah dapat menempuh suasana baru. Kaum
adat menambah lagi memasukkan anasir Islam ke dalam adat, sehingga timbul
pepatah adat : “Syarak nan mengata, adat nan memakai. Sudah adat ka balairung,
sudah syarak ke mesjid. </span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Setelah
agama Islam dibawa masuk kemari, agama itu pun dicocokkan pula dengan
masyarakat. </span><span lang="EN-US">Adat bersendi syarak, syarak bersendi
Kitabullah. Syarak mengata adat memakai. Mesjid sebuah balairung seruang.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Menurut Darwis Tahaib Dt. Sidi Bandaro, di
antara keputusan-keputusan yang diambil dalam Kerapatan Luhak Nan Tigo ada satu
yang amat penting, yaitu keputusan rapat pangulu-pangulu dengan alim ulama yang
diadakan di Bukit Marapalam Batusangkar. Keputusan itu terkenal dengan nama
Piagam Bukit Marapalam, yaitu :</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Adat Bapaneh Syarak Balinduang; Syarak Mangato Adat Mamakai.</span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Kesimpulan
piagam itu kemudian terkenal dengan :</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Adat dan Syarak Sandar Manyandar</b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Ada juga
diringkaskan menjadi : <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Adat Basandi
Syarak</b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Piagam Bukit Marapalam
yang menjadi hasil keputusan rapat orang Tiga Luhak kira-kira di permulaan abad
ke 19 itu menjadi amat penting, karena pada waktu itu dapat mengatasi kesulitan
yang terjadi dalam nagari, karena sebelumnya pernah terjadi pergeseran. </span><span lang="EN-US">Isinya tidak saja dapat mengatasi kesulitan, tetapi dapat mencapai
keserasian antara adat dan syarak. Secara positif melalui hikmat kebijaksanaan.
Piagam Bukit Marapalam itu dinyatakan dalam kata-kata pantun petitinya :</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Alah bakarih samparono; Bingkisan Rajo
Majopahik;</b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Tuah Basabab Bakarano;
Pandai Batenggang di nan rumik.</span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 2;"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Tajam alah calakpun ado; tingga di bawa
manyimpaikan;</b></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Adat alah syarak pun ado; tingga di
awak mamakaikan.</span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Piagam Bukit Marapalam
tersebut merupakan ayat terakhir dari Undang-undang Luhak, sehingga menjadi
cupak usali, harus diseragamkan-selaraskan berlakunya di seluruh negeri.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Menurut BJO. Schrieke
dalam bukunya yang diterjemahkan dengan judul Pergolakan Agama di Sumatera
Barat, juga menjelaskan tentang terjadinya konflik antara kaum Wahabi dengan
aliran agama Islam lainnya di Sumatera Barat seperti dikemukan oleh penulis
terdahulu. Pepatah terkenal : <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">adat
basandi syarak, syarak basandi adat</b> telah kita jumpai dalam salah satu
sumber kita yang tertua.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; page-break-before: auto; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dari uraian para penulis
di atas dan dikaitkan dengan sejarah Minangkabau secara keseluruhan maka dapat
ditarik kesimpulan :</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Sebelum masuknya agama Islam ke Minangkabau, masyarakatnya
sudah hidup teratur dengan menggunakan hukum satu-satunya, yaitu hukum adat,
jika adat diibaratkan sebagai mamak rumah, maka syarak diibaratkan sebagai
urang sumando ;</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Awalnya agama Islam disiarkan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ke Minangkabau dengan cara damai, seperti
yang dilakukan pada zaman nabi;</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">pada awal abad ke 19 masuk ajaran kaum Wahabi yang
menyatakan bahwa orang yang tidak melaksanakan syarak secara keseluruhan adalah
kafir dan boleh diperangi, sehingga timbul konflik besar-besaran di Minangkabau,
sehingga syarak dapat diibaratkan sebagai sumando kacang miang;</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; page-break-before: auto; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span dir="LTR"></span><span lang="IT" style="mso-ansi-language: IT;">Lahirnya Pepatah Adat Basandi Syarak yang dikenal
sebagai Piagam Bukik Marapalam merupakan keputusan yang amat penting karena
mampu menyelesaikan konflik besar yang terjadi sebelumnya, sehingga menjadi
Undang-undang Luhak yang harus dilaksanakan di seluruh Minangkabau, dan
menjadikan syarak sebagai sumando niniak mamak.</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-34752400421947858262013-05-14T05:39:00.000+07:002013-05-14T05:42:02.240+07:00Filosofi Tata letak candi Prambanan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUEH6DFqcmIZ75HsR7O1zH0Ia8wk6i0KFuSwzhkHkZoTA7I-J95HtdFXiHPy2hFsj6NYhyPRMTea-CpQSvOhLXB-bX3sE2_cJKOv9jkMEcjq4-EKB6E6PhgOLHx4hnRmEP2nwQXjR4sUw/s1600/40459430.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUEH6DFqcmIZ75HsR7O1zH0Ia8wk6i0KFuSwzhkHkZoTA7I-J95HtdFXiHPy2hFsj6NYhyPRMTea-CpQSvOhLXB-bX3sE2_cJKOv9jkMEcjq4-EKB6E6PhgOLHx4hnRmEP2nwQXjR4sUw/s320/40459430.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: black;">siapa
sih yang ngak kenal ama candi yang satu ini, candi prambanan? Candi
yang beralamat di Sleman, Yokyakarta ini konon katanya adalah candi
kutukan dari Puteri yang cantik yang bernama Roro Jonggrang, tapi
sahabat sejaarah taugk sih kenapa bangunan candi ini berbentuk seperti
tersebut....?<br />candi tersebut mempunyai makna yang bisa ditafsirkan lho... <br />dan saya akan menjelaskan apa makna dari gaya bangunan candi tersebut....</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">candi
prambanan didirikan pada masa pemerintaan dinasti sanjaya</span><br />
<a name='more'></a><span style="color: black;">, di daerah
jawa timur, dan dari gaya bangunan candi prambaanan sangat terlihatlah
bagaimana cara pemerintahan dinasti sanjaya pada masanya, candi-candi
kecil didepan dan tiga candi besar terletak dibelakang candi-candi kecil
tersebut. dan maknanya dari candi-candi kecil tersebut adalah
daerah-daerah taklukan sedangkan candi besar adalah pemerintahan pusat.
dan kenapa candi besar dibelakang candi-candi kecil? maka saya mencoba
menganalisa bahwa candi kecil itu adalah wilayah taklukan memiliki
struktur pemerintahan sendiri tapi tetap tunduk kepada candi yang besar
yang berarti pemerintahan pusat sebagaimana yang telah disebutkan oleh
saya diatas.<br />maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dinasti sanjaya
adalah suatu kerajaan yang memiliki kawasan atau taklukan yang luas tapi
sangat longgar dengan daerah taklukannya dan mempercayai
pemimpin-pemimpin daerah taklukannya tersebut dengan Otoda-otodanya
sendiri.<br />begitulah filosofi gaya bangunan candi prambanan, semoga bermanfaat bagi pembaca...</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3486617990450532010.post-59558068532369960552013-05-11T21:29:00.001+07:002013-05-12T15:18:30.691+07:00ISLAM DAN PERADABAN (Relasi Wahyu Ilahiyyah dan Budaya Insaniyyah)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="FI" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: FI;">A. Antaran</span></b></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="ES-AR" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: ES-AR;">Sejarah peradaban Islam merupakan salah satu bidang kajian studi Islam
yang banyak </span><span lang="EN-US">menarik perhatian para peneliti baik dari kalangan Muslim maupun
non Muslim. Dengan mempelajari sejarah Islam, kita memungkinkan mengetahui masa-masa
atau zaman kejayaan Islam, sehingga memungkinkan kita untuk bangga dan percaya
diri sebagai umat Islam dan mengambil I’tibar. Demikian pula masa-masa
kemunduran Islam dapat kita ketahui, dan kita dapat mengambil pelajaran dan
pengalaman agar tidak terulang kembali (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">al
muhafadzah ala qadim ash shalih wal ahdzu bi al jadid al ashlah</i>) serta kita
dapat menentukan langkah ke depan demi menemukan jalan alternatif demi kejayaan
Islam. </span><span lang="ES-AR" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: ES-AR;">Kita semua sadar tentunya bahwa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>al-Islam<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>ya’lu wala yu’la ‘alaihi. </i></span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div class="CM7" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="EN-US">Menyadari
hal di atas, bidang kajian sejarah peradaban Islam merupakan suatu bidang kajian
yang cukup signifikan untuk dipelajari. Untuk itu sebagai kerangka awal di
paper ini<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dicoba dibahas tentang
beberapa konsepsi dasar dari sejarah peradaban Islam, disini diuraikan tentang
relasi islam sebagai wahyu ilahiyyah disatu sisi dan peradaban ---yang
didalamnya juga termasuk kebudayaan---<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada
sisi yang lain dan itu merupakan ranah kemanusiaan (<i>insaniyah</i>). </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="CM9" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="EN-US" style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">B. Konsepsi Sejarah <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Islam</span></b></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="EN-US">Sejarah
adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang lampau
atau peristiwa penting yang benar-benar terjadi<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3486617990450532010#_ftn1" name="_ftnref1" style="mso-footnote-id: ftn1;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[1]</span></span></span></span></a>.
Definisi ini lebih menekankan pada materi peristiwa tanpa mengaitkan dengan
aspek yang lainnya. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, sejarah adalah
gambaran masa lalu tentang aktivitas kehidupan manusia sebagai makhluk sosial
yang disusun berdasarkan fakta dan interpretasi terhadap objek peristiwa masa
lampau<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3486617990450532010#_ftn2" name="_ftnref2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[2]</span></span></span></span></a>.
</span></span></div>
<div class="Default" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dari sisi <i>epistimologis</i> sejarah yang dalam bahasa arabnya disebut <i>tarikh</i>,
mengandung arti ketentuan masa atau waktu. </span><span lang="EN-US">Ada</span><span lang="EN-US"> pula sebagian orang
yang mengajukan pendapat bahwa sejarah sepadan dengan kata <i>syajarah </i>yang
berarti pohon (kehidupan), riwayat, atau kisah, <i>tarikh</i>, ataupun <i>history
</i>dalam bahasa Inggris. Dengan demikian sejarah berarti gambaran masa lalu
tentang aktivitas kehidupan manusia<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sebagai makhluk sosial yang disusun berdasarkan fakta dan interpretasi
terhadap obyek peristiwa masa lampau , yang kemudian itu disebut sejarah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kebudayaan. <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3486617990450532010#_ftn3" name="_ftnref3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[3]</span></span></span></span></a></span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="EN-US">Sedangkan
secara terminologi sejarah diartikan sebagai sejumlah keadaan dan peristiwa
yang terjadi dimasa lampau dan yang benar-benar terjadi pada individu dan
masyarakat. Adapun inti pokok dari persoalan sejarah pada dasarnya selalu
berhubungan dengan pengalaman-pengalaman penting yang menyangkut perkembangan
keseluruhan keadaan masyarakat. Untuk itu sejarah bukanlah peristiwa-peristiwa itu
sendiri melainkan tafsiran-tafsiran dari peristiwa, dan pengertian mengenai
hubungan-hubungan nyata dan tidak nyata yang menjadi seluruh bagian serta
memberikan dinamisme dalam waktu dan tempat tertentu. <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3486617990450532010#_ftn4" name="_ftnref4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[4]</span></span></span></span></a></span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="EN-US">Sejarah Islam adalah
peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh terjadi pada masa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lampau yang seluruhnya berkaitan dengan agama
Islam. Agama Islam terlalu luas cakupannya, maka sejarah Islam pun menjadi luas
cakupannya. </span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Di antaranya berkaitan dengan sejarah proses pertumbuhan,
perkembangan, dan penyebaran Islam, tokoh-tokoh yang melakukan perkembangan dan
penyebaran agama Islam, sejarah kemajuan dan kemunduran yang dicapai umat Islam
dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ilmu pengetahuan agama dan umum,
kebudayaan, arsitektur, politik, pemerintahan, peperangan, pendidikan, ekonomi,
dan lain sebagainya. </span></span></div>
<div class="CM1" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dengan demikian, sejarah Islam adalah berbagai peristiwa atau kejadian yang
benarbenar terjadi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan Islam
dalam berbagai aspek. Dalam kaitan ini, maka muncullah berbagai istilah yang
biasanya digunakan untuk sejarah itu, di antaranya: Sejarah Islam, Sejarah
Kebudayaan Islam dan Sejarah Peradaban Islam .</span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="CM9" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">C. Identitas Kebudayaan Islam </span></b></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dalam ilmu antropologi, kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat
yang mendalam dari suatu masyarakat. Sedangkan manifestasi-manifestasi dari
kemajuan mekanis dari teknologi hal demikian lebih berkaitan dengan konsepsi peradaban.
Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, agama dan
moral, maka peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi dan teknologi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kebudayaan mempunyai tiga wujud: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama</i>, Wujud ideal, yaitu wujud
kebudayaan sebagai suatu komplek individu, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedua</i>, Wujud
kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas kelakuan
berpola dari manusia dalam masyarakat. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ketiga</i>,
Wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-font-width: 90%;">Para pakar sepakat bahwa kebudayaan adalah semua
hasil karya, karsa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat akan menghasilkan
tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang diperlukan manusia untuk menguasai
alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan
masyarakat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Karsa merupakan daya penggerak
(<i>Drive</i>) untuk memotivasi manusia dalam memikirkan segala sesuatu yang
ada dihadapan dan lingkungannya. Disamping itu Karsa masyarakat dapat
merlahirkan norma dan nilai-nilai yang sangat perlu untuk tata tertib dalam
pergaulan kemasyarakatan. Untuk menghadapi kekuatan-kekuatan buruk, manusia
terpaksa melindungi diri dengan cara menciptakan kaidah-kaidah yang pada
hakekatnya</span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"> merupakan petunjuk-petunjuk tentang cara
bertindak dan berlaku dalam pergaulan hidup. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Kebudayaan pada setiap bangsa atau masyarakat terdiri atas unsur-unsur
besar dan unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari satu keutuhan yang tidak
dapat dipisahkan. Menurut Selo Soemarjan dan Soelaiman unsur-unsur kebudayaan
meliputi: alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuasaan politik.
Sedang unsur-unsur kebudayaan menurut C.Kluckhon ---sebagaimana dikutip oleh
Koentjaraningrat --- adalah: </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: Symbol; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, rumah, alat-alat
transportasi) </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: black; font-family: Symbol; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="SV" style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi </span></span></div>
<div class="CM7" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: FI;">Sistem
kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi, politik, hukum) </span></span></div>
<div class="CM7" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: FI;">Bahasa
(lisan dan tulisan) </span></span></div>
<div class="CM7" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: FI;">Kesenian
(seni rupa, seni suara, dan seni gerak) </span></span></div>
<div class="CM7" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: Symbol; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Sistem
pengetahuan </span></span></div>
<div class="CM7" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: Symbol; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Religi
(sistem kepercayaan).<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Effat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>al-Sharqawi mengatakan bahwa kebudayaan
adalah bentuk ungkapan semangat mendalam dari sebuah nilai yang terdapat dan
mendarah daging pada suatu masyarakat. Sedangkan manifestasimanifestasi
kemajuan mekanis dan tekhnologi lebih berkait dengan peradaban. Selanjutnya
Sharqowi berpendapat bahwa kebudayaan adalah apa yang kita rindukan (<i>ideal</i>),
sedangkan peradaban adalah apa yang kita pergunakan <i>(real). </i>Dengan kata
lain, kebudayaan terefleksi dalam seni, sastra, religi dan moral. Sedangkan
peradaban terefleksi dalam politik, ekonomi, dan tekhnologi.</span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dalam
kajian anthropologi, kita mengenal pengertian kebudayaan secara khusus dan
secara umum. Menurut pengertian khusus, kebudayaan adalah produk manusia di
bidang kesenian dan adat istiadat yang unik. Sedangkan kebudayaan dalam
pengertian umum adalah produk semua aspek kehidupan manusia yang meliputi:
sosial, ekonomi, politik, pengetahuan filosofi, seni dan agama. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Taylor
seorang ilmuwan Inggris, merumuskan kebudayaan sebagai keseluruhan yang
kompleks yang meliputi pengetahuan, dogma seni, nilai-nilai moral, hukum,
tradisi, sosial, dan semua produk manusia dalam kedudukannya sebagai
anggota-anggota masyarakat, termasuk dalam realitas ini adalah agama. </span></span></div>
<div class="CM1" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Adapun
yang dimaksud dengan Kebudayaan Islam adalah cara berpikir dan merasa Islam
yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia yang
membentuk kesatuan sosial dalam suatu ruang dan suatu waktu inilah pemahaman
integralistik, menempatkan Islam sebagai sumber nilai dan motivasi bagi
tumbuhnya kebudayaan Islam. Dengan demikian yang dimaksud Sejarah Kebudayaan
Islam adalah gambaran produk aktivitas kehidupan ummat Islam pada masa lampau
yang bersumberkan pada nilai–nilai Islam. Hanya saja dalam berbagai risalah teks-teks
literatur yang ada seringkali penulisnya memberi narasinya dari segi politik. Ini
diasumsikan bahwa secara konseptual, dari sisi politik inilah sumber kebudayaan
Islam berputar. </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">D. Makna Peradaban Islam</span></b></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Asumsi
dasar yang bisa kita bangun, bahwa peradaban berasal dari kata <i>adab </i>yang
dalam pengertian ini mengandung pengertian tata krama, perilaku atau sopan
santun. Dengan demikian peradaban adalah segenap prilaku sopan santun dan tata
krama yang diwujudkan oleh umat Muslim dari waktu ke waktu baik dalam realitas
politik, ekonomi dan sosial lainnya. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Secara
harfiah peradaban Islam itu terjemahan dari bahasa Arab <i>al-khadlarah
al-Islamiyah</i>, atau <i>al-madaniyah al Islamiyah<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3486617990450532010#_ftn5" name="_ftnref5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[5]</span></b></span></span></span></a>
</i>atau <i>al-tsaqofah al Islamiyah</i>, yang sering juga diterjemahkan dengan
kebudayaan Islam. Dalam bahasa Inggris ini disebut <i>culture</i>, adapula yang
menyebutnya <i>civilization</i>. Di Indonesia, Arab dan Barat masih banyak yang
mensinonimkan antara peradaban dengan kebudayaan. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Disisi yang lain, akar kata madana lahir kata
benda tamaddun yang secara literal berarti peradaban (<i>civilization</i>) yang
berarti juga kota berlandaskan kebudayaan (<i>city base culture</i>) atau
kebudayaan kota (<i>cultural of the city</i>). Di kalangan penulis Arab,
sendiri.perkataan tamaddun digunakan-kalau tidak salah-untuk pertama kalinya
oleh Jurji Zaydan dalam sebuah judul buku <i>Tarikh al-Tamaddun al-Islami</i>
(Sejarah Peradaban Islam), terbit tahun 1902-1906. </span><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Sejak itu perkataan tamaddun digunakan secara luas
dikalangan umat islam.<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3486617990450532010#_ftn6" name="_ftnref6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: FI; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[6]</span></span></span></span></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Di dunia Melayu tamaddun digunakan untuk
pengertian peradaban. Di Iran orang dengan sedikit berbeda menggunakan istilah
tamaddon dan madaniyat. Namun di Turki orang dengan menggunakan akar madinah
atau madana atau madaniyyah menggunakan istilah medeniyet dan medeniyeti.
Orang-orang Arab sendiri pada masa sekarang ini menggunakan kata hadharah untuk
peradaban, namun kata tersebut tidak banyak diterima umat Islam non-Arab yang
kebanyaan lebih menyukai istilah tamaddun. Di benua Indo-Pakistan tamaddun
digunakan hanya untuk pengetian kultur, sedangkan peradaban menggunakan istilah
tahdhib. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 10.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Kata peradaban sering kali dikaitkan dengan
kebudayaan, bahkan banyak penulis barat yang mengidentikan “kebudayaan” dan
“peradaban” islam. Sering kali peradaban islam dihubungkan dengan peradaban
Arab, meskipun sebenarnya antara Arab dan Islam tetap bisa dibedakan. Adapun
yang membedakan antara kebudayaan tersebut adalah dengan adanya peningkatan
peradaban pada masa jahiliyah yang berasal dari kebodohan. Hal ini pada
akhirnya berubah ketika Islam datang yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW di
Arab. Sehingga pada masanya kemudian islam berkembang menjadi suatu peradaban
yang menyatu dengan bangsa Arab, bahkan berkembang pesat kebagian belahan dunia
yang lainnya, Islam tidak hanya sekedar agama yang sempurna melainkan sumber
peradaban islam.Peradaban merupakan kebudayaan yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimana kebudayaan tersebut tidak hanya
berpengaruh di daerah asalnya, tapi juga mempengaruhi daerah-daerah lain yang
menjadikan kebudayaan tersebut berkembang</span></span></div>
<div class="CM7" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dengan
merujuk pada narasi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diatas, maka dapat
dikonsepsikan bahwa Sejarah Peradaban Islam adalah gambaran produk aktivitas
kehidupan umat Islam pada masa lampau yang benar-benar terjadi dalam aspek
politik, ekonomi, dan tekhnologi yang bersumberkan pada nilai-nilai ajaran
Islam. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Peradaban Islam merupakan
identitas ummat Islam sejak masa lampu. </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="CM9" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="ES-AR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: ES-AR;">E. Islam sebagai Sumber Budaya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan Peradaban</span></b></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Sejumlah
pihak <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengatakan bahwa agama Islam
setingkat dengan kebudayaan Islam. Dalam frame tertentu ini dinilai para pakar
Muslim hal yang dapat menyesatkan dan mengacaukan citra dan kemurnian Islam.
Dengan menyetingkatkan antara Agama Islam dengan Kebudayaan Islam, maka ini berarti
mereka telah menyetingkatkan antara agama (yang berasal dari Allah) dengan
kebudayaan (yang merupakan hasil cipta orang Islam), yang berarti pula
menyetingkatkan antara wahyu dengan akal. Berpendapat bahwa kebudayaan Islam
merupakan bagian dari <i>din Islam </i>ini berarti menunjukkan bahwa ia telah
memasukkan unsur-unsur yang aqli (hasil cipta orang Islam) ke dalam <i>din
Islam</i>, dan ini berarti pula bahwa mereka telah mencampur adukkan antara
wahyu dengan akal manusia. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dalam
pandangan kelompok fundamentalis, pola pemikiran dan ide demikian dianggap
sangat berbahaya dan menyesatkan, karena dalam akidah Islam telah dijelaskan
bahwa Islam seluruhnya adalah wahyu, tidak ada bagian-bagian kebudayaan Islam
didalamnya. Agama atau wahyu tidak setingkat dengan kebudayaan Islam, karena
agama atau wahyu berasal dari Allah sedangkan kebudayaan Islam merupakan hasil
cipta, rasa dan karsa manusia. Oleh karena itu, pemikiran dan ide itu <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>harus ditolak dan tidak dapat dibenarkan. </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Sementara itu, para pemikir Barat juga memandang Islam
sebagai produk kebudayaan, misalnya disampaikan oleh H.A.R. Gibb yang
mengatakan bahwa <i>“Islam is indeed much more than a sistem of theology it is
a complete civilization” .(</i>Islam sesungguhnya lebih dari satu sistem
teologi. Ia adalah satu peradaban yang lengkap). Pendapat Gibb ini patut
apabila dikemukakan oleh kelompok orientalis, tetapi apabila begitu saja
ditelan mentah–mentah oleh ilmuan Islam akan melahirkan pemahaman yang cukup
rancu, </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Memang
diakui bahwa antara agama dan budaya adalah dua bidang yang berhubungan dan
tidak dapat dipisahkan, akan tetapi keduanya berbeda. Agama bernilai mutlak,
tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat. Sedangkan budaya , sekalipun
berdasarkan agama dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat.
Sebagian besar budaya didasarkan pada agama, namun tidak pernah terjadi
sebaliknya, agama berdasarkan pada budaya. Oleh karena itu bisa dikatakan agama
adalah primer dan budaya adalah sekunder. Budaya bisa merupakan ekspresi hidup
keagamaan, karena itu kebudayaan <i>sub ordinat </i>terhadap agama, dan tidak
pernah sebaliknya. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Agama
pada hakekatnya mengandung dua kelompok ajaran yaitu: </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: windowtext; font-family: Symbol; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="SV" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Ajaran dasar yang diwahyukan Tuhan melalui para Rasulnya kepada manusia
yang ajarannya terdapat dalam kitab-kitab suci. Karena merupakan wahyu dari
Tuhan, maka ajaran tersebut bersifat absolut, mutlak benar, kekal, tidak
berubah dan tidak bisa diubah. </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: windowtext; font-family: Symbol; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="SV" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Ajaran yang berupa penjelasan dari kitab suci (baik mengenai arti maupun
cara pelaksanaan) yang dilakukan oleh pemuka atau ahli agama. Karena merupakan
penjelasan dan hasil pemikiran pemuka atau ahli agama, maka ajarannya bersifat
relatif, nisbi, berubah dan dapat diubah sesuai dengan perkembangan zaman. </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dalam
Islam, kelompok pertama terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist Mutawatir. AlQur’an
terdiri dari 6.300 ayat, tetapi yang mengatur tentang keimanan, ibadah,
muamalah dan hidup kemasyarakatan manusia, menurut penelitian ulama tidak lebih
dari 500 ayat. Ajaran dasar Islam (al-Qur’an dan al-Sunnah yang periwayatannya
shahih) bukan termasuk budaya, tetapi pemahaman ulama terhadap ajaran dasar
agama merupakan hasil karsa ulama. Oleh karena itu ia merupakan bagian dari kebudayaan.
Akan tetapi umat Islam meyakini bahwa kebudayaan yang merupakan hasil upaya
ulama dalam memahami ajaran dasar agama Islam, dituntun dan memperoleh petunjuk
dari Tuhan, yaitu al-Qur’an dan Sunnah. Hal inilah yang kemudian disebut
sebagai kebudayaan Islam. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Islam
dikemukakan oleh Bassam Tibi <a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3486617990450532010#_ftn7" name="_ftnref7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[7]</span></span></span></span></a>
yaitu bahwa Islam merupakan sistem budaya. Menurutnya Islam sebagai sistem
budaya terdiri atas berbagai simbol yang berkorespondensi dan bergabung untuk
membentuk suatu model untuk realitas. Meski demikian dalam posisi tersebut
agama tidak dapat dipenetrasikan secara eksperimental, tetapi hanya sebatas
interpretatif. Dalam agama, konsepsi manusia mengenai realitas tidak didasarkan
pada pengetahuan tetapi pada keyakinan terhadap suatu otoritas ketuhanan yang terkonsepsikan
dalam kitab suci (Al-Qur’an). Al-Qur’an inilah yang mendasari semua bentuk
realitas. Selanjutnya konsep– konsep realitas yang dihasilkan manusia ini
mengalami perubahan yang paralel. Adaptasi dari konsep–konsep <i>religiokultural
</i>dengan realitas yang berubah kemudian membentuk suatu komponen sentral
dalam asimilasi budaya untuk perubahan. Dengan cara itulah perubahan terarah,
karena orang tidak begitu saja memberikan reaksi terhadap proses perubahan
dengan menggunakan inovasi budaya. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dengan
demikian dapat dipahami bahwa<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>hakekat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>agama memiliki aspek
ganda yakni : </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: Symbol; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Memberikan
arti terhadap berbagai aspek realitas sosial dan psikologis bagi para
penganut-penganutnya, sehingga mendapatkan suatu bentuk konseptual yang
obyektif. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo3; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: Symbol; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Agama dapat
berwujud oleh realitas dan pada saat yang sama membentuk realitas yang sesuai
dengan realitas. Artinya interpretasi simbol-simbol <i>religiokultural </i>membentuk
bagian realitas, karena simbol–simbol tersebut juga mempengaruhi realitas. Pada
saat yang sama perwujudan (pengamalan) dari simbol–simbol kepada realitas
empirik membentuk sebuah pola yang terstruktur dalam bentuknya yang biasa
dikenal dengan kebudayaan dan peradaban. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Islam adalah sumber dari kebudayaan dan
peradaban Islam yang ada. Landasan Peradaban Islam adalah Kebudayaan Islam,
terutama wujud idealnya. Jadi, Islam bukanlah kebudayaan akan tetapi dapat
melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa
manusia, maka Islam adalah realitas pewahyuan dari Tuhan. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Dengan
mengambil tema Peradaban Islam bukan berarti masalah Kebudayaan Islam menjadi
tidak penting dalam studi Islam (Dirosah Islamiyyah). Masalah Kebudayaan Islam
penting sekali, karena ia merupakan landasannya. Oleh karenanya mengkaji Peradaban
Islam sama halnya juga mengakaji tentang Kebudayaan Islam. </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Banyak penulis (Barat ataupun Timur) mengidentikkan
antara Kebudayaan dan Peradaban Islam dengan Kebudayaan dan Peradaban Arab.
Pada masa klasik, pendapat tersebut dapat dibenarkan, meskipun sebenarnya
antara Arab dan Islam berbeda. Pada masa Klasik, pusat pemerintahan hanya satu
(yaitu bangsa Arab) dan untuk beberapa abad sangat kuat. Peran bangsa Arab
sangat dominan, sehingga ungkapan budaya yang ada semuanya diekspresikan
melalui Bahasa Arab, pada akhirnya terwujud kesatuan budaya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Islam. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Akan
tetapi seiring berjalannya waktu, muncullah periode pertengahan dan periode
modern, dimana bangsa non Arab mulai berpartisipasi dan membina suatu
kebudayaan dan peradaban. Walaupun pada masa tersebut ummat Islam masih
memandang wilayah kekuasaan Islam adalah sebagai tanah airnya. Agama Islam
masih dilihat sebagai tanah air dan kekuasaan. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Berpartisipasinya
bangsa non Arab dalam membina kebudayaan dan peradaban, bukan disebabkan karena
terjadinya disintegrasi antara kekuatan politik Islam dengan beberapa kerajaan
di dalam wilayah yang sangat luas, akan tetapi karena ungkapanungkapan
kebudayaan dan peradaban tidak lagi diekspresikan melalui satu bangsa. Bahasa
administratif pemerintahan Islam mulai berbeda-beda, seperti Persia, Turki,
bahkan peran orang Arab sudah menurun. Tiga kerajaan besar Islam pada periode
pertengahan tidak satupun yang dikuasai oleh bangsa Arab. Apalagi Islam sangat
toleran memperlakukan kebudayaan masyarakat setempat. Sejauh tidak menyimpang
dari prinsipprinsip ajaran Islam yang telah ada.<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3486617990450532010#_ftn8" name="_ftnref8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[8]</span></span></span></span></a></span></span></div>
<div class="CM7" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Orang
Islam dalam proses menciptakan dan mengembangkan kebudayaan harus mampu
mempelopori dan membimbing terwujudnya kebudayaan yang belandaskan Islam.
Memelihara dan mempertahankan kebudayaan yang sudah ada selama menunjukkan
nilai yang positif dan berguna bagi kehidupan manusia, membuang nilai-nilai
yang bertentangan dengan ajaran Islam dan menggantikannya dengan yang baru yang
sesuai dengan ajaran Islam <i>(al-muhafadzah ‘ala al-qadim as-shalih, wal
akhdzu bil jadid al–Ashlah). </i>Inilah nilai dasar yang cukup signifikan untuk
dipedomani bagi seorang Muslim yang menaruh simpatik terhadap kajian Sejarah
Islam. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Sejarah Peradaban Islam
diartikan sebagai perkembangan atau kemajuan kebudayaan islam dalam perspektif
sejarahnya, dan peradaban islam mempunyai berbagai macam pengertian lain
diantaranya, <i>pertama</i>: sejarah peradaban islam merupakan kemajuan dan
tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam satu periode nabi Muhammad SAW
sampai perkembangan kekuasaan islam sekarang<i>. Kedua</i>: sejarah
peradaban islam merupakan hasil-hasil yang dicapai oleh umat islam dalam
lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan dan kesenian. <i>Ketiga</i>: sejarah
peradaban islam merupakan kemajuan politik atau kekuasaan islam yang berperan
melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungannya dengan
ibadah-ibadah, penggunaan bahasa dan kebiasaan hidup masyarakat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV" style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">F. Budaya
Islam Vs Budaya Arab
</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Pada dasrnya agama dan tradisi
adalah dua dunia yang berbeda, masing-masing mempunyai independensi. Memang
terkadang wilayah tradisi dan agama tumpang tindih, satu sisi, wilayah agama
berasal dari “ normatifitas wahyu “ dan tradisi berasal dari “buatan manusia”,
oleh sebab itu tradisi cenderung berubah sesuai dengan perkembangan waktu dan
perubahan zaman. Nah, hal ini yang memungkinkan untuk ada asimilasi perilaku
beragama dalam kehidupan sehari – hari yang disesuaikan dengan tradisi yang
berlaku.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Banyak hal yang harus kita
pertimbangkan dalam hal memposisikan nash dengan kebudayaan atau tradisi yang
berkembang. Bagaimanapun harus ada rekonsiliasi antara wahyu Tuhan dengan
mempertimbangkan faktor budaya, atau yang sifatnya kontekstual. Ini yang
nantinya diperlukan pribumisasi islam – meminjam istilah Gus Dur--. Karena,
selain berkaitan dengan tata sosial masyarakat budaya juga banyak yang
bersinggungan dengan perilaku beragama, khususnya yang berkenan dengan fikih.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Banyak penulis yang
mengidentikkan kebudayaan dan peradaban islam dengan kebudayaan dan peradaban Arab.
Pendapat itu mungkin dapat dibenarkan meskipun sebenarnya antara Arab dan Islam
tetap bisa dibedakan. Pada masa klasik pusat pemerintahan hanya satu dan peran
Arab di dalamnya sangat dominan. Semua wilayah kekuasaan Islam menggunakan
bahasa bahasa Arab. Semua ungkapan – ungkapan budaya yang diekspresikan melalui
bahasa Arab. Meskipun ketika itu bangsa- bangsa non Arab juga sudah mulai
berpartisipasi dalam membina suatu kebudayaan & peradaban. apalagi orang –
orang non muslim juga banyak menyumbangkan karya budayanya. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Akhir-akhir ini ada semacam
gerakan yang cukup masip dan radikal dengan, Adanya kecenderungan sejumlah
pihak<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>yang mengedepankan konstruksi
syari’at islam dalam wajah Arab sambil menafikan realitas tradisi yang lain.
Padahal islam bukanlah identik dengan Arab sebagaimana Indonesia bukanlah Arab
secara sosiokultural dan politisinya. Walaupun diakui sebenarnya tidak ada yang
salah bila menggunakan kebudayaan Arab dalam mengekspresikan keberagamaan
seseorang, dengan syarat tidak melahirkan sebuah konflik di tengah masyarakat
yang dibingkai dalam pemahaman konseptual yang kokoh..</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Tetapi yang menjadi masaalah
adalah manakala <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>penggunaan asumsi bahwa ”warna
arab”tersebut merupakan bentuk keberagamaan tunggal yang dianggap paling absah
dan muthlak. Sehingga hukumnya wajib diterapakan pada semua kondisi dan situasi
secara paten. Hal tersebut tentunya berimbas pada keadaan dimana ekspresi Arab
menjadi dominan, bahkan menghegemoni budaya dan tradisi yang berkembang di
masyarakat lokal. Hal yang lebih menggelisakan lagi adalah munculnya justifikasi-justifikasi
seperti ebelum/tidak <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kaffah (sempurna),
sesat, bid’ah atau musyrik kepada orang-orang yang tidak menggunakan ekspresi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>”warna arab” tersebut. Soal penggunaan Jilbab
misalnya, sebagaian orang yang berjilbab memandang bahwa perempuan yang belum
menggunakan jilbab atau jilbabnya berbeda dengan jilbab yang biasa dipakai di
Arab, berarti Islamnya belum Kaffah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Fenomena tersebut merupakan
bagian dari berbagai macam fenomena yang menggambarkan adanya konflik dan
ketegangan antara hukum Islam dan budaya. Muncul satu hal yang menjadi
persoalan, yaitu apakah budaya yang berkembang dalam masyarakat harus tunduk
dalam ekspresi hukum islam dalam corak Arab seperti di atas?. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV" style="font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">G. Islam Normatif dan Islam Historis </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Untuk membedakan wilayah
budaya arab dan budaya Islam dapat ditinjau dengan mengambil sebuah konsep
bahwa dalam islam terdapat<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kumpulan
dogma normatifitas dan Islam pada faktanya merupakan realitas Historis.
Disinilah sehingga Budi munawar rahman dalam (---bukunya <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Islam dan peradaban--) mengatakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bahwa islam itu terdapat dua macam<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>nilai yakni<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>islam berdimensi normatif dan islam <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>berdimensi historis. Kedua aspek ini terdapat
hubungan yang menyatu, tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan. Pertama;
aspek normatif yakni wahyu harus diterima sebagaimana adanya, mengikat semua
pihak dan berlaku universal.Kedua; aspek historis yakni, kekhalifahan
senantiasa dapat berubah, menerinma diskusi karena produk <span style="mso-font-width: 90%;">zaman tertentu, dan hal itu bukan hal yang saklar.</span></span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-font-width: 90%;"> Pengertiaan dari Islam Normatif yakni, Islam dalam
dimensi saklar yang diakui adanya realitas transendemental yang bersifat mutlak
dan universal, melampaui ruang dan waktu atau sering disebut sebagai realitas
ke-Tuhan-an. Sedangkan pengertian dari Islam Historis yakni, islam yang tidak
bisa dilepaskan dari kesejarahan dan kehidupan manusia yang berada dalam ruang
dan waktu, Islam yang terangkat oleh konteks kehidupan pemeluknya, berada di bawah
realita ke-Tuhan-an. </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-font-width: 90%;">Disamping konsepsi normatif dan hostoris untuk
menentukan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>budaya arab dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>budaya Islam memungkinkan juga menggunakan
konsepsi Ushul dan furu’. Hal Dogma agama yang bersifat Ushul adalah normatif
yang universal sehingga ini merupakan ruh ajaran islam . Sementara<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>aspek furu’ adalah nilai – nilai<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>tradisi yang mengandung hal hal yang bersifat
furu’(Cabang) yang tidak bisa diterima</span><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"> secara mentah, akan tetapi
harus diambil nilai substansi yang meliputinya.</span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="CM9" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">H. Babakan Sejarah Peradaban Islam </span></b></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Di
kalangan sejarawan terdapat perbedaan pendapat tentang saat dimulainya sejarah
Islam. Secara umum perbedaan itu dapat dibe</span><span lang="ES-AR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: ES-AR;">dakan
menjadi tiga macam. <i>Pertama, </i>sejarah umat Islam dimulai sejak Nabi
Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali. Menurut pendapat ini, selama tiga
belas tahun Nabi di Makkah telah lahir masyarakat Muslim, meskipun belum
berdaulat. <i>Kedua, </i>sejarah umat Islam dimulai sejak Nabi Muhammad SAW
hjrah ke Madinah, karena umat Islam baru berdaulat di Madinah. <i>Ketiga, </i>Peradaban
Islam dimulai sejak Nabi Adam karena semua Nabi yang diutus oleh Tuhan kepada
manusia, semuanya adalah Islam (Muslim). </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="ES-AR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: ES-AR;">Di
samping perbedaan pendapat itu, sejarawan juga berbeda pendapat dalam
menentukan fase-fase atau periodesasi sejarah Islam yang dibuat oleh ulama
Indonesia. Menurut A. Hasjmy <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>membagi periodesasi
sejarah Islam adalah sebagai berikut :<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3486617990450532010#_ftn9" name="_ftnref9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="ES-AR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: ES-AR; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[9]</span></span></span></span></a>
</span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="ES-AR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: ES-AR;">.
Permulaan Islam (610-661 M) </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="ES-AR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: ES-AR;">.
Daulah Amawiyah (661-750 M) </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="ES-AR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: ES-AR;">.
Daulah Abbasiyyah I (740-857 M) </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="ES-AR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: ES-AR;">.
Daulah Abbasiyyah II (847-946 M) </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="ES-AR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: ES-AR;">.
Daulah Abbasiyyah III (946-1075 M) </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="ES-AR" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: ES-AR;">.
Daulah Mughol (1261-1520 M) </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">.
Daulah Utsmaniyyah (1520-1801 M) </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">.
Kebangkitan (1801–sekarang). </span></span></div>
<div class="CM7" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Berbeda
dengan A. Hasjmy, Harun Nasution membagi sejarah Islam menjadi tiga periode Yaitu
masa Klasik <span style="mso-bidi-font-weight: bold;">(650-1250 M)</span>,
Pertengahan<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">(1250-1800 M) </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan Modern<span style="mso-bidi-font-weight: bold;">(1800-sekarang) </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3486617990450532010#_ftn10" name="_ftnref10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[10]</span></span></span></span></a>
: </span></span></div>
<div class="CM9" style="line-height: 150%; tab-stops: 27.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">1. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Periode Klasik (650-1250 M) </span></b></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Periode klasik antara tahun 650
-1250 M. Ini diawali dengan persoalan dalam negeri Arab sendiri terutama
tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk
lagi terhadap pemerintahan Madinah. Hal tersebut disebabkan Karena orang Arab
menganggap bahwa perjanjian yang telah dibuat dengan Nabi Muhammad telah batal,
setelah wafatnya Rasulullah SAW. <span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Setelah
persoalan dalam negeri selesai, maka Abu Bakar mengirim kekuatan keluar Arabia.
Pada masa kepemimpinan Umat Bin Khattab wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi
Jazirah Arabia, Palestina, Syiria dan Mesir. </span></span></div>
<div class="CM1" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Periode klasik yang berlangsung
sejak 650-1250 M. Ini dapat dibagi lagi menjadi dua: <i>pertama</i>, Masa
kemajuan Islam I, Masa kemajuan Islam I dimulai sejak tahun 650-1000 M. Masa kemajuan
Islam I itu tercatat sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW dari tahun 570–632 M.
Khulafaur Rasyidin dari tahun 632-661 M, Bani Umayyah dari tahun 661-750 M.,
Bani Abbas dari tahun 750-1250 M. Dan <i>Kedua,</i>Masa disintegrasi yaitu
tahun 1000-1250. </span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="CM4" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Periode
Pertengahan (1250-1800 M) </span></b></span></div>
<div class="CM4" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Periode pertengahan ini berkisar
antara tahun 1250-1800 M. pada masa periode ini merupakan masa kemunduran,
dengan diawali jatuhnya kota Baghdad ke tangan bangsa Spanyol, setelah Khilafah
Abasyiah runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuatan politik Islam
mengalami kemunduran secara drastis. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pada tahun 1500-1800 M keadaan
politik ummat Islam secara keseluruhan mengalami kemajuan kembali setelah
muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu Kerajaan Utsmani di Turki,
Kerajaan Syafawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India. Pada tahun 1700-1800
M, terjadilah kemunduran dari tiga kerajaan tersebut. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Selanjutnya periode pertengahan yang
berlangsung dari tahun 1250-1800 M, dapat dibagi ke dalam dua masa, yaitu: </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pertama</span></i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">, Masa
kemunduran I, </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Masa kemunduran I berlangsung tahun
1250-1500 M. Di zaman ini desentralisasi dan disintegrasi serta perbedaan
antara Sunni dengan Syi’ah begitupun juga antara Arab dan Persia sangat
mencolok. Dunia Islam terbagi menjadi dua, <i>pertama, </i>Arab. Bagian Arab
terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Afrika Utara, dan Mesir sebagai
pusatnya. <i>Kedua, </i>Persia. Kebudayaan Persia mengambil bentuk
internasional dan dengan demikian mendesak lapangan kebudayaan Arab. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Pendapat bahwa pintu ijtihad sudah
tertutup makin meluas di kalangan umat Islam. Demikian juga tarekat dengan
pengaruh negatifnya. Perhatian terhadap ilmu pengetahuan kurang sekali. Umat
Islam di Spanyol dipaksa masuk KRISTEN atau keluar dari daerah itu. </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: FI;">Dan <i>Kedua,</i>
Masa tiga kerajaan besar </span></span></div>
<div class="CM8" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: FI;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Masa Tiga Kerajaan Besar berlangsung
tahun 1500-1800 M yang dimulai dengan zaman kemajuan tahun 1500-1700 M dan
zaman kemunduran II tahun 1700-1800 M. Tiga kerajaan yang dimaksud adalah
Kerajaan Ustmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia dan kerajaan Mughal di
India. Pada masa kemajuan tiga kerajaan besar tersebut, masingmasing kerajaan
mempunyai kejayaan, terutama dalam bentuk literatur-literatur dan arsitek. </span></span></div>
<div class="CM7" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: FI;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Di zaman kemunduran, kerajaan
Ustmani terpukul oleh kekuatan Eropa, kerajaan Safawi dihancurkan oleh
serangan-serangan suku bangsa Afghan, sedangkan daerah kekuasaan kerajaan
Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raja India. Umat Islam dalam
keadaan menurun drastis. Akhirnya, Napoleon di tahun 1798 M, dapat menduduki
Mesir, yang pada saat itu sebagai salah satu peradaban Islam yang terpenting. </span></span></div>
<div class="Default" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="CM9" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">3. Periode
Modern (1800-sekarang) </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Periode Modern dalam sejarah Islam
bermula dari tahun 1800 M dan berlangsung sampai sekarang. Diawal periode ini
kondisi Dunia Islam secara politis berada di bawah penetrasi kolonialisme. Baru
pada pertengahan abad ke-20 M Dunia Islam bangkit memerdekakan negerinya dari
penjajahan Barat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Periode ini memang merupakan
kebangkitan kembali Islam, setelah mengalami </span><span lang="ES-AR" style="mso-ansi-language: ES-AR;">kemunduran di periode pertengahan. Pada periode
ini dimulai bermunculan pemikiran pembaharuan dalam Islam. Gerakan pembaharuan
itu muncul karena dua hal yaitu:</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo5; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "BookmanOldStyle","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: BookmanOldStyle; mso-fareast-font-family: BookmanOldStyle;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="ES-AR" style="mso-ansi-language: ES-AR;">Timbulnya kesadaran di kalangan ulama bahwa
banyak ajaran-ajaran asing yang </span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">masuk dan diterima sebagai ajaran Islam.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo5; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "BookmanOldStyle","serif"; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: BookmanOldStyle; mso-fareast-font-family: BookmanOldStyle;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Barat mendominasi Dunia di bidang politik dan
peradaban, karena itu mereka berusaha bangkit dengan mencontoh Barat dalam
masalah-masalah politik dan peradaban untuk menciptakan <i>balance of power</i>.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Periode modern tahun 1800 M dan seterusnya
merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat
menginsyafkan Dunia Islam akan kelemahan dan menyadarkan umat Islam bahwa di
Barat telah tumbuh peradaban baru yang lebih tinggi </span><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja dan
pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat
Islam kembali. Di periode Modern inilah timbulnya ide-ide pembaharuan dalam
Islam.Ulama umumnya memakai periodenisasi yang digunakan oleh Harun Nasution
dalam membagi periodenisasi sejarah umat Islam (Atang, Hakim dan Mubarok, 2000:139).
Harun Nasution memulai periodenisasi tahun 650 atau pada zaman Ustman karena
pada </span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">pemerintahan Ustman
timbul berbagai macam pertentangan baik teologi maupun pertentangan politik.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Berkaitan dengan babakan sejarah diatas ada
beberapa catatan yang perlu dicermati Masalah keterputusan periode klasik
dengan masa Rasulullah. Harun memulai periode klasik dari tahun 650 M, yang
terkenal dengan masa Khalifah Usman (644–656 M). Pertanyaannya adalah mengapa
tidak mulai sejak zaman Rasulullah (611–634) dan tidak juga pada masa Khalifah
Abu Bakar (632–634) dan Umar ibn Khattab (634–644 M).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Padahal oleh banyak peneliti sejarah khususnya
dari kalangan ummat Islam sendiri dikatakan bahwa Rasulullah sampai masa Abu
Bakar dan Umar merupakan masa keemasan yang hakiki dari sudut komitmen ummatnya
kepada Islam, bukankah komitmen ke Islaman itulah yang melahirkan produk–produk
kebudayaan Islam. Harun memulai babakan itu dari masa Ustman, karena ia menitik
beratkan pada saat dimana pertentangan teologis dan politik mulai tumbuh dan
mewarnai masa berikutnya. Karena itu periodenisasi yang dirumuskan dimuka cocok
bila titik berat diberikan sejarah perkembangan pemikiran Islam.</span></span></div>
<div class="Default" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="text-align: left;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">I. KESIMPULAN
</span></b></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Sejarah
peradaban Islam merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang banyak sangat
penting . Sejarah Islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang
sungguh terjadi pada masa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>lampau yang
seluruhnya berkaitan dengan agama Islam. Agama Islam terlalu luas cakupannya,
maka sejarah Islam pun menjadi luas cakupannya. Di antaranya berkaitan dengan
sejarah proses pertumbuhan, perkembangan, dan penyebaran Islam, tokoh-tokoh
yang melakukan perkembangan dan penyebaran agama Islam, sejarah kemajuan dan
kemunduran yang dicapai umat Islam dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ilmu
pengetahuan agama dan umum, kebudayaan, arsitektur, politik, pemerintahan,
peperangan, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya. Sejarah Peradaban Islam
adalah gambaran produk aktivitas kehidupan ummat Islam pada masa lampau yang
bersumberkan pada nilai–nilai Islam.</span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Pada masa Klasik, pusat pemerintahan hanya satu (yaitu
bangsa Arab) dan untuk beberapa abad sangat kuat. Peran bangsa Arab sangat
dominan, sehingga ungkapan budaya yang ada semuanya diekspresikan melalui
Bahasa Arab, pada akhirnya terwujud kesatuan budaya<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Islam yang semuanya dalam dokumentasinya
berbentuk bahasa arab.</span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Untuk
membedakan wilayah budaya arab dan budaya Islam dapat ditinjau dengan mengambil
sebuah konsep bahwa dalam islam terdapat<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>kumpulan dogma normatifitas dan Islam pada faktanya merupakan realitas
Historis. Disamping konsepsi normatif dan hostoris untuk menentukan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>budaya arab dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>budaya Islam memungkinkan juga menggunakan
konsepsi Ushul dan furu’.</span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-ansi-language: SV;">Di
kalangan sejarawan terdapat perbedaan pendapat tentang saat dimulainya sejarah
Islam. Yang umum digunakan dalam periodesisasi sejarah peradaban islam dibagi
menjadi tiga masa yakni, klasik, pertengahan dan modern.</span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div align="center" class="Default" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div align="center" class="Default" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: "Trebuchet MS";">Daftar Pustaka</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">A. </span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Hasjmy <i>Sejarah
Kebudayan Islam di Indonesia,</i>Jakarta: Bulan Bintang, 1993</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Ahmad Syalaby, <i>Tarikh al
Islamiyah al hadzarah al islamiyah,</i>Kairo; …. cetakan ke IV,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>1978</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Badri Yatim,<i>Sejarah
Peradaban Islam</i>,Jakarta;Rajagrafindo,1993</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Basssam Tibu, <i>Islam Budaya
dan Perubahan Sosial</i>, Jakarta, Tiara Wacana,…..,</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Dudung abdurrahman, <i>Metode
Penelitian Sejarah,</i>Jakarta; LOGos, 1999</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Harun Nasution</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: black; mso-ansi-language: SV;">Poerwadarminto,<i>Kamus
Umum Bahasa Indonesia</i>, Jakarta, Balai Pustaka, 1992</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="color: black; mso-ansi-language: SV;">Sayyid Quthub, <i>Konsepsi Sejarah dalam Islam</i>,Jakarta;Pedoman ilmu
Jaya , 1992, cet II, Terjemahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>Tarikhuna
fi dzou’il al Islam</i>, penerjemah Nabhan Husein</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Yusri Abdul Ghani Abdullah</span><span lang="SV" style="font-size: 10.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV;">, <i>Historiografi
islam;dari klasik hingga modern</i>, Yakarta;Rajagrafindo, 2004</span></span></div>
<div class="Default" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: "Trebuchet MS";"> </span></b><span style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: SV; mso-bidi-font-family: "Trebuchet MS";">makalah Muhlisin, mahasiswa IAIN Sunan Ampel. </span></span></span></div>
<div style="mso-element: footnote-list;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><br clear="all" /></span>
<br />
<hr size="1" style="text-align: left;" width="33%" />
<div id="ftn1" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[1]</span></span></span></span></span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: FI;"> </span><span lang="FI" style="color: black; mso-ansi-language: FI;">Poerwadarminto,<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kamus
Umum Bahasa Indonesia</i>, Jakarta, Balai Pustaka, 1992)887</span></span></span></div>
</div>
<div id="ftn2" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn2" style="mso-footnote-id: ftn2;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[2]</span></span></span></span></span></a><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: SV;"> </span><span lang="SV" style="color: black; mso-ansi-language: SV;">Sidi Gazalba,<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Azas
Kebudayaan Islam</i>,(Jakarta; Bulan Bintang 1978) 2</span></span></span></div>
</div>
<div id="ftn3" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn3" style="mso-footnote-id: ftn3;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[3]</span></span></span></span></span></a><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: SV;"> </span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Dudung abdurrahman, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Metode Penelitian
Sejarah</i>,(Jakarta; LOGos, 1999),2-3</span></span></span></div>
</div>
<div id="ftn4" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn4" style="mso-footnote-id: ftn4;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[4]</span></span></span></span></span></a><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: SV;"> </span><span lang="SV" style="color: black; mso-ansi-language: SV;">Sayyid Quthub, Konsepsi Sejarah dalam Islam,(Jakarta;Pedoman
ilmu Jaya , 1992, cet II,) 40-55, Terjemahan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><i>Tarikhuna fi dzou’il al Islam</i>,
penerjemah Nabhan Husein</span></span></span></div>
</div>
<div id="ftn5" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn5" style="mso-footnote-id: ftn5;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[5]</span></span></span></span></span></a><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"> Ahmad Syalaby, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tarikh al Islamiyah al hadzarah al islamiyah</i>,(Kairo; …. cetakan ke
IV,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>1978), 10</span></span></span></div>
</div>
<div id="ftn6" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn6" style="mso-footnote-id: ftn6;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[6]</span></span></span></span></span></a><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"> Yusri Abdul Ghani Abdullah, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Historiografi islam;dari klasik hingga
modern</i>, (Yakarta;Rajagrafindo, 2004), VII - IX</span></span></span></div>
</div>
<div id="ftn7" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn7" style="mso-footnote-id: ftn7;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[7]</span></span></span></span></span></a><span lang="ES-AR" style="mso-ansi-language: ES-AR;"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Basssam Tibu, <i>Islam Budaya dan Perubahan Sosial</i>, (Jakarta, Tiara
Wacana,…..)….</span></span></span></div>
</div>
<div id="ftn8" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn8" style="mso-footnote-id: ftn8;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[8]</span></span></span></span></span></a><span lang="ES-AR" style="mso-ansi-language: ES-AR;"> Badri Yatim,<i>Sejarah Peradaban
Islam</i>,(Jakarta;Rajagrafindo,1993):7</span></span></span></div>
</div>
<div id="ftn9" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn9" style="mso-footnote-id: ftn9;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[9]</span></span></span></span></span></a><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: ES-AR;"> </span><span lang="ES-AR" style="mso-ansi-language: ES-AR;">A. Hasjmy <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sejarah
Kebudayan Islam di Indonesia</i>,(Jakarta: Bulan Bintang, 1993) 55</span></span></span></div>
</div>
<div id="ftn10" style="mso-element: footnote;">
<div class="MsoFootnoteText">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="color: black;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="_ftn10" style="mso-footnote-id: ftn10;" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US"><span style="mso-special-character: footnote;"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">[10]</span></span></span></span></span></a><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;"> Harun Nasution, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pembaharuan Dalam Islam,;Sejarah Pemikiran dan Gerakan </i>((Jakarta:Bulan
Bintang,1982) 12 - 14</span></span></span></div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/05627918811654341564noreply@blogger.com0